Pemprov Beri Sinyal Peringatan pada Management Shang Ratu Hotel

Senin, 12 Maret 2018 - 13:47:16


Sekretaris Daerah Provinsi Jambi M Dianto,  ketika diwawancara oleh awak media.
Sekretaris Daerah Provinsi Jambi M Dianto, ketika diwawancara oleh awak media. /

RADARJAMBI.CO.ID- Pemerintah Provinsi Jambi memperingatkan Management Shang Ratu Hotel dan Ratu Convention center terkait minimnya pembayaran kontrak BOT.

Sekda Provinsi Jambi M Dianto menyebut, Pemerintah Provinsi Jambi telah melakukan kajian terhadap BOT Shang ratu.

Hasilnya, minimal mereka memberikan BOT sebesar Rp 1 miliar. Namun management Ratu masih tetap bersikeras untuk membayar Rp 500 juta seperti tahun-tahun sebelumnya.

Menurut Dianto, kontrak tersebut tidak bisa dilanjutkan dengan harga segitu lagi, sebab penghasilan dari Ratu semakin tahun semakin meningkat, sementara bayaran kontrak tetap seperti dahulu kala.

Jika mereka tak bisa menyanggupi apa yang Pemprov minta, maka siap-siap untuk angkat kaki, sebab Pemprov akan mencari investor baru yang bisa menyanggupi permintaan pemprov.

"Jika kita hitung, pendapatan Hotel Ratu sangat besar, wajar jika kita pinta bagi hasil per tahunnya Rp 1 Miliar. Jika tak sanggup kita cari investor lain," tegas Dianto.

Dia menjelaskan, sebenarnya dana yang diminta oleh Pemerintah Provinsi cukup kecil, sebab dari pendapatan mereka saja sudah sangat besar. Seperti jika ada orang menikah, biaya sewa gedung pernikahan cukup besar.

Jika seandainya satu bulan tiga kalau, atau empat kali, maka dikalikan satu tahun, pendapatan itu jauh lebih besar dibandingkan pembayaran BOT ke pemprov.

"Belum lagi sewa kamar hotel, trus kalau ada orang bikin acara. Saya rasa banyak penghasilan mereka," ungkapnya.

Dijelaskan dia, beberapa waktu lalu pemerintah telah bertemu dengan management. Mereka beralasan tidak memyanggupi bagi hasil yang diajukan karena saat ini pihaknya belum mempunyai kamar hotel yang banyak dan saat ini masih membangun 34 kamar lagi.

“Alasan mereka dulu pemegang saham ada tujuh orang, sekarang tinggal satu orang saja. Alasannya kekurangan modal untuk mengembangkan lagi. Namun kemudian malah bangun hotel lagi,” katanya.

Penulis: Endang