Bocah SD Tewas Digalian Exsavator Setelah Hilang 24 Jam

Rabu, 20 Februari 2019 - 21:17:26


Lokasi Bekas Galian dimana Yusuf ditemukan Tewas
Lokasi Bekas Galian dimana Yusuf ditemukan Tewas /

 

Radarjambi.co.id - MUAROTEBO - Yusuf (9) Siswa Sekolah Dasar Kelas V Warga Jalan Sulthan Thaha Kelurahan Wirotho Agung, Kecamatan Rimbo, ditemukan Tewas mengapung digalian Eksavator.

Eks galian yang biasa dipergunakan oleh Petani untuk mencuci sayuran tidak jauh dari rumah orangtuanya kini memakan korban.

Kronologis kejadian, Yusuf (9) dikabarkan Hilang sejak Selasa (19/2) Sore. Kasno, Orang Tua Yusuf beserta Warga Jalan Sulthan Thaha Kelurahan Wirotho Agung lainya berupaya mencari keberadaannya.

Namun Hingga Rabu (20/2) Pagi Yusuf tak kunjung diketemukan.

Sekitar Pukul 13.00 WIB warga disekitar rumah Yusuf mendengar teriakkan anak-anak yang tengah bermain disekitar galian. 

Kemudian, mendengar teriakkan anak-anak yang melihat ada mayat terapung warga berbondong-bondong untuk melihat dan memastikannya siapakah mayat yang mengapung tersebut.

Setelah dilihat Mayat terapung digalian Eksavator tersebut benar mayat Yusuf.

Diduga kuat, Yusuf sebelum tewas asyik bermain disekitar galian yang menurut penuturan beberapa warga galian tersebut berkedalaman sekitar 4,5 Meter.

Yusuf terpeleset kedalam galian dan tewas karena tak mampu berenang.

"Kami menduga korban terpeleset kedalam galian karena ada bekas jejak kaki terpeleset" Ungkap Sugiono.

Sementara itu, Kapolsek Rimbo Bujang Iptu Rezka Anugras melalui Kanit Reskrim Beripka Ari Wahyudi membenarkan adanya Penemuan Mayat digalian Eksavator milik warga dan Anggota tengah berada di lokasi penemuan untuk memastikan penyebab kematian korban.

"Benar, saat ini Anggota sedang Berada dilokasi kejadian untuk memastikan penyebab pasti kematian korban, " singkat Bripka Ari Wahyudi.

Dari informasi yang didapatkan harian ini Di Jalan Sulthan Thaha Kelurahan Wirotho Agung Kecamatan Rimbo Bujang, terdapat banyak galian yang biasanya dipergunakan untuk menyiram dan mencuci sayuran oleh para Petani sebelum dipasarkan.

 

 

Reporter : Iwan

Editor     : Ansori