Severity: 8192
Message: str_replace(): Passing null to parameter #3 ($subject) of type array|string is deprecated
Filename: helpers/fungsi_seo_helper.php
Line Number: 10
Backtrace:
File: /var/www/radarjambi.co.id/application/views/amp/amp_datakirikanan.php
Line: 798
Function: seo_link
File: /var/www/radarjambi.co.id/application/controllers/Berita.php
Line: 185
Function: view
File: /var/www/radarjambi.co.id/index.php
Line: 321
Function: require_once
RADARJAMBI.CO.ID - Guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pekebun kelapa sawit baik secara individu maupun sebagai anggota kelompok terhadap teknis Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO). PT. Sumberdaya Indonesia Berjaya (SBI) bekerjasama dengan Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menggelar pelatihan teknis ISPO. Kegiatan berlangsung enam hari, Senin - Sabtu (10-15/7), dengan menghadirkan narasumber yang memiliki kompetensi dari Lembaga Pelatihan SIB dan narasumber hasil recruitment SIB.
Ir. Hendratmojo Bagus Hudoro, M.Sc., Direktur Perlindungan Perkebunan bahwa kegiatan pelatihan ini adalah sebuah hal yang sangat luar biasa. Lahan sawit di Indonesia mencapai 16,38 juta hektar. Dengan, 6,9 juta hektar merupakan sawit yang dibudidayakan oleh rakyat atau masyarakat. Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 833 Tahun 2019. Dari 6,9 juta sawit milik masyarakat, kurang lebih 2,8 juta hektar yang masuk dalam kategori dapat dilakukan peremajaan.
“Tanaman sawit tersebut banyak di kembangkan sejak tahun 1980. Hal ini menunjukkan sudah memasuki umur tua sehingga produksinya sangat rencah,” jelasnya.
Dijelaskannya, menurut data BPS ekspor produk pertanian tahun 2022 mencapai kurang lebih Rp. 640,56 triliun, dengan kanaikan 4% dibandingkan tahun sebelumnya. dari jumlah tersebut 95% atau sekitar Rp. 468,68 triliun merupakan sumbangan dari sub sektor perkebunan dan 70%nya merupakan kontribusi dari ekspor produk kelapa sawit.
“Selain peremajaan tanaman yang sudah tua juga perlu peningkatan daya saing dipasar global, dengan mendorong sertifikasi perkebunan kelapa sawit melalui ISPO,” tambahnya.
Direktur Utama PT. Sumberdaya Indonesia Berjaya, Andi Yusuf Akbar, S.Sos., menjelaskan bahwa ISPO merupakan persyaratan wajib yang ditetapkan pemerintah guna memperbaiki tata kelola sawit yang lebih berkelanjutan.
“Ini merupakan tahun ke-2 PT. SIB menyelenggarakan program pengembangan SDM PKS. Dimana pekebun yang menjadi peserta sesuai rekomendasi teknis Ditjenbun sebanyak 36 orang, yang terdiri dari 31 peserta dari Kabupaten Merangin dan 5 Orang dari Kabupaten Tanjung Jabung Barat,” jelas Andi Yusuf Akbar.
Ditambahkannya ISPO sendiri memiliki tujuan untuk memastikan agar prinsip keberlanjutan yang diatur dalam kebijakan dapat diterapkan, guna mendukung pencapaian komitmen iklim Indonesia, serta meningkatkan daya saing sawit Indonesia baik di pasar domestik maupun pasar Internasional.
Pelatihan tersebut dibuka Secara langsung oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Ir. Agus Rizal, MM., Dalam sambutannya Ia menyampaikan bahwa Provinsi Jambi merupakan urutan ke-7 di Indonesia sebagai penghasil kelapa sawit dengan sawit luas 1.2 juta hektar dan sekitar 64 persen atau 600 ribu merupakan perkebunan sawit milik rakyat.
“Untuk itu Pemerintah Provinsi Jambi selalu mendorong untuk peningkatan kualiatas dan ISPO menjadi salah satu hal penting. Karena dengan sertifikat ISPO kita bisa memenuhi keinginan pasar. Dimana selama ini taunya hanya produksi saja tetapi tidak bisa masuk pasar Internasional,” jelas Ir. Agus Rizal, MM.
Agus Rizal juga mengatakan bahwa tantangan yang akan dihadapi semakin besar. Bahkan saat ini baru Uni Eropa yang meminta persyaratan, tetapi kedepan bisa jadi Uni Eropa akan menekan pembeli, selain Eropa, agar memberikan persyaratan serupa.
“Tiga hal penting prinsip bisnis yang harus kita miliki adalah kepastian jumlah, kepastian kualitas dan kepastian keberlanjutan,” pungkasnya.(ria/akd)