Kakek Renta Ditemukan Tewas di Pondok Kebun

Rabu, 28 Maret 2018 - 13:07:02


 Salah seorang anggota kepolisian melakukan identifikasi di TKP.
Salah seorang anggota kepolisian melakukan identifikasi di TKP. /

RADARJAMBI.CO.ID,SAROLANGUN-Warga Desa Seko Besar Kecamatan Pauh tepatnya di KM 32 dikejutkan dengan penemuan mayat dalam sebuah pondok di tengah kebun karet milik warga bernama Yadi, Senin (26/3) sekira pukul 11.00 WIB. Identitas mayat diketahui bernama Umar (80) warga Desa Seko Besar sehari-hari bekerja sebagai penyadap karet di kebun karet Yadi.

Informasi yang dirangkum menyebutkan, mayat berjenis kelamin laki-laki tersebut pertama kali ditemukan Burhan bin Jahri yang sehari-hari menyadap karet berdekatan di pondok yang ditempati Umar almarhum.

Saat itu, Burhan penasaran Umar tak muncul-muncul dari pondok. Karena penasaran Burhan mendatangi pondok Umar dan memanggil Umar. Dikarenakan tidak ada jawaban, lalu Burhan membuka pondok dan melihat posisi Umar (Alm) dalam keadaan telentang dan dibagian wajah telah dikerumuni lalat, dan sudah meninggal dunia.

Kemudian Burhan langsung pergi ke pondoknya dan memberitahukan kepada mertuanya bernama H.Yanto bin Sarwo.
Setelah memberitahukan kepada mertuanya tersebut kemudian Burhan bersama H Yanto dan sejumlah warga ke pondok almarhum untuk mengurus Jenazah tersebut. Kemudian sekira pukul 20.00 Wib almarhum Umar dikuburkan dikebun warga bernama Yadi di KM 32 Desa Seko Besar.

Kapolres Sarolangun AKBP Dadan Wira Laksana SIK, MAP melalui Paur Humas Ipda Azhari Lubis membenarkan informasi penemuan mayat tersebut. Berdasarkan hasil introgasi dari saksi-saksi menerangkan bahwa Umar (alm) sebelumnya sudah mengalami sakit biri-biri dan penyakit asma yang dialaminya selama kurang lebih enam bulan.

"Kondisi saudara Umar (alm) terakhir berdasarkan keterangan saksi Burhan pada hari Kamis tanggal 22 Maret 2018 melihat almarhum di pondoknya sudah dalam keadaan sakit parah dan tidak dapat berjalan," kata Paur Humas Polres.

Selain itu berdasarkan keterangan saksi Umar Almarhum berasal dari Muba Sumsel dan hidup sebatangkara tidak ada sanak famili maupun istri.

PENULIS :CHARLES RANGKUTI