Rumah Dua Pimpinan KPK Diteror BOM

Rabu, 09 Januari 2019 - 21:45:24


Polisi melakukan oleh TKP di rumah pimpinan KPK yang diteror BOM
Polisi melakukan oleh TKP di rumah pimpinan KPK yang diteror BOM /

Radarjambi.co.id - JAKARTA - Teror menyasar rumah Ketua KPK Agus Rahardjo dan wakilnya, Laode M Syarief, Rabu (9/1) dini hari.

Ada bom paralon yang diletakkan di depan rumah Agus di Perumahan Graha Indah, Jatiasih, Kota Bekasi, sedangkan bom molotov ditemukan di dekat pintu garasi kediaman Syarief di Jalan Kalibata Selatan Nomor 42 C, Jakarta Selatan.

Mabes Polri pun langsung bergerak cepat mengusut dugaan teror itu. Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengungkapkan, polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara.

"Untuk kejadian pada pagi hari ini ada insiden di kediaman Pak Agus sama Pak Laode. Kejadian tersebut benar terjadi hari ini," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di kantornya, Jakarta, Rabu (9/1).

Dedi menambahkan, Polda Metro Jaya telah membentuk tim khusus. Sedangkan Mabes Polri menerjunkan Detasemen Khusus (Dendud) 88 Antiteror untuk membantu tim Polda Metro Jaya.

"Densus 88 sudah mengalami pengalaman berbagai kasus terkait peristiwa bahan peledak. Dia punya kompetensi cukup lengkap. Tugas Densus back-up tim yang dibentuk Pak Kapolda," tutur Dedi.

Lebih lanjut Dedi mengatakan, tidak ada korban dalam insiden itu. Namun, polisi tengah melakukan analisis dengan melibatkan Laboratorium Forensik (Labfor) Bareskrim.

Namun, berdasar identifikasi, teror yang menyasar rumah Agus dan Syarief terjadi dalam waktu berdekatan. "Ada selang beberapa jam. Berikan kesempatan tim bekerja dulu," pungkas Dedi.

Serangan teror dialami dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pertama adalah rumah Ketua KPK Agus Rajardjo di Bekasi, Jawa Barat, kedua kediaman Wakil Ketua KPK Laode M Syarif.

Di kediaman Ketua KPK Agus Rahardjo, terdapat benda diduga bom dan disimpan dalam tas.

“Di (kediaman) Pak Agus ada tas tercantel di pagar,” kata Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Rabu (9/1).

Dia menyebutkan, penyidik masih mendalami tas tersebut, karena di dalamnya terdapat benda seperti bom rakitan.

Dari foto yang didapat, tas tersebut berisi bom rakitan dan sejumlah paku serta semen putih.

Kemudian terdapat beberapa kabel dan baterai yang diduga sebagai alat pemicu ledakan.

“Masih didalami. Kadensus 88 sudah membentuk tim, dari Polda Metro Jaya dan Puslabfor Mabes Polri juga membentuk tim. Saat ini penyidik masih bekerja,” kata dia.

 

 

Sumber : Jpnn