Pengamat Menilai Penyerahan Aset JMS ke Pemprov Keliru

Minggu, 17 Februari 2019 - 20:02:44


Jembatan Muara Sabak
Jembatan Muara Sabak /

 

Radarjambi.co.id - MUARA SABAK - Seorang pengamat kebijakan publik angkat bicara, rencana Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) menyerahkan aset Jembatan Muara Sabak (JMS) kepada Pemprov Jambi dinilai keputusan yang sangat keliru atau Gegabah.

”Dan saya adalah orang yang pertama kali yang akan menolak jika benar jembatan tersebut di serahkan ke Pemrov Jambi,”kata Arie Suryanto.

Berdasarkan pertimbangan sejarah awal bahwa dana yang digunakan dalam pembangunan jembatan merupakan anggaran ABPD murni Kabupaten Tanjabtim, tidak campur tangan atau bantuan suport dana dari Pemprov Jambi.

JMS yang merupakan Ikon Kabupaten Tanjabtim perlu dipertahankan sebab, bagaimana pun juga JMS adalah bukti sejarah yang harus dijaga bersama.

”Kita harus menghormati kerja keras Drs. H. Abdullah Hich dalam membuka keterisolasian daerah-daerah yang ada di Kabupaten Tanjabtim terutama untuk wilayah Kecamatan Sadu, Berbak, Nipah Panjang dan Rantau Rasau,”ujarnya.

Arie menuturkan, justru dengan diserahkanya JMS dikhawatirkan akan lebih memperparah kondisi jembatan tersebut. Pasalnya, setelah ditabrak tongkang CPO terjadi pergeseran dibadan jembatan.

Bahkan menurutnya Pemkab Tanjabtim justru kalah di dalam persidangan.

“Terlebih lagi dengan adanya kerusakan pergeseran jembatan akibat tertabrak oleh tongkang CPO, dimana Pemkab Tanjabtim selaku penggugat justru kalah di pengadilan, aneh bukan,” tukasnya.

Pemprov Jambi apakah mampu melakukan pemeliharaan apalagi perbaikan, karena melihat kondisi ruas jalan yang ada di Kabupaten Tanjabtim dan menjadi kewenangan Pemprov Jambi, justru tidak ada perubahan terhadap peningkatan kualitas jalan yang menghubungkan antara Kecamatan Sabak Timur sampai Kecamatan Rantau Rasau sepanjang 34 KM.

“Kita ingin mempertanyakan siapa yang punya ide untuk menyerahkan jembatan tersebut dan apa alasannya, disini justru saya merasa khawatir, penyerahan jembatan tersebut nantinya akan membuat Dinas PUPR Kabupaten Tanjabtim untuk lepas tanggung jawab, karena bukan menjadi kewenangan mereka,”pungkasnya.

Terpisah Yudi Hariyanto EY Fraksi KDN di DPRD Tanjabtim, wacana JMS akan dihibahkan kepada Pemrov Jambi menurutnya, Pemkab Tanjabtim seharusnya menghargai sejarah dari perjuangan awal dalam pembangunan jembatan Muara Sabak.

”Seharusnya Dinas PUPR berupaya mencari solusi tentang bagaimana memperbaiki kerusakan jembatan tersebut dengan membangun komunikasi dengan Pemerintah Pusat. Bukanya malah lepas tangan,”tegasnya.

Ia berharap, Bupati Kabupaten Tanjabtim Romi Hariyanto dapat mempertimbangkan kembali rencana penyerahan JMS tersebut ke Pemprov Jambi.

“Terkait persoalan jembatan Muara Sabak, saya sangat tidak setuju jika diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Jambi, dan saya sangat berharap agar Bupati selaku Kepala Daerah untuk kembali mempertimbangkannya,”ungkap Yudi Hariyanto.

Kepala Dinas PUPR Tanjab Timur, Risdiansyah saat dikonfirmasi mengatakan bahwa untuk saat ini status jalan yang menghubung antara Simpang Berbak hingga Jembatan Muara sabak tersebut sudah diambil alih oleh pihak Provinsi Jambi. Sudah seharusnya seluruh aset yang ada disepajang jalan tersebut kita serahkan ke pihak Provinsi termasuk Jemabatan Muara Sabak.

" Memang ada wacana Jembatan Muara Sabak Timur itu akan kita serahkan ke Provinsi. Karena jembatan tersebut saat ini memang merupakan jembatan tipe Satu (A),"ujarnya.

Dikatakannya pula, terkait wacana tersebut saat ini masih dalam tahap proses, pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan pihak aset karena saat ini jembatan masih dalam proses hukum bersama pihak perusahaan.

"Proses hibah tersebut, selain itu pihak aset untuk berkoordinasi lebih lanjut terkait proses hukum Jembatan Muara Sabak yang sedang berjalan," jelasnya.

Menurutnya, setelah dihibahkan ke provinsi nanti harapannya akan menjadi lebih baik lagi, mengingat saat ini untuk kiri dan kanan jalan sudah kita bebaskan untuk provinsi. Dengan harapan nantinya dapat dipercantik lagi sehingga menjadi obyek untuk destinasi wisata.

"Dimana di lokasi tersebut terdapat taman selaras pinang masak PSM, yang juga dapat dikembangkan lagi," jelasnya.

Terkait plus dan minusnya dengan wacana tersebut pasti ada, namun lebih banyak plusnya karana harapannya akan jauh lebih baik jika ditangani pihak provinsi.

 

 

Reporter : Gunawan

Editor     : Ansori