Bupati Tanjabbar Didaulat Jadi Pembicara Konferensi Tingkat Dunia

Minggu, 09 Desember 2018 - 19:55:59


Ir. Safrial MS
Ir. Safrial MS /

Radarjambi.co.id - KUALA TUNGKAL - Bupati Tanjung Jabung Barat, Dr. Ir. Safrial MS kembali mendapat kehormatan menjadi pembicara di konferensi tingkat dunia khususnya terkait perubahan iklim di Polandia. Setelah sebelumnya, Bupati Dr. Ir. Safrial MS juga mendapat kehormatan tampil pada acara konferensi laut tingkat dunia yang dihadiri 45 negara di Nusa dua bali.

Konferensi perubahan iklim tingkat dunia ini juga sesuai dengan target negara Indonesia dalam penurunan emisi gas rumah kaca sampai 26 persen terutama 80 persen berasal dari hutan dan lahan gambut. Berbicara mengenai hutan, Kabupaten Tanjung Jabung Barat mempunyai hutan rawa gambut dan ekosistem mangrove yang dapat menghasilkan oksigen.

Bupati Tanjung Jabung Barat, Dr. Ir. H. Safrial telah menginisiasi untuk pembangunan ekosistem mangrove pantai timur sumatera sebagai penghasil oksigen terbaik bagi bumi.

Pada konferensi dunia di Polandia, salah satu angenda yang disampaikan Bupati Kabupaten Tanjung Jabung Barat Dr. Ir. Safrial MS adalah menyampaikan kontribusi sektor maritim terkait isu perubahan iklim dunia untuk blue carbon atau carbon biru yg berasal dari mangrove.

Pada United Nation for climate change conference ke 24 (UNNFCCC-COp 24) di polandia ini, dunia mulai melirik pengembangan carbon biru. untuk itu indonesia sebagai negara maritim mempunyai kontribusi besar dalam penurunan emisi gas rumah kaca dari carbon biru.

"Kita telah memulai terlebih dahulu melakukan aksi pengelolaan ekosistem secara berkelanjutan, maka kita di daulat menjadi pembicara tingkat dunia," ujar bupati Tanjung Jabung Barat.

Dijelaskan Bupati, sebelumnya Kementerian koordinator bidang kemaritiman Republik Indonesia juga telah menetapkan Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebagai Sekretariat bersama (Sekber) pengelolaan lingkungan kawasan Pantai Timur Sumatera.

"Dengan kerja yang baik, Kabupaten Tanjung Jabung Barat telah mendapat perhatian tersendiri dari Pemerintah Pusat dan dunia," tutupnya

 

 

Reporter : Kenata

Editor     : Ansori