Bupati Masnah Hadiri Rakornas Pepustakaan

Minggu, 17 Maret 2019 - 21:45:15


Bupati Muarojambi Hj Masnah Busro bersama kepala daerah lainnya menghadiri Rakornas Bidang Perpustakaan 2019 yang berlangsung di Birawa Hall Hotel Bidakara, Jakarta Selatan
Bupati Muarojambi Hj Masnah Busro bersama kepala daerah lainnya menghadiri Rakornas Bidang Perpustakaan 2019 yang berlangsung di Birawa Hall Hotel Bidakara, Jakarta Selatan /

Radarjambi.co.id - SENGETI - Komitmen Pemerintah Kabupaten Muarojambi dalam pengembangan perpustakaan daerah tidak perlu diragukan.

Hal ini dibuktikan dengan hadirnya Bupati Muarojambi Hj Masnah Busro pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Perpustakaan yang berlangsung di Birawa Hall Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (14/3).

Dilaksanakan oleh Perpustakaan Nasional mengusung tema "Pustakawan Berkarya Mewujudkan Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat", yang berlangsung selama empat hari, 13-16 Maret 2019. Acara ini dibuka secara langsung oleh Menteri Dalam Negeri, Tjahyo Kumolo. Rakornas ini menghadirkan 2.000 peserta. Termasuk kepala daerah, Dinas Perpustakaan Provinsi/Kabupaten/Kota, Bappeda, Asosiasi Penerbit/pengusaha rekaman, forum perpustakaan perguruan Tinggi, sekolah, dan para pustakawan dan para pegiat literasi.

Bupati Masnah menyampaikan komitmennya dalam pengembangan perpustakaan. 

Menurut orang nomor satu di Bumi Sailun Salimbai ini, memajukan suatu bangsa tidak terlepas dari peran perpustakaan. Karena itu dibutuhkan inovasi guna menggiatkan minat baca masyarakat.

"Perpustakaan memiliki peran penting dalam upaya mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, mandiri dan mampu berdaya saing di era global," kata bupati yang menggunakan busana warna coklat muda.

Salah satu peran pentingnya adalah membangun masyarakat berpengetahuan ekosistem (masyarakat berbasis pengetahuan).

Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando menegaskan, masyarakat patut berbangga karena saat ini Indonesia berada dalam urutan 17 untuk tingkat frekuensi membaca tinggi dari 30 negara. Indonesia juga menempati ranking ke-2 fasilitas perpustakaan terbanyak setelah India.

"Saat ini, perpustakaan juga sudah didukung bahan bacaan digital sehingga tidak ada lagi halangan untuk tidak membaca buku dan memantaskan diri menjadi bangsa yang maju," terang Syarif Bando.

Sementara Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menegaskan perpustakaan memiliki peran penting dalam membangun ekosistem masyarakat yang berpengetahuan. 

Perpustakaan diharapkan bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

"Sebagai negara yang besar, apalagi tahun ini dicanangkan tahun peningkatan kualitas sumber data manusia. Jadi peran dan fungsi perpustakaan ini sangat penting sekali," kata Tjahjo.

Tjahjo menyebut masih banyak daerah di Indonesia yang belum memiliki perpustakaan.

"Perpustakaan nasional ini punya target secepatnya di setiap desa, kecamatan, kabupaten, atau kota punya perpustakaan sekecil apa pun. Sekarang ini masing sedikit, kalau di provinsi baru 31, tapi kalau kita lihat tingkat II itu baru 40 persen, apalagi tingkat desa," katanya.

Tak hanya itu, Tjahjo juga berpesan kepada dinas perpustakaan daerah agar selalu berkomunikasi dengan DPRD. Hal itu dilakukan agar bisa mendapat dukungan anggaran dari pemerintah daerah.

"Saya kira poin penting dalam Rakornas ini saya harapkan teman di daerah untuk komunikasi secara detail dengan DPRD agar didukung anggarannya, didukung program-programnya, sehingga perpustakaan akan jadi napas baru dalam sistem tata kelola pemerintahan," pungkasnya.

 

 

Reporter : Ansori