Sektor Pariwisata di Kota Jambi Bisa Tingkatkan PAD

Selasa, 04 Desember 2018 - 21:11:23


Taman Anggrek Salah Satu Tempat Wisata di Kota Jambi
Taman Anggrek Salah Satu Tempat Wisata di Kota Jambi /

Radarjambi.co.id - KOTA JAMBI - Walaupun kepedulian masyarakat terhadap pajak mulai meningkat, anggota DPRD Kota Jambi Sutiono, yang juga merupakan Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Jambi, mengatakan bahwa Pemkot Jambi harus mampu melihat potensi PAD sektor lain.

Dirinya mencontohkan sektor pariwisata yang harus semakin dikembangkan sehingga berpotensi untuk mendatangkan PAD yang lebih besar lagi.

“Saya lihat pemerintah belum menggarap sektor pariwisata dengan optimal. Kalau sektor pariwisata ini digarap dengan baik, maka multiplier efeknya akan sangat signifikan, sebab akan berdampak pada seluruh sektor mulai dari perhotelan restoran dan lain sebagainya," ujarnya.

Sutiono mengatakan dirinya berharap Pemkot Jambi dapat melakukan promosi pariwisata secara gencar. Selain itu juga mulai menghidupkan pelaku UMKM mulai dari kuliner, kerajinan dan lain sebagainya.

"Kita minta apa yang menjadi ciri khas Kota Jambi ini agar dapat dipatenkan. Sehingga bisa menambah PAD untuk Kota Jambi sendiri,” ujarnya.

Sebelumnya, Subhi, Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Jambi mengatakan, peningkatan PAD dari tahun sebelumnya dilihat dari pencapaian yang sudah didapat selalu meningkat.

“Artinya ada tingkat kenaikan kesadaran wajib pajak dalam menunaikan kewajibannya untuk membayar pajak," katanya.

Tahun ini, target PAD dari pajak senilai Rp 200 miliar. Memasuki akhir tahun 2018 target penerimaan pajak sudah mencapai Rp 165 miliar. Sedangkan pada 2017 lalu, target PAD di 2017 senilai Rp 197 miliar.

"Kita optimis target kita bisa tercapai dan lebih dari tahun lalu. Bahkan kalau bisa melebihi target,” bebernya.

Dikatakan Subhi bahwa pencapaian PAD pajak terbesar berasal dari pajak hiburan, pajak reklame, pajak hotel dan resto, BPHTB dan PBB. Dari 11 objek pajak, hanya Pad dari sektor PBB yang masih dibawah target, yaitu baru mencapai 64 persen.

“PAD dari PBB ini masih termasuk rendah dan belu, mencapai target. Untuk PBB, baru mencapai Rp 18,7 miliar dari target pajak sebesar 28 miliar,” bebernya.

Subhi mengatakan bahwa terkait PBB, pihaknya sudah memberikan berbagai kemudahan bagi wajib pajak untuk membayar.

Mulai dari penyediaan mobil keliling, bekerjasama dengan beberapa Bank dan kantor pos hingga membuat loket khusus di mall pada sabtu dan minggu.

 

 

Reporter : Hilman

Editor     : Ansori