Pelatih Persiba Tegaskan Tak Butuh Jasa Cristian Gonzales

Selasa, 19 Februari 2019 - 20:15:36


Crsitian Gonzales
Crsitian Gonzales /

Radarjambi.co.id - BALIKPAPAN - Pelatih Persiba, Salahudin mengaku, stok striker yang ada di skuatnya sudah cukup. Hal ini juga sekaligus menjawab keinginan suporter agar Beruang Madu mendatangkan Cristian Gonzales.

Ketimbang mendatangkan pemain berjuluk El Loco tersebut, Salahudin menyebut, bakal memaksimalkan striker yang saat ini ada. Yakni Beny Ashar, Ismail Haris, dan Aji Kusuma.

Selain itu, mantan pelatih Madura FC ini menyebut, perlu striker dengan tipikal pekerja keras dan ngotot, lantaran ia ingin mempraktikkan permainan dengan intensitas tinggi.

“Saya rasa dengan usianya yang sudah tidak muda lagi (43 tahun), Gonzales kurang sesuai dengan filosofi permainan saya,” ujar Salahudin, Senin (18/2).

Keinginan suporter muncul setelah Persiba melakoni laga uji coba melawan Mitra Teras, Minggu (17/2). Pada laga yang berakhir 2-0 untuk kemenangan Persiba itu, lini depan yang diisi Beny Ashar dan Ismail Haris memang belum mampu menjebol gawang lawan. Sementara Aji Kusuma urung dimainkan lantaran kondisinya lagi demam.

Kinerja anak asuhnya disoal, Salahudin pasang badan. Menurut dia, baik Beny maupun Ismail Haris sudah cukup maksimal pada laga uji coba kemarin. Memang, diakui dia, penyelesaian akhir jadi problem utama lini depan.

“Kami baru berlatih sepekan, sejumlah pemain juga baru bergabung. Jadi terlalu dini, jika memberikan penilaian hanya dari satu pertandingan kemarin,” kata Salahudin.

Dia mencoba maklum jika suporter ingin keran gol bisa tercipta dari striker yang ada. Namun, pelatih 40 tahun ini mengaku, tak mempersoalkan gol itu datang dari mana.

“Artinya, memang striker punya tugas utama mencetak gol. Tapi dalam sepak bola modern, saya menuntut semua pemain bisa memaksimalkan peluang,” jelas Salahudin.

Bahkan dia mengambil contoh saat masih menangani Madura FC dan Barito Putera. Salahudin menerangkan, dari dua klub yang pernah ditanganinya, gelar top scorer justru jadi milik pemain tengah, bukan striker.

“Di Madura FC, striker kami hanya bikin tujuh gol, sebagian besar justru gelandang. Tapi, kami menembus delapan besar,” ungkap pelatih kelahiran Palembang ini.

 

 

Sumber : Jpnn