Sekda Damping Menteri Kelautan dan Perikanan di Kerinci

Sabtu, 16 Februari 2019 - 12:19:21


Sekda M Dianto mendampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indondesia, Susi Pudjiastuti di kawasan Objek Wisata Sanggaran Agung Kabupaten Kerinci, Senin (11/02/2019).
Sekda M Dianto mendampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indondesia, Susi Pudjiastuti di kawasan Objek Wisata Sanggaran Agung Kabupaten Kerinci, Senin (11/02/2019). /

RADARJAMBI.CO.ID,-Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, Drs.H.M.Dianto,M.Si mengemukakan bahwa Pemerintah Provinsi Jambi akan terus mendukung kegiatan restocking(penyetokan ulang) di kawasan reservat, suaka perikanan serta lubuk larangan yang tersebar di Provinsi Jambi, agar terjaga secara berkelanjutan khususnya ikan-ikan khas Jambi, dan tetap melestarikan alam. Hal tersebut di kemukakannya saat mendampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indondesia, Susi Pudjiastuti di kawasan Objek Wisata Sanggaran Agung Kabupaten Kerinci, Senin (11/02/2019).

Sekda menyampaikan, sektor kelautan dan perikanan dapat menyerap banyak tenaga kerja. "Sektor perikanan banyak menyerap tenaga kerja dan juga memberikan hasil panen yang relatif cepat bagi petani ikan dan nelayan, hanya membutuhkan waktu sekitar 4 hingga 5 bulan, sudah dapat memanen ikannya," ujar Sekda.

“Kita sebagai masyarakat Provinsi Jambi patut bersyukur karena dikaruniai sumber daya alam yang begitu melimpah diantaranya sumber daya kelautan dan perikanan khususnya untuk sumberdaya perikanan budidaya di Provinsi Jambi, terdapat banyak sungai yang panjangnya lebih dari 1.740 Km, sedangkan untuk potensi lahan tambak tercatat sekitar 18.000 Ha. Potensi perikanan tangkap Provinsi Jambi memiliki luas laut yang terhampar di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur," jelas Sekda.

Sekda menegaskan, potensi sumber daya perikanan hanya akan memberikan manfaat apabila kelestariannya dijaga dengan baik. “Saya menghimbau seluruh masyarakat yang berada di Provinsi untuk selalu menjaga habitat ikan" sambung Sekda.

Sekda mengimbau seluruh jajaran penegak hukum di Provinsi Jambi untuk berkerja sama dengan masyarakat setempat guna mengoptimalkan pengawasan terhadap aktivitas PETI (Penambang Emas Tanpa Izin). "Mengigat kegiatan PETI dapat mengancam kesehatan masyarakat juga mengancam sumber daya perikanan. Pada sisi lain, memberantas kegiatan penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan seperti penangkapan dengan mengunakan listrik, bom maupun racun," tutur Sekda.

Selain itu, Sekda mengajak masyarakat untuk gemar makan ikan karena ikan mengandung gizi yang baik. " Hal ini ditujukan tidak hanya untuk meningkatkan kesehatan dan kecerdasan anak, melainkan juga untuk mencegah terjadinya pertumbuhan badan yang pendek dan kerdil (Stunting),” pungkas Sekda.

Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti dalam sambutannya mengatakan, Kerinci memiliki luas danau sebesar 4.200 m2, merupakan potensi sumber daya alam perikanan yang sangat luar biasa yang patut dijaga. "Jika sumber daya alam perikanan digarap dengan baik, tentu Kerinci akan menjadi suplier terbesar perikanan di Provinsi Jambi dan sekitarnya," ujarnya. 

Susi meminta masyarakat Kerinci untuk memanfaatkan Danau Kerinci dengan baik, jangan berubah menjadi malapetaka. “Belajarlah dari kejadian-kejadian yang telah pernah terjadi di Jawa Barat, Singkarak, Maninjau, dan Danau Toba, dimana terjadi kematian ikan secara massal,” ungkap Susi. 

"Bencana ini terjadi di beberapa danau di Indonesia disebabkan tidak terkontrol populasi kerambah. Pak Bupati silakan perintahkan Bappeda dan Dinas Perikanan untuk mengatur kerambah yang ada di Danau Kerinci, jika sudah tidak mendukung lagi, silakan ditertibkan kapan perlu buat peraturan daerah, kita takut nanti jadi malapetaka, masyarakat harus menerima, jangan sampai kita mendapatkan penghasilan ikanya pada mati semua, bukan untung yang didapatkan malah menjadi rugi," jelasnya. 

Sebelumnya, Bupati Kerinci Dr.H. Adi Rozal,M.Si mengatakan, 75 persen masyarakat Kerinci hidup dari sektor pertanian dan perikanan. "Makanya pemerintah daerah perlu membenahi sektor perikanan agar masyarakat tidak merambah TNKS, yang merupakan paru-paru dunia," katanya. 

Adi Rozal menyebutkan, agar produksi ikan semakin meningkat, maka masyarakat atau nelayan melakukan pengembangan ikan semah yang spesifik di Kerinci. 

"Ada beberapa catatan bagi petani dan masyarakat kita terkendala dengan anggaran, mudah-mudahan dengan kehadiran Menteri Kelautan dan Perikanan RI bisa memberikan perubahan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat Kerinci." pungkasnya

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan yang didampingi Sekda Provinsi Jambi, Bupati Kerinci, Rizal Jalil dan beberapa orang pejabat KKP melakukan restocking dengan nyebaran benih ikan di Danau Kerinc,  yaitu ikan Nilem sebanyak 100.000, benih ikan Jelawat 20.000 dan benih ikan semah 3.000 ekor. 

Selain itu, Menteri Susi juga menyerahkan bantuan secara simbolis kepada nelayan di Kerinci yakni benih ikan mas sebanyak 300 ribu ekor, ikan nila 300 ribu, Jelawat dan nilem 120 ribu, pakan ikan mandiri 10 ton, bioflok 2 paket, ches Freezer 3 unit, dan satu unit mobil pendingin.(HUMAS PEMPROV)