Jambi Peringkat 4 Se Indonesia Rawan Narkoba

Rabu, 19 Juni 2019 - 20:57:42


Ilustrasi
Ilustrasi /

radarjambi.co.id-TEBO-Ternyata Provinsi Jambi berada dalam kondisi yang mengkhawatirkan terkait peredaran narkoba.

Hal tersebut diakui Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jambi
Brigjen pol Heru Pranoto,  Jenderal Polisi bintang satu ini menyebutkan bahwa sekarang ini berada diposisi sangat mengkhawatirkan terkait narkoba karena berada diposisi ke 4 se Indonesia.

"Berdasarkan hasil penelitian ditahun 2017, provinsi Jambi berada diperingkat ke 4 se Indonesia. Ini sangat mengejutkan karena sangat rawan bahkan lebih rawan dibandingkan kota-kota besar dan provinsi besar yang padat penduduknya di Indonesia," terangnya kepada wartawan usai acara kunkernya ke Kabupaten Tebo, untuk berdialog dengan tokoh masyarakat (Tomas), Tokoh Agama (Toga) dan Tokoh Pemuda (Topem) di Kabupaten Tebo.

"Indonesia kecenderungan orang memakai narkoba 1,7 - 2,2 % dari jumlah penduduk Indonesia, artinya sekitar 3,3 juta yang menggunakan narkoba, dengan rincian 59% pengguna narkoba dari kalangan pekerja, 20% dari kalangan pelajar
2,02%,"terangnya lagi.

Sementara itu untuk provinsi Jambi sendiri sekitar 53 ribu penduduk jambi terlibat pengguna narkoba.

"Dengan rincian antara lain 33.374 orang dari kalangan pekerja, 12.763 orang dari tingkat pendidikan, dan 9040 orang umum,"rincinya lagi.
Disebutkannya lagi bahwa Dengan kondisi rawannya Provinsi Jambi menjadi pekerjaan rumah yang sangat berat bagi BNNP Jambi.

"Apalagi sekarang ini pengedar narkoba sudah menyasar hingga kepelosok desa-desa, makanya kita melakukan kunjungan kedaerah untuk mensosialisasikan kepada masyarakat tentang bahayanya narkoba terutama generasi muda,"lanjut jenderal polisi berbintang satu ini lagi.

Tidak hanya itu saja dikatakannya lagi bahwa dengan posisi sangat mengkhawatirkan terkait narkoba, BNNP Jambi terus berupaya mensosialisasikan kepada masyarakat tentang bahayanya narkoba.

"Selama ini banyak masyarakat yang tidak mengetahui bahaya Narkoba itu sendiri karena mendapatkan informasi hanya sepotong-sepotong. Dan kondisi inilah yang dimanfaatkan oleh para bandar, melalui kegiatan seperti kita berharap masyarakat bisa mengetahui tentang sangat bahayanya narkoba bagi penggunanya,"pungkasnya.

 

Reporter    : Rian Juskal

Editor        : Ansory S