PT Minemex Konsisten Menjaga Fasilitas Umum, Arpen : Dipastikan Tambang Tak Menggangu Jalinsum

Selasa, 23 April 2019 - 20:07:04


Aktivitas PT Minemex Indonesia dalam pencegahan longsor yang bakal mengganggu fasilitas umum di sekitar areal tambang
Aktivitas PT Minemex Indonesia dalam pencegahan longsor yang bakal mengganggu fasilitas umum di sekitar areal tambang /

Radarjambi.co.id-SAROLANGUN-Pihak Manajemen PT Minemex Indonesia Thrivani Group yang beroperasi di Kecamatan Mandi Angin, Kabupaten Sarolangun memastikan, bahwa Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Sarolangun-Jambi tidak akan mengalami putus atau berdampak pada lumpuhnya laju kendaraan yang melewati Jalinsum, kendati belum lama ini terjadinya longsor ringan di sekitar tambang PT Minemex.

Pihak Manajemen PT Minemex Indonesia, Arpen Sumantri saat dikofirmasi via ponsel Selasa (24/4), sore menjelaskan soal isu terjadi di PT Minemex tentang kekhawatiran masyarakat tentang putus nya akses Jalinsum Sarolangun – Jambi. Menurutnya,  secara visual dan pengukuran serta survey dari PT Minemex itu tidak berimbas pada fasilitas umum di sekitar tambang.

“Kejadian adanya longsor yang berimbas pada masyarakat di sekitar tambang dan Jalinsum itu diketahui tanggal 19 April 2019 jam 18.00 WIB,”katanya.

Dengan adanya kejadian tersebut, maka pada tanggal 19 April 2019, kata Arpen, pihaknya langsung mengintruksikan pada karyawan, agar semua kegiatan tambang di blok B dihentikan. Penghentian di Blok B tersebut masih terjadi hingga saat ini. Kemudian kata Arpen, jika tanggal 20 April 2019 pagi  pihaknya melakukan monitoring guna mengetahui pergerakan dan perkembangan di lokasi kejadian,

“Di lokasi longsor kami melakukan dengan memotong saluran air supaya tidak masuk ke rekahan atau retakan tanah, hal ini dilakukan karena kalau air masuk keretakan tanah otomatis menambah beban, sebaliknya kalau air masuk ke rekahan tanah otomatis melembekkan tanah sehingga mudah tergelincir,”sebutnya.

Ditambahkan Arpen, PT Minemex juga sudah memindahkan parit aliran yang tadinya menuju kearah selatan dan berubah kearah utara. Bukan hanya itu, pihaknya sudah menyisir rekahan dan retakan dengan material tanah untuk mengantisipasi masukknya air di musim penghujan, selanjutnya melandaikan badan bagian tanah yang miring.

“Kita sudah melakukan monitoring dari tim survey geologi di tower yang berdekatan dengan Mapolsek Mandi Angin, namun berdasarkan hasil survey bahwa yang bisa terjadinya pergesaran hanya 0,1 derajat, namun pengukuran terakhir dalam hal ini tidak berimbas pada pergesaran,”ucapnya.

Selain itu, diterangakan Arpen, kekhawatiran masyarakat terhadap tanah yang longsor kemungkinan kecil terjadi, karena aktivitas tambang tidak mengarah ke Jalinsum, malah longsoran juga mnegarah ke arah dalam tambang,

“Kegiatan positif sudah dilakukan supaya jalan akses Jalinsum tidak terganggu termasuk keretakan fasalitas umum yang ada di sekitar tambang,”tegasnya.

Berdasarkan Kunker Wabup, H Hillalatil Badri  dan SKPD Sarolangun di PT Minemex, yakni  melihat kondisi kejadian secara langsung. Bukan hanya itu, Wabup, juga merekomendasikan PT Minemex, diantara lain, untuk segera menindaklanjuti kondisi longsor supaya tidak lagi terjadi longsor pada masa akan datang, selanjutnya Wabup minta PT Minemex membuat pemisah antara lahan tambang perushaan dengan masyarakat, kemudian melakukan reklamasi secara berkesenambungan sesuai dengan dokumen reklamasi dan rencana kerja biaya yang sudah disyahkan oleh pemerintah olrh Dirjen Minerba Pusat.

“Wabup juga merekomendasikan agar PT Minemex membuat turap atau bronjong atau teknologi lainnya untuk mengantispasi longsor,”tuturnya,

Dipaparkan Arpen, rekomendasi Wabup tersebut juga menyatakan, jika tidak dilaksnaakan maka PT Minemex akan ditutup sementara, sedangkan dari 19 April 2019 kesemua point rekomendasi  Wabup sudah dilaksanakan dan tanggal 20 April 2019 hingga kini aktivitas pencegahan longsor masih berlangsung.

“Kami menegaskan, bahwa soal  terputusnya Jalinsum Sarolangun - Jambi kemungkinan kecil terjadi dan sangat jauh bisa terjadi. Selain itu, dampak terhadap fasilitas umum atas kejadian itu tidaklah berdampak yang membahayakan,”pungkasnya.

Sementara itu, diakui Arpen, soal terjadinya keretakan rumah warga di sekitar tambang PT Minemex pada waktu yang dulu sudah dilakukan pembebasan oleh PT Minemex. Kemudian, terkait dengan persoalan di Mapolsek Mandi Angin akan terus dilakukan koordinasi dan komunikasi dalam mencari solusi dengan Kapolsek.

 “Kami akan intens melakukan komunikasi dengan Kapolsek Mandi Angin atas kejadian ini,”tandasnya.

 

Penulis : Charles Rangkuti

 Editor : Ansori