Penyelamatan Danau Kerinci Harus Dilakukan Secara Bersama

Selasa, 07 Mei 2019 - 17:14:29


Lokasi Wisata Danau Kerinci
Lokasi Wisata Danau Kerinci /

Radarjambi.co.id - KOTA JAMBI - Revitalisasi danau Kerinci yang masuk dalam danau prioritas nasional bakal terealisasi.

Program penyelamatan danau Kerinci akan mengacu pada rencana pengelolaan danau terpadu yang meliputi aspek kelestarian lingkungan, perikanan, pertanaian, maupun pariwisata.

Hal Itu tandai dengan adanya kesepakatan bersama para Gubernur/Bupati tentang penyelamatan danau prioritas nasional yang turut ditanda tangani Gubernur Jambi Fachrori Umar, Selasa (7/5/2019).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi Evi Primawati mengatakan, karena wilayah danau Kerinci mencangkup dua wilayah Kabupaten/kota maka kesepakatan penyelamatannya ditandatangani Gubernur Jambi. 

Kemudian disampaikan Evi, kondisi Danau Kerinci saat ini masuk dalam kategori danau yang kritis, makanya masuk dalam prioritas untuk dilakukan revitalisasi.

Upaya penyelamatan Danau Kerinci secara bersama dan pihak terkait, dari kerusakan lingkungan 

Bahkan, berdasarkan hasil uji Lab pemantauan kualitas air danau Kerinci oleh DLH Provinsi Jambi pada tahun 2017 lalu, di dua titik air danau Kerinci yakni kawasan Koto Pete Tengah dan Koto Pete Ilir, tercemar mercuri.

Hasil uji Lab tersebut menunjukkan pencemaran merkuri berada di atas baku mutu air, sekitar 0,00228 miligram perliter, yang seharusnya hanya diangka 0,002 atau masih dalam katergori pencemaran ringan.

Sementara itu, Kepala Sub Direktorat Pengendalian Kerusakan Danau Inge Retnowati, yang turut hadir dalam kegitan itu menyampaikan, khusus Danau Kerinci permasalahan yang menjadi prioritas penanganan adalah masalah Pencemaran, Sedimentasi, ancaman potensi perikanan yang mulai ada, serta pertanian.

"Kita harus melihat pertanian, pertanian itu satu sisi andalan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, tapi ada potensi-potensi dampak yang menjadi permasalahan krusial.

"Pertanian mempunyai potensi mencemari yang cukup berbahaya dari penggunaan pupuk dan pestisida. Tapi kita harus hati-hati dan perlu program khusus dalam menangani masalah ini," jelas Inge. Dilanjutakan Inge untuk menyelesaiakn persoalan-persoalan diatas, tidak mungkin hanya diserahakan pada satu sektor yakni KLHK atau DLH saja.

Semua sektor lain harus ikut terlibat dalam menyelesaikan masalah-masalah ini, seperti Dinas Pertanian, Perikanan, PU, Maupun Dinas Pariwisata. 

"Semua sektor yang terkait harus memasukkan rencana aksinya dalam rencana pengolahan danau yang disusun bersama. Ada pembagian peran antara pusat dan daerah, begitupun anggarannya ada pusat ada daerah," sebut Inge.

 

 

Reporter : E. Haryanto

Editor     : Ansori