Pemprov Jambi Dukung Pelestarian Olahraga Tradisional dan Liga Santri

Minggu, 08 Juli 2018 - 17:37:16


Pembukaan Festival Olahraga Tradisional Tingkat Nasional XI Tahun 2018 dan Liga Santri Nusantara Region Sumatera VI Wilayah Jambi Tahun 2018, bertempat di Lapangan Depan Kantor Gubernur Jambi, Sabtu (7/7) malam
Pembukaan Festival Olahraga Tradisional Tingkat Nasional XI Tahun 2018 dan Liga Santri Nusantara Region Sumatera VI Wilayah Jambi Tahun 2018, bertempat di Lapangan Depan Kantor Gubernur Jambi, Sabtu (7/7) malam /

RADARJAMBI.CO.ID,-Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, Drs.H.M.Dianto,M.Si mengemukakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi terus berupaya dalam mendukung berbagai kegiatan guna kemajuan kepemudaan dan keolahragaan, seperti festival olahraga tradisional dan liga santri. Hal tersebut dikemukakan Sekda saat Pembukaan Festival Olahraga Tradisional Tingkat Nasional XI Tahun 2018 dan Liga Santri Nusantara Region Sumatera VI Wilayah Jambi Tahun 2018, bertempat di Lapangan Depan Kantor Gubernur Jambi, Sabtu (7/7) malam. Event ini dibuka oleh Deputi III Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, Dr.Raden Isnanta,M.Pd, yang ditandai dengan pemukulan kompangan, alat musik tradisional Provinsi Jambi.

Pembukaan festival diawali dengan parade defile peserta, Festival Olahraga Tradisional diikuti oleh 18 provinsi dan 2 kabupaten di Provinsi Jambi, Liga Santri Nusantara, diwakili oleh 12 pondok pesantren di Provinsi Jambi yang mengikuti Liga Santri Nusantara tersebut.

"Saya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memberi dukungan penuh atas terselenggaranya even nasional di Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah. Mudah-mudahan apa yang kita kerjakan ini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan dan kemajuan keolahragaan dan persepakbolaan di Indonesia, khususnya di Provinsi Jambi," ujar Sekda.

Sekda mengungkapkan, olahraga tradisional merupakan olahraga bernuansa tradisional yang menunjukkan jati diri suatu kebudayaan daerah, untuk selalu dijaga, dikembangkan dan dilestarikan, karena bagian dari warisan leluhur bangsa dan kekayaan budaya bangsa.

"Olahraga tradisional memiliki nilai luhur yang perlu kita wariskan kepada generasi muda untuk meningkatkan semangat persahabatan, kebersamaan, kekeluargaan dan menciptakan suasana keceriaan. Saat ini merupakan momen yang tepat bagi kita untuk mulai melestarikan nilai-nilai historis dan sosial kemasyarakatan bangsa ini," ungkap Sekda.

Lebih lanjut, Sekda menjelaskan, melihat besarnya potensi pemain sepak bola yang belum dibina secara terukur dan terarah di kalangan santri, untuk itulah Liga Santri diadakan guna menciptakan pesepak bola profesional dari kalangan santri yang dapat mengharumkan nama Indonesia di ajang nasional maupun internasional.

"Saya mengharapkan, Liga Santri ini menjadi salah satu solusi jangka panjang untuk menjawab kerisauan kita akan prestasi sepak bola nasional, serta bisa menjadi wadah untuk pembinaan pemain sepak bola, terutama dari kalangan santri dalam meningkatkan prestasi sepak bola di Indonesia, khususnya bagi Provinsi Jambi sendiri," terang Sekda.

"Melalui Liga Santri ini, kita juga mengharapkan bisa mewujudkan generasi muda yang berkualitas, baik dari segi akhlak, mental, serta jiwa sportivitas yang tinggi pada dunia sepak bola kita," tambah Sekda.

oleh Deputi III Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, Dr.Raden Isnanta,M.Pd mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jambi yang telah bersedia menjadi tuan rumah untuk event nasional ini dan mempersiapkan semua sarana dan prasarana guna mensukseskan acara ini.

Isnanta menyampaikan, Pemerintah Pusat melihat olahraga tradisional lama kelamaan sudah mulai punah, satu per satu olahraga tradisional tidak lagi dikenal oleh generasi muda, karena pesatnya kemajuan teknologi saat ini sehingga generasi muda terjebak pada dunia digital yang menawarkan banyak pilihan.

Isnanta menerangkan, olahraga tradisional merupakan aset kekayaan bangsa yang jumlahnya sangat banyak sekali di Indonesia, dan merupakan salah satu kehebatan bagi Indonesia. “Namun, jika olahraga tradisional ini mulai punah, maka kehebatan itu tidak ada lagi, mari bersama sama untuk terus melestarikan olahraga tradisional ini.

"Melalui momentum ini, mari bersama-sama kita gali olahraga tradisional, dari yang tidak populer menjadi populer, dan kita munculkan kembali olahraga tradisional yang mulai punah. Selanjutnya, mari bersam-sama kita lestarikan dengan terus mengadakan festival-festival olahraga tradisional di berbagai kesempatan, baik itu pada hari kemerdekaan maupun hari jadi daerah kita masing masing," terang Isnanta.

Lebih lanjut, Isnanta mengemukakan, selain Liga Santri Nusantara ini, Kementerian Pemuda dan Olahraga RI juga memberikan ruang kepada para santri dengan adanya Pekan Olahraga Pondok Pesantren yang juga rutin dilaksanakan, jadi tidak hanya pada cabang olahraga sepak bola saja.

"Untuk para pembina di pondok pesantren, mari kita didik dan latih para santri untuk nantinya bisa mengikuti Pekan Olahraga Pondok Pesantren, karena olahraga itu untuk semua kalangan tanpa mengenal batas dan sifatnya sebagai rekreasi serta membuat bugar badan," ujar Isnanta.