Cek Endra-Hilal Dorong Pengembangan Pembangunan Ekonomi Daerah

Senin, 15 Oktober 2018 - 20:43:34


Bentuk rangkaian kegiatan Bupati H Cek Endra dan Wabup, H Hillalatil Badri
Bentuk rangkaian kegiatan Bupati H Cek Endra dan Wabup, H Hillalatil Badri /

Radarjambi.co.id,SAROLANGUN-Kabupaten Sarolangun sudah berusia 19 tahun. Dibawah kepemimpinan Bupati Sarolangun H Cek Endra dan Wakil Bupati H Hillalatil Badri, terus berupaya mewujudkan kemajuan melalui melalui penerapan program dan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan secara bertahap untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Bupati Sarolangun H Cek Endra menyebutkan, semua hal yang sudah dicapai tersebut sebenarnya bukan monopoli dari siapapun, melainkan kulminasi gabungan sumbangsih pemikiran dan kerja keras dari semua pihak dan seluruh generasi sebelumnya, mulai dari periode Bupati H Muhammad Madel, Bupati H Hasan Basri Agus.

‘’Sampai dengan periode saya saat ini, dan Insya Allah, dan dimasa mendatang, akan tetap dilanjutkan oleh putra-putri terbaik daerah ini,’’jelasnya.

Menurut H Cek Endra, di usia 19 tahun, segenap komponen masyarakat di daerah ini pasti sepakat, bahwa dalam menatap masa depan yang lebih baik, dihadapkan dengan sejumlah tantangan dan hambatan serta peluang dan kekuatan yang mewarnai tugas dan tanggung jawab bersama. Untuk itu tentunya perlu terus dibangun sinergitas dan komitmen dari semua pelaku pembangunan untuk membangun dan melayani, sesuai bidang tugas masing-masing demi peningkatan taraf hidup dan tingkat kesejahteraan masyarakat di bumi sepucuk adat serumpun pseko.

Peringatan HUT ke-19 Kabupaten Sarolangun tahun 2018 mengangkat tema ‘MELALUI PEMBERDAYAAN EKONOMI KERAKYATAN KITA WUJUDKAN SAROLANGUN LEBIH SEJAHTERA’. Tema tersebut, sesungguhnya hendak mengajak segenap komponen masyarakat Kabupaten Sarolangun, mulai dari masyarakat desa hingga masyarakat kota untuk terus mengembangkan potensi yang ada di daerah masing-masing dengan memanfaatkan Dana Desa (DD), Dana P2DK dan ADD, sehingga perekonomian masyarakat dapat terus meningkat. 

Dalam konteks demikian, menurut Bupati Sarolangun, ada beberapa hal yang patut digaris bawahi, sebagai berikut, pertama, momentum hari jadi Kabupaten Sarolangun ke-19 ini, hendaknya semua pihak terus bekerjasama dalam membangun perekonomian Kabupaten Sarolangun dengan cara mengefektifkan dan mengefisienkan dana-dana pembangunan yang ada di desa. Kedua, pada momentum ini juga dituntut untuk mengembangkan potensi-potensi dan kearifan lokal yang ada di Kabupaten Sarolangun. Ketiga, momentum HUT Kabupaten Sarolangun, dijadikan wahana untuk meneguhkan komitmen, bersatu padu memberikan karya dan prestasi yang terbaik bagi Kabupaten Sarolangun yang sangat kita banggakan ini sesuai dengan kapasitas, kapabilitas dan kompetensi kita masing-masing.

Sebagaimana diketahui, H Cek Endra dan H Hillalatil Badri, selaku Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun Periode 2017-2022 telah melaksanakan tugas sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun satu tahun lebih. CE-Hilal telah bekerja dan mengabdi sekuat tenaga bersama DPRD Kabupaten Sarolangun serta seluruh elemen masyarakat Kabupaten Sarolangun untuk mengimplementasikan Visi Misi kami yang telah ditetapkan yakni

”Sarolangun Lebih Sejahtera” dengan Misi yang akan dijalankan adalah sebagai berikut, Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur pelayanan umum, meningkatkan kualitas SDM, penguatan nilai-nilai agama dan sosial budaya, meningkatkan perekonomian daerah dan masyarakat berbasis potensi lokal, meningkatkan pengelolaan sumberdaya alam yang optimal dan berkelanjutan, meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan responsif gender dan meningkatkan pelayanan publik.

’’Untuk itu, kami sangat berharap kepada seluruh masyarakat Kabupaten Sarolangun dapat saling bekerjasama, bahu membahu dalam mewujudkan Visi dan Misi kami yang telah ditetapkan melalui Perda Nomor 4 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sarolangun Tahun 2017-2022,’’ kata Bupati. 

Dalam memperingati hari jadi Kabupaten Sarolangun yang ke-19 ini, Bupati mengajak semua pihak untuk mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan serta hasil yang telah dicapai dan program-program strategis yang perlu dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya. 

Berkaitan dengan hasil pembangunan yang telah dicapai di Kabupaten Sarolangun, Pemerintah Kabupaten Sarolangun akan terus berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas berbagai program dan kegiatan pembangunan, sesuai dengan kewenangan dan kemampuan anggaran yang dimiliki. 

Untuk bidang infrastruktur jalan, sampai dengan tahun 2017 Kabupaten Sarolangun memiliki panjang jalan kabupaten sepanjang 1.167,82 km, dengan rincian : Jalan dalam kondisi baik sepanjang  830,24 km atau 71,04 persen dari total panjang jalan, untuk jalan dalam kondisi rusak ringan/sedang sepanjang 125,68 km atau 10,76 persen dari total panjang jalan dan jalan dalam kondisi rusak berat sepanjang 108,35 km atau 9,28 persen dari total panjang jalan. Jika jalan dalam kondisi baik ini dibandingkan dengan Kondisi Awal RPJMD Kabupaten Sarolangun Tahun 2017-2022 yaitu sebesar 68 persen, kondis jalan baik Kabupaten Sarolangun mengalami peningkatan sebesar 3,04 persen. 

Disebutkan Bupati, dengan melihat kondisi tersebut, infrastruktur jalan akan tetap menjadi perhatian dimasa yang akan datang, mengingat masih banyaknya wilayah yang perlu dukungan perbaikan, peningkatan kualitas dan kuantitas jalan, guna meningkatkan aksesibilitas dan memperlancar transportasi dari sentra produksi ke daerah pemasaran serta pusat pelayanan publik.

Selanjutnya berkaitan dengan sarana dan prasarana pendidikan baik negeri maupun swasta, dimana sampai dengan tahun 2017 jumlah Sekolah Dasar di Kabupaten Sarolangun sebanyak 237 sekolah. Untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama sebanyak 71 sekolah. Sedangkan untuk tingkat SMA/SMK sampai dengan tahun 2017 terdapat 44 sekolah.   

Kemudian bila dilihat dari capaian Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk SD/MI Kabupaten Sarolangun pada tahun 2017 adalah sebesar 112.65 persen, lebih tinggi dari APK untuk SD/MI Provinsi Jambi yaitu sebesar 112.40 persen dan Nasional 108.50 persen. Sementara itu untuk Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs adalah sebesar 83.16 persen lebih rendah dari APK untuk SMP/MTs Provinsi Jambi yaitu sebesar 86.37 persen dan Nasional 90.23 persen. 

Sementara itu, pencapaian Angka Partisipasi Murni (APM) untuk SD/MI Kabupaten Sarolangun pada tahun 2017 adalah sebesar 97,42 persen lebih rendah dari APM untuk SD/MI Provinsi Jambi yaitu sebesar 98,41 persen dan lebih tinggi dari APM Nasional 97,19 persen. Sementara untuk Angka Partisipasi Murni (APM)  SMP/MTs adalah sebesar 77.73 persen lebih rendah dari APM untuk SMP/MTs Provinsi Jambi yaitu sebesar 78,57 persen dan Nasional 78,40 persen. 

Selain itu, untuk bidang infrastruktur kesehatan sampai dengan tahun 2017 telah dibangun beberapa fasilitas kesehatan dengan rincian sebagai berikut: Jumlah Fasilitas Puskesmas rawat inap sebanyak 15 unit. Sedangkan untuk  Puskesmas Pembantu (Pustu) sebanyak 51 unit, jumlah poskesdes sebanyak 103 unit dan jumlah Posyandu yang terdapat di Kabupaten Sarolangun sampai dengan tahun 2017 sebanyak 340 unit.

Selanjutnya capaian indikator kesehatan yaitu Angka Kematian Bayi (AKB) Kabupaten Sarolangun pada tahun 2017 sebesar 2,97 per 1.000 kelahiran hidup, lebih rendah jika dibandingkan dengan Angka Kematian Bayi (AKB) Provinsi Jambi sebesar 3 per 1.000 kelahiran hidup dan Nasional sebesar 24 per 1.000 kelahiran hidup. Sedangkan untuk Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2017 sebesar 66,07 per 100.000 kelahiran hidup, lebih rendah jika dibandingkan Angka Kematian Ibu (AKI) Provinsi Jambi sebesar 78 per 100.000 kelahiran hidup dan Nasional sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup.

Dari sisi indikator perekonomian, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sarolangun pada tahun 2017 sebesar 4.69 persen (angka sangat sementara) meningkat dibandingkan dari tahun sebelumnya sebesar 4,26 persen (angka sementara) atau tumbuh  0,43 point. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sarolangun lebih banyak disumbangkan oleh sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 7,82 persen, selanjutnya Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 6,60 persen dan sektor pengadaan listrik dan gas sebesar 6,51 persen, sedangkan sektor lainnya dibawah 5 persen.

Selanjutnya untuk mengukur keberhasilan dalam upaya pembangunan kualitas hidup manusia dapat dilihat  dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM),  pada tahun 2017 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sarolangun mengalami perbaikan menjadi 69.03, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 68,79 atau  mengalami kenaikan sebesar 0,24 Poin. Namun jika kita bandingkan dengan IPM Kabupaten/Kota dalam Provinsi Jambi, Kabupaten Sarolangun berada pada peringkat kelima. 

Untuk indikator Gini Ratio atau ketimpangan pendapatan antar penduduk Kabupaten Sarolangun pada tahun 2017 sebesar 0,36. Indeks ini menggambarkan semakin kecil angka Gini Rasio suatu daerah, maka semakin kecil ketimpangan pendapatan antar penduduk daerah tersebut. Ketimpangan dikatakan rendah apabila nilai koefisien gini ratio kurang dari 0,3, sedangkan apabila koefisien gini ratio antara 0,3-0,5 maka termasuk ketimpangan sedang. Jika dilihat dari gini ratio seluruh Kabupaten/Kota dalam Provinsi jambi, Kabupaten Sarolangun berada dalam kelompok sedang. Sehingga perlu adanya langkah-langkah untuk mengurangi ketimpangan ini. Melalui pendekatan pembangunan ketimpangan tersebut dapat menurun secara bertahap. 

Selanjutnya berkaitan keagamaan, sampai dengan tahun 2017 Kabupaten Sarolangun telah memiliki 158 da’i, guru ngaji seni baca Al-Qur’an sebanyak 1.006 orang dan untuk anak-anak yang telah hatam Al-Qur’an dan telah diberi insentif saat ini telah mencapai 6.000 orang. Untuk memperkuat kegiatan ke- agamaan serta dalam rangka memakmurkan masjid, kami juga telah melaksanakan kegiatan Sholat Subuh berjamaah ke Mesjid-Mesjid yang melibatkan selurh Pejabat di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sarolangun serta masyarakat.  

Kemudian berkaitan dengan peningkatan pelayanan publik, juga terus mendorong penggunaan sistem teknologi informasi dalam penyelenggaraan pemerintahan mulai dari tahap perencaanan (e-Planning), Penggaran (e-Budgeting), pengawasan (e-Monev), penilain kinerja (e-Sakip) dan perizinan berbasis teknologi informasi. Dan di diharapakan beberapa tahun kedepan dapat diterapkan di 22 SKPD yang terintegrasi dalam e-Govermant.

 Penulis : Ciz Charles R