Bangkit Berdaya, Inovasi Walikota Jambi yang Mendunia

Rabu, 22 Maret 2017 - 21:05:06


Walikota Jambi, H Syarif Fasha.
Walikota Jambi, H Syarif Fasha. /

Kota Jambi Nominasi 30 Kota Terbaik dari 7.000 Kabupaten/Kota se-Dunia

RADARJAMBI.CO.ID, JAMBI- Banyak sudah inovasi Walikota Jambi, H Syarif Fasha, yang akhirnya mendapat apresiasi dan menuai prestasi serta menjadi rujukan, seperti saat ini Program Bangkit Berdaya yang diinisiasinya sejak tahun 2014 lalu akhirnya kini mendunia.

Inovasi yang terlahir dari kerja keras, kerja ikhlas dan kerja cerdasnya itu menarik minat lembaga internasional penyelenggara penghargaan IOPD (International Observatory on Participatory Democracy), untuk mengkaji lebih dalam tentang program tersebut.

Hal itu berawal saat dilakukan evaluasi permulaan oleh penyelenggaran IOPD pada bulan Januari lalu. Program Bangkit Berdaya itu akhirnya masuk nominasi penerima "Best Citizen Participation". Dan Kota Jambi termasuk didalam 30 besar nominasi Kabupaten / Kota terbaik dari 7000 Kabupaten / Kota yang ada di dunia.

"Pada tanggal 14 April nanti akan diumumkan dari 30 besar itu siapa yang akan mendapat penghargaan di tingkat dunia tersebut. Maka jika program Bangkit Berdaya itu berhasil diakui sebagai inovasi yang bermanfaat dan mendunia, maka pada bulan Juni nanti Insha Allah akan dilaksanakan prosesi apresiasinya di Canada nanti," terang Fasha.

Fasha juga menjelaskan, salah satu point dari penilaian itu selain program ini tepat sasaran dan hemat anggaran, Bangkit Berdaya juga dapat meningkatkan semangat kebersamaan dan gotong royong yang notabene di lingkungan masyarakat perkotaan sudah memudar.

"Tim penilai IOPD melihat bagaimana program itu dapat memacu semangat kebersamaan dan bergotong royong yang saat ini sudah sangat susah ditemui. Mereka mengatakan bagaimana mungkin saat ini ada sistim yang mampu menggerakkan masyarakat yang berbeda strata, profesi, jenis kelamin, suku dan ras, namun bisa bersatu pada waktu yang sama dengan melakukan hal yang sama dengan tujuan yang sama pula," paparnya.

Fasha juga mengatakan masuk sebagai nomimasi saja sudah merupakan prestasi yang sangat luar biasa bagi Kota Jambi diantara 7.000 Kabupaten / Kota sedunia itu. Fasha berharap agar apresiasi tersebut dapat terus meningkatkan motivasi para Camat, Lurah dan Ketua RT se Kota Jambi yang merupakan fokus program Bangkit Berdaya itu.

Bangkit Berdaya merupakan program membangun Kecamatan secara intensif yang berazaskan swadaya. Ini merupakan program percepatan pembangunan sarana prasarana dan utilitas lingkungan yang merata melalui bantuan bahan material/bangunan yang berbasis partisipasi masyarakat.

Dengan Bangkit Berdaya itu, masyarakat yang daerahnya ingin dibangun jalan,
drainase, atau pekerjaan fisik utilitas lainnya cukup mengusulkan melalui RT. Lalu dari RT ke Lurah dan ke Camat. Jika usulan diterima, maka RT tersebut akan mendapatkan bantuan.

Bantuan yang diterima bukanlah berupa uang, namun berupa bahan bangunan yang nantinya akan digunakan untuk membangun jalan, drainase atau fisik lainnya yang diinginkan. Karena program ini mengusung Bangkit Berdaya yang artinya memberdayakan masyarakat sekitar, maka jalan atau drainase tersebut akan langsung dikerjakan oleh masyarakat sekitar secara swadaya. Ini dilakukan dengan cara
kebersamaan atau gotong royong. Program ini sekaligus membangkitkan jiwa gotong royong masyarakat.

Program Bangkit Berdaya ini, khusus diperuntukkan bagi lingkungan RT yang usulannya belum dapat diakomodir pada Musrenbang Pemkot. Meski begitu, program ini mampu menciptakan pembangunan yang merata berbasis kepada masyarakat di wilayah kecamatan dan kelurahan supaya fokus pada
pengembangan sarana/prasarana dan utilitas masyarakat.

Ada banyak manfaat yang bisa didapat dari program ini. Selain memang menumbuhkan semangat kebersamaan pada warga, kegiatan ini juga sekaligus menghemat anggaran. Karena dalam 1 tahun, Pemerintah Kota Jambi hanya mengeluarkan dana sebesar Rp 7,5 miliar untuk membangun jalan-jalan lingkungan di kawasan RT. Itu karena pengerjaan jalan langsung dilakukan oleh masyarakat secara suka rela dan gotong royong tanpa digaji atau mendapatkan honor dalam jumlah tertentu. (adv)