Refleksi Tiga Tahun Kepemimpinan SAFA

Memprioritaskan Infrastruktur Pelayanan Publik, Peningkatan SDM dan Pendidikan Hingga Pengembangan

Jumat, 22 Februari 2019 - 18:23:38


Peninjauan Pembangunan Jaringan air Bersih Kec Tebing Tinggi
Peninjauan Pembangunan Jaringan air Bersih Kec Tebing Tinggi /

Radarjambi.co.id-TANJABARAT– Memasuki empat tahun kepemimpinan Bupati Tanjung Jabung Barat, Dr Ir H Safrial MS dan Wakil Bupati Drs H Amir Sakib dengan gencar mengutamakan pembangunan infrastruktur yang bisa dirasakan lansung manfaatnya oleh masyarakat dan pemerintah sendiri, meningkatkan pelayanan publik dan Sumber Daya Manusia (SDM) dan mengembangkan potensi pariwisata untuk memperkenalkan Bumi Serengkuh Dayung Serentak Ketujuan kepada Dunia.

Sejak dilantik pada 17 Frebuari 2016 silam sebagai Bupati dan Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat sudah genap tiga tahun memimpin Kabupaten Tanjab barat pada tanggal 17 februari 2019 kemarin, memasuki tahun keempat kepemimpinanya ini dengan berbagai hasil capaian telah dirorehkan serta perlahan mewujudkan visi misi

“Menuju Tanjung Jabung Barat yang Maju, Adil, Makmur, Bermartabat dan Berkualitas”.

Membangun suatu wilayah memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, tentunya membutuhkan waktu yang lama setidaknya bisa mencapai sebuah visi dan misi hingga habis masa kepemimpinan baik dalam pengurangan angka kemiskinan, pengangguran dan peningkatan infrastutur dibutuhkan sebuah perencananaan.

 

Prioritaskan Pembangunan Infrastruktur Yang Dirasakan Lansung Manfaatnya Oleh Masyarakat

 

Salah satu program prioritas kepemimpinan Safrial – Amir Sakib adalah pembangunan infrastruktur yang manfaatnya bisa dirasakan lansung oleh masyarakat Kabupaten Tanjab Barat dari Ibukota Kabupaten hingga wilayah perdesaan seperti peningkatan jalan lingkungan, jembatan dan pelabuhan, air bersih, Draenase, lampu penerangan hingga bangunan Rumah sakit dan peningkatan Puskesmas.

Hal ini terbukti berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Tanjab Barat dimana sekitar 60 persen dari total anggaran APBD Tanjab Barat baik murni maupun perubahan yang di alokasikan untuk Belanja Lansung (BL) atau keperluan pembangunan fisik infrastruktur dan sekitar 40 persen untuk Belaja Tidak Lansung (BTL) atau untuk keperluan gaji pegawai dengan rincian sebgai berikut.

 Selain itu, berdasarkan data dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Tanjab Barat Puluhan Ribu meter jalan dan jembatan telah dibangun sejak tiga tahun terakhir.

Infrastruktur bidang jalan lingkungan yang tersebar di 13 Kecamatan telah dilakukan pembangunan diantaranya total panjang jalan lingkungan hingga 25.927 meter, dan
Jembatan skala lingkungan sebanyak 406 dan total turap skala lingkungan 280 buah serta peningkatan jalan dalam Kota Kualatungkal menjadi Rigit Beton yang saat ini sudah dirasakan azas manfaatnya oleh masyarakat.

Sedangakan untuk jembatan skala kabupaten dari 61 unit kebutuhan telah dibangun sejak 2017 hingga 2018 sebanyak 23 unit. Sedangkan sisa 38 jembatan lainnya tersebut dengan optimis dituntaskan hingga akhir masa jabatannya.

Selain itu juga terdapat beberapa isu strategis Kabupaten Tanjung Jabung Barat khususnya di bidang kemaritiman yang perlu menjadi perhatian.

Diantarnya lanjutan pembangunan jalan akses menuju pelabuhan RoRo Kuala Tungkal yang juga dibangun pada masa kepemimpinan Safrial – Amir Sakib.

Jalan akses sepanjang 22.9 KM itu diperlukan sebagai akses lalu lintas barang menuju pelabuhan Roro Kuala Tungkal.

Selain mangandalkan dana APBD, Pemerintah Kabupaten Tanjab Barat juga terus berupaya mendapatkan kucuran dana dari Pemerintah pusat atau APBN yang telah memberikan perhatian dari tahun 2017 hingga 2019 melalui pembiayaan dana alokasi khusus (DAK) infrastruktur.

Akses pelabuhan Roro, saat ini aktivitas penyeberangan rute Tungkal –Dabo singkep – Batam Kepulauan Riau di tahun 2018 telah melayani 249 trip atau telah menyeberangi 6.160 orang dan mengangkut 3.194 ton barang.

Selain itu, beberapa kegiatan yang bersumber dari non APBD Kabupaten yang telah dilaksanakan pada tahun 2017 di antaranya seperti peningkatan struktur jalan simpang IVsungai saren hingga simpang teluk sialang, pelabuhan Roro sepanjang 13,55 KM dengan anggaran Rp. 26,96 miliar lebih dari dana alokasi khusus.

Program NUSP dan perbaikan lingkungan sumber anggaran bantuan luar negeri dari asia development bank (ADB) dengan total anggaran Rp 9 miliar untuk kegiatan skala lingkungan. Rinciannya, Rp 1 miliar di Sembilan Kelurahan berupa perbuatan jalan beton, Drainase, lampu penerangan jalan, pengelolaan sampah pemukiman dan box culvert.

Sementara program NUSP skala kawasan dengan Rp 10 miliar, berupa pekerjaan drainase sepanjang 2.267,2 meter dalam kota kuala tungkal, pembangunan jalan di pematang lumut, betara dengan volume 5 km dengan dana besar Rp 9,5 miliar bersumber dari CSR. Secara keseluruhan dana yang bersumber dari CSR pada tahun 2017 sebesar Rp. 15,23 miliar

Revitalisasi Air Bersih - Pada tahun 2017 telah direvitalisai bangunan IPA tebing Tinggi dengan kapasites 100 L/detik dan telah beroperasi dengan panjang pipa layanan hingga 20 KM dengan rencana bisa melayani 8000 sambungan rumah penduduk.

Tahun 2018 pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat menganggarkan peningkatan kapasitas PA di lokasi Tebing Tinggi (bangun Barul dengan kapasitas 200 L/detik untuk pelayanan hingga Kota Kuala Tungkal dan peningkatan akses jaringan pipa dan IPA Tebing Tinggi menuju Parit Panting sepanjans T 70 KM yang melintasi beberapa kecamatan, serta dibangun 3 buah boster (penampungan air sermentara) dilokasi Kecamatan Senyerang, Kecamatan Pengabuan dan di Parit 13 Kecamatan Bram Itam.

IPA tersebut dibangun nantinya akan bisa melayani 16000 sambungan rumah Kota Kuala Tungkal.

Sementara Pembangunan Drainase di Kota Kuala Tungkal Tahun 2018 telah dibangun drainase di jalan pelabuhan sepanjang 1,3 km Pada tahun 2019 akan dituntaskan pembangunan drainase jalan patunas dan Jalan Madjid Brangas.

 

Meningkatkan SDM dan Mutu Pendidikan

 

Selain fokus Infrastruktur, Pemerintah Kabupaten Tanjab Barat juga telah berupaya untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan mutu Pendidikan dengan melakukan penandatanganan kerjasama atau MoU baik dengan perusahaan yang beroperasi di Wilayah Kabupaten Tanjab Barat maupun dengan beberapa Universitas dan Perguruan Tinggi dan mengusulkan pengadaan CPNS dan P3K, serta program satu Da’i satu Desa/Kelurahan.

Kepada setiap perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Tanjab Barat, Bupati Safrial selalu menekankan agar perusahaan selalu menprioritaskan atau merekrut tenaga kerja lokal untuk mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan ekonomi masyarakat. Selain itu juga Pemkab telah membuka Balai Latihan Kerja (BLK) serta Balai Ketrampilan Nelayan untuk sektor perikanan.

Selain itu, berdasarkan dari data yang dihimpun dari Badan Kepegawainan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Tanjab Barat, Pemkab juga telah melakukan MoU dengan beberapa Universitas dan Perguruan Tinggi yang mempunyai prosfek agar bekerja lebih mudah dan mempunyai jiwa yang impresif seperti Perguruan Tinggi Pariwisata, Akamigas, IPB, Sekolah Tinggi Transportasi Darat, Sekolah Tinggi Perikanan serta beberapa sekolah tinggi lainnya di Indonesia yang telah menandatangani nota kesepahaman dengan Pemkab Tanjab Barat selama tiga Tahun kepemimpinan Safrial- Amir Sakib.

Tujuannya, tentu bagaimana agar anak anak Tanjab Barat bisa bersaing dibidang tersebut baik di Tingkat Nasional maupun Internasional.

Serta bupti juga memperjuangkan beasiswa agar anak dari Tanjab Barat melanjutkan Pendidikan diluar negeri dengan dibiayai oleh Pemerintah maupun Swasta.

Begitu juga dengan Pegawai, Bupati menerapkan bagimana pegawai di Tanjab Barat bisa bekerja secara Profesional sebagai pelayan masyarakat, serta punya prilaku yang sesuai dengan kode etik kepegawaian.

Salahsatu upaya dengan melakukan evaluasi pegawai, pelatihan, serta menerapkan absensi sistem digital juga agar meningkatnya kedisiplinan pegawai.

Sementara penerimaan pegawai, tiga tahun belakanan Bupati Safrial telah mengusulkan ratusan formasi Aparatur Sipil Negara (ASN) yakni pada tahun 2017 diadakan sebanyak 93 ASN yang lulus melalui seleksidan pada tahun 2018 sebnyak 185 pengadaan ASN dari berbagai jenis formasi baik Bidan, Dokter, Penyuluh Pertanian maupun Tenaga Theknis dan Tenaga Pendidik.

Dan pembukaan pengadaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (P3K) dengan total 132 formasi yang diusulkan yang memberi kesempatan khusus untuk eks pegawai honorer K2, serta pada tahun 2019 ini Pemkab Tanjab Barat akan kembali mengusulkan pengadaan tes CPNS.

Artinya peluang kesempatan yang diberikan masyarakat cukup terbuka.
Pengembangan Pariwisata Untuk Wujudkan Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia

Pemerintah Tanjab Barat pada kepemimpinan Safrial – Amir Sakib juga terus berupaya pengembangan kawasan konservasi hutan mangrove yang berlokasi di Desa Tungkal Satu, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, sebagai salah satu upaya dan dukungan Kabupaten Tanjab Barat dalam mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.

Hal itu sebagai komitmen pemerintah daerah dan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan bersama dan akan terus dilakukan.

Terlebih perhatian yang diberikan kementerian koordinator bidang terhadap upaya percepatan pengembangan kawasan konservasi mangrove dengan menjadikan Kabupaten Tanjung jabung Barat sekretariat bersama pengelolaan kawasan Pantai Timur Sumatera.

 Dengan Begitu, Pemerintah akan mengembangkan Ekowisata Hutan Mangrove di Desa Pangkal Babu melaui Dana Alokasi Khusus (DAK) dari APBN tahun 2019 kurang lebih sebesar Rp 1,7 miliar melalui Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Tanjab Barat, dan ini merupakan sejarah pertama kepariwisataan Tanjab Barat mendapatkan dana dari Pusat.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Tanjab Barat, Ir Firdaus Khatab mengatakan pengembangan pariwisata hutan mangrove telah tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Kabupaten Tanjab Barat tahun 2019.

Selain itu, aggaran yang juga bersumber dari APBD Tanjab Barat tahun 2019 sebesar hampir Rp 10 miliar untuk pembangunan infrastruktur pendukung seperti akses jalan, jembatan, menara pantau hingga lampu penerangan.

Selanjutnya akan ada beberapa pengembangan lanjutan yang akan diusulkan oleh Disparpora Tanjabbar di tahun 2020 mendatang. Tak hanya hutan mangrove, pemkab juga akan mengembangakan potensi wisata lainnya yang ada di kabupaten Tanjab Barat. 

 

Reporter    : Kenata

Editor         : Ansory