Edy Rahmayadi Mundur, Joko Driyono jadi Plt Ketum PSSI

Minggu, 20 Januari 2019 - 21:03:32


Edy Rahmayadi
Edy Rahmayadi /

 

Radarjambi.co.id - BALI - Mundurnya Edy Rahmayadi dari jabatan Ketua Umum PSSI otomatis membuat sang Wakil Ketua Umum I, Joko Driyono naik sebagai pelaksana tugas (plt) atau acting Ketum PSSI.

Usai menyatakan mundur dari Ketua Umum PSSI, Edy kemudian menyebut nama Joko Driyono (Jokdri), untuk mengganti posisinya. "Pak Joko tolong tampil ke depan," katanya, disambut tepuk tangan voter di forum Kongres PSSI Bali, Minggu (20/1).

Pria yang juga Gubernur Sumut itu mengingatkan bahwa sudah selayaknya para voter yang hadir di Kongres Tahunan di Nusa Dua, Bali, Minggu (20/1) mematuhi statuta PSSI.

"Kalau dari statuta, otomatis Waketum menggantikan sampai waktu periode kami habis. Saya mau profesionalisme," ungkap Edy.

Periode Edy sendiri sejatinya habis pada 2020. Namun, baru 1.054 hari memimpin PSSI sejak terpilih pada 10 November 2016 lalu, dia resmi menyatakan mundur.

Mundurnya dirinya ini, Edy sempat menyinggung nama manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar dalam pernyataan mundurnya.

"Saya mundur karena saya bertanggung jawab. Mungkin Umuh (Muchtar,red) yang pantas pimpin di sini. Jangan teriak-teriak di luar. Tunjukkan pada bangsa luar nggak bagus, tunjukkan bahwa bangsa kita bukan bangsa primitif, tidak baik untuk PSSI, karena kita kan saling mencintai," kata Edy dengan nada tinggi.

Edy tak mau sesama anggota dan klub di bawah PSSI saling tuding dan tak akur karena harapan agar Ketua Umum berganti.

"Dibanding kalian berkelahi, biar saya yang keluar dari rumah ini. Setuju?," pertanyaan Edy itu langsung dijawab setuju oleh para voters.

Namun akui Edy, sejak dipilih menjadi Ketua Umum otoritas sepak bola nasional, dirinya mengakui banyak kegagalan.

"Saya ingin PSSI jaya, PSSI besar, saya gagal, karena itu saya mundur," terangnya.

Dia juga meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia karena sampai tahun keduanya menjabat, tak berhasil memberikan prestasi.

"Saya minta maaf, salam saya untuk seluruh rakyat Indonesia karena sampai saat ini saya tak bisa mewujudkan yang diinginkan," ungkap pria yang juga Gubernur Sumut tersebut.

Tak hanya itu, Edy merasa di bawah kepemimpinannya, banyak permasalahan yang datang.

"Banyak masalah selama saya memimpin, mulai suporter jadi korban, hingga pengaturan skor," tandasnya.

 

 

Sumber : Jpnn