Wagub: Komoditi Jambi Harus Dipersiapkan Untuk Perdagangan Antar Daerah

Jumat, 23 Februari 2018 - 18:07:57


/

RADARJAMBI.CO,ID-- Wakil Gubernur (Wagub) Jambi, H.Fachrori Umar, meyatakan komoditi dari Provinsi Jambi harus dibenahi dan dipersiapkan semaksimal mungkin untuk perdagangan antar daerah. Hal itu disampaikan Wagub dalam sesi wawancara usai mengikuti Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), bertempat di Ballroom Trans Luxury Hotel, Kota Bandung Provinsi Jawa Barat, Kamis (22/2).

Raker APPSI diikuti oleh seluruh gubernur atau wakil gubernur seluruh provinsi se Indonesia. Rakernas tersebut dibuka oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Tjahjo Kumolo, disandingkan dengan gala dinner pada Rabu (21/2) malam. Kamis (22/2), dari pagi hingga siang dilanjutkan dengan sesi panel dengan narasumber dari Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Perdagangan, kemudian sorenya ditutup oleh Presiden Republik Indonesia, Ir.H.Joko Widodo (Jokowi).
Tema Rakernas APPSI tersebut adalah “Kerjasama Perdagangan Antar Daerah untuk Penguatan Ekonomi Nasional.” Dalam Rakernas APPSI ini dilakukan Penandatangan MoU Kerjasama Perdagangan Antar Daerah, yang ditandatangani oleh gubernur atau wakil gubernur se Indonesia, termasuk oleh Wakil Gubernur Jambi.

Wagub mengatakan bahwa seluruh daerah pasti punya komoditi unggulan untuk diperdagangkan, termasuk Provinsi Jambi dengan berbagai komoditi, diantaranya karet, sawit, pinang, kopi, kayu manis. Namun, semua komoditi itu harus diolah dan dikelola dengan baik supaya memiliki kualitas yang baik dan nilai tambah, sehingga kompetitif untuk diperdagangkan, baik perdagangan dalam negeri maupun perdagangan antar daerah.

Untuk itu, Wagub minta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi dan instasi terkait untuk bersinergi dengan Dinas Perdagangan Kabupaten/Kota se Provinsi Jambi untuk terus bersama-sama meningkatkan kualitas dan nilai tambah komoditi Ptovinsi Jambi.

Wagub optimis komoditi Jambi memiliki saing dalam perdagangan antardaerah, jika pengeloaannya dilakukan dengan perencanaan program yang baik, sinergi, dan berkesinambungan, dimana kalau komoditi Jambi diterima dengan baik dalam perdagangan antar daerah, maka perekonomian daerah Provinsi Jambi akan lebih maju.

Wagub menyampaikan pesan dari presiden dalam penutupan Rakernas tersebut bahwa daerah harus semakin mengurangi ketergantuingan kepada Pusat, kemandirian daerah harus semakin meningkat. Wagub juga menyampaikan bahwa Jokowi sangat menyambut baik ide peningkatan perdagangan antar daerah.

Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesra (Asisten I), Setda Provinsi Jambi, H.Apani Saharudin menambahkan, Rakernas APPSI tersebut mendorong mapping (pemetaan) komoditi yang dimiliki (untuk) dijual dan yang didatangkan (dibeli) oleh tiap daerah se Indonesia, sebagai langkah untuk mendorong dan meningkatkan perdagangan antar daerah.

Apani mengemukakan bahwa presiden sangat mendukung perdagangan antar daerah, dan siap mengeluarkan regulasi berupa Inpres (Instrukdi Presiden) untuk mendorong realisasi perdagangan antar daerah.

“Dua hal yang ditekankan oleh Pak Presiden, bagaimana mendatangkan investasi yang banyak ke daerah, dan meningkatkan perdagangan antar daerah,” ujar Apani.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jambi, Ariansyah menjelaskan, Pemerintah Provinsi Jambi telah memiliki mapping antara ketersediaan dan kebutuhan, terutama ada beberapa komoditas unggulan, termasuk produk yang tersedia.

“Ada juga yang tersedia, artinya yang kita berkecukupan, kemudian ada juga yang kita butuhkan, kebanyakan bahan olahan dan pangan, cabai, bawang putih dan sebagainya, yang kita impor dari daerah lain. Jadi kita mapping untuk kerjasama, mudah-mudahan nanti ketersediaan bisa kita distribusikan bagi daerah-daerah sekitar,” ungkap Ariansyah.

Ariansyah menerangkan, komoditi yang dimiliki Jambi diantaranya karet,kelapa sawit, pinang, kelapa dalam, kayu manis, kerajinan, ada juga produk unggulan yakni kopi. “Selain komoditas, kita juga ada produk unggulan yang akan kita barter dengan daerah lain, sehingga kita tidak perlu impor, karena kita sudah mengetahui mana kelebihan kita mana kekurangan kita,” tambah Ariansyah.

 

Reporter : Endang