Teknologi Digital Dalam Wisata Budaya Jepang

Posted on 2025-12-19 22:35:45 dibaca 60 kali

Radarjambi.co.id-Penelitian ini menganalisis dampak hasil peer review dari teman sejawat terhadap peningkatan kualitas tour guide dalam konteks wisata budaya Jepang, khususnya untuk mahasiswa Tour Leader selama masa Ujian Tengah Semester (UTS).

Mengadopsi pendekatan kualitatif dengan metode survei dan analisis konten, sampel melibatkan 15 mahasiswa dari kelas Tour Leader yang mereview desain tur ke destinasi seperti Kyoto dan Tokyo.

Hasil menunjukkan bahwa 80% feedback teman berfokus pada peningkatan narasi budaya (misalnya, integrasi elemen sastra Jepang seperti haiku), yang meningkatkan skor kualitas tour guide dari 3.2 menjadi 4.5 (skala Likert 1-5). Temuan ini selaras dengan studi Rahman et al. (2022) tentang pengaruh pelayanan tour guide terhadap kepuasan wisatawan. Implikasi: Integrasi peer review dalam kurikulum Tour Leader untuk persiapan publikasi jurnal SINTA

This study analyzes the impact of peer review results from classmates on improving tour guide quality in the context of Japanese cultural tourism, specifically for Tour Leader students during the Mid-Semester Examination (UTS) period.

Adopting a qualitative approach with survey and content analysis methods, the sample involves 15 students from the Tour Leader class who reviewed tour designs to destinations like Kyoto and Tokyo.

Results show that 80% of peer feedback focused on enhancing cultural narratives (e.g., integrating Japanese literary elements like haiku), raising the tour guide quality score from 3.2 to 4.5 (1-5 Likert scale). These findings align with Rahman et al. (2022) on the influence of tour guide services on tourist satisfaction. Implications: Integrate peer review into the Tour Leader curriculum for SINTA journal publication preparation.

Pariwisata budaya Jepang semakin populer di Indonesia, dengan destinasi seperti Kyoto (temple dan festival) dan Tokyo (modern-pop culture) menarik wisatawan internasional.

Menurut data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (2023), sektor ini tumbuh 15% per tahun, tetapi kualitas tour guide sering menjadi hambatan utama, terutama dalam narasi budaya yang mendalam.

Studi Rahman et al. (2022) dalam Jurnal Pariwisata dan Akomodasi Riset menunjukkan bahwa pelayanan tour guide berpengaruh signifikan terhadap kepuasan wisatawan (koefisien regresi 0.67), di mana feedback menjadi kunci perbaikan.

Dalam konteks pendidikan, mahasiswa Tour Leader di jurusan Sastra Jepang sering kesulitan mengintegrasikan elemen sastra (seperti cerita tradisional atau haiku) ke dalam desain tur, terutama saat UTS yang padat. Peer review dari teman sejawat dapat menjadi solusi kolaboratif, mirip dengan praktik di industri pariwisata.

Rumusan masalah: Bagaimana hasil review teman memengaruhi kualitas tour guide dalam wisata budaya Jepang? Tujuan: Menganalisis feedback untuk peningkatan desain tur dan kesiapan publikasi manuskrip.

Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan desain studi kasus. Sampel: 15 mahasiswa kelas Tour Leader (angkatan 2023, purposive sampling berdasarkan partisipasi UTS), yang mereview desain tur Jepang (misalnya, rute 3 hari ke Kyoto: temple tour dengan narasi sastra).

Instrumen: Kuesioner terbuka via Google Form (10 pertanyaan, skala Likert 1-5 untuk kualitas narasi, interaksi, dan akurasi budaya). Analisis konten dari dokumen review (kutipan feedback teman). Data dikumpul selama masa UTS (Oktober 2023), dengan etika penelitian: Informed consent dan anonimitas responden.

Analisis: Thematic analysis manual, dibantu Excel untuk frekuensi feedback. Referensi metodologi diadaptasi dari Rahman et al. (2022) yang menggunakan survei serupa untuk feedback wisatawan. Keterbatasan: Sampel kecil, non-generalizable.

Hasil survei menunjukkan peningkatan kualitas tour guide pasca-review:

Skor awal desain tur: Rata-rata 3.2/5 (lemah di narasi budaya, 60% responden catat 'kurang elemen sastra Jepang').

Pasca-revisi berdasarkan feedback: Skor naik ke 4.5/5, dengan 80% peningkatan di aspek interaksi (misalnya, feedback teman: 'Tambahkan role-play cerita samurai untuk engaging').

 Tema utama feedback: (1) Narasi budaya (50% komentar), (2) Tour leadership (30%), (3) Akurasi destinasi (20%).

Temuan ini mendukung Rahman et al. (2022), di mana feedback meningkatkan kepuasan hingga 70%, terutama di wisata budaya.

Dalam konteks Jepang, peer review membantu mahasiswa Sastra Jepang mengaplikasikan pengetahuan sastra ke praktik tour (misalnya, haiku sebagai alat storytelling).

Dibandingkan review dosen, feedback teman lebih cepat dan relatable, tapi butuh panduan tutor untuk kedalaman. Implikasi: Dosen Tour Leader bisa adopsi ini sebagai tugas UTS, selaras dengan SDGs 4 (pendidikan berkualitas) dan 8 (pekerjaan layak di pariwisata).

Hasil peer review teman secara efektif meningkatkan kualitas tour guide dalam wisata budaya Jepang, dengan fokus pada narasi sastra yang imersif.

Ini tidak hanya bantu tugas akhir semester tapi juga persiapan karir Tour Leader. Rekomendasi: Integrasikan review ini ke kurikulum, dengan template manuskrip SINTA untuk publikasi.(*)

 

 

 

Penulis :Syntia Maharani, Mahasiswa Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas.

 

Copyright 2018 Radarjambi.co.id

Alamat: Jl. Kol. Amir Hamzah No. 35 RT. 22 Kelurahan Selamat Kecamatan Danau Sipin Kota Jambi, Jambi.

Telpon: (0741) 668844 / 081366282955/ 085377131818

E-Mail: radarjambi12@gmail.co.id