RADARJAMBI.CO.ID - Medical Expert Asayama Family Club (AFC) Indonesia kembali gelar Life Science Opportunity Preview (LOP) di Jambi yang langsung dibawakan oleh dr Luigi Ariawan Handojono, dilaksanakan di Gedung MCC, Sabtu (20/12/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh ratusan peserta yang ada di Jambi, antusias peserta sangat luar biasa. Dalam kegiatan ini juga menampilkan para leader yang telah bergabung sebelumnya.
Adapun pemaparan yang disampaikan secara langsung oleh dr Luigi Ariawan Handojono tentang produk kesehatan.
"pendapatan rata-rata masyarakat Indonesia yang masih berada di kisaran Rp 3 juta per bulan dinilai sulit menciptakan kehidupan yang layak. Kondisi tersebut berdampak langsung pada kualitas hidup, kesehatan, hingga masa depan generasi berikutnya,"ujarnya saat membahas keterkaitan antara ekonomi, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat.
Penuaan adalah proses alami yang tak bisa dihindari, namun belakangan gejala penuaan dini semakin banyak dialami masyarakat dan menjadi kekhawatiran tersendiri. Menurut dr Luigi Ariawan Handojono, Medical Expert Asayama Family Club (AFC) Indonesia, sejumlah faktor seperti genetika, polusi, pola makan, hingga gaya hidup berperan besar mempercepat proses penuaan.
“Penuaan mulai terjadi sejak usia delapan belas tahun ketika jumlah stem cell dalam tubuh menurun. Padahal, stem cell berfungsi menggantikan sel-sel yang mati. Ketika jumlahnya berkurang ditambah gaya hidup buruk, penuaan akan makin cepat,” jelasnya.
Profil ini menggambarkan perjalanan seorang dokter yang melampaui batas profesinya. Lahir di Palembang dari keluarga sederhana, kehidupannya berubah drastis akibat situasi politik pasca-G30S. Ayahnya—seorang dokter di Angkatan Udara—harus meninggalkan dinas, membuat keluarga terpuruk dan nyaris tak memiliki tempat tinggal. Dalam kondisi inilah, seorang sahabat keluarga bernama Om Djalog memberikan harapan: sebuah garasi kecil yang kemudian menjadi tempat bertahan hidup sekaligus awal perjalanan panjang seorang anak bernama Luigi Ariawan.
Perusahaan farmasi non-kimia asal Jepang yang telah berdiri sejak tahun 1831. Perusahaan tersebut mulai melantai di Bursa Efek Tokyo pada tahun 1969 dan sejak itu memperluas ekspansinya ke berbagai negara, termasuk memasuki pasar Indonesia pada tahun 2014.
Menurut dr. Luigi, kehadiran AFC di Indonesia berawal dari kerja sama dengan perusahaan dalam negeri, H & E DERMATECH, yang didukung serta diaudit langsung oleh Kedutaan Besar Jepang. Kolaborasi inilah yang menjadi pintu masuk AFC dalam memperkenalkan produk-produk kesehatan berbasis riset kepada masyarakat Indonesia.
Pada tahun 2018, AFC resmi memberikan peluang kemitraan melalui konsep bisnis jaringan. Dr. Luigi yang terlibat sejak awal menjelaskan bahwa sistem tersebut merupakan bentuk “franchise modern” yang memberikan kesempatan masyarakat bekerja sama langsung dengan perusahaan farmasi Jepang berusia hampir dua abad itu.
Produk pertama AFC yang masuk ke Indonesia adalah SOP 100, suplemen berbahan dasar salmon ovary peptide yang menjadi fondasi perkembangan bisnis AFC di tanah air. Produk tersebut kemudian terus ditingkatkan menjadi generasi terbaru seperti Subarashi dan Subarashi Gold.
Selain produk, AFC juga membuka peluang bisnis melalui paket kemitraan Ruby, Safir, dan Diamond. Masing-masing paket memiliki besaran hak usaha dan bonus berbeda, mulai dari 8 persen untuk Ruby, 11 persen untuk Safir, hingga 17 persen untuk Diamond. Hal itu disampaikan Dr. Luigi Ariawan, Medical Expert Bushido AFC, dalam pemaparan publik yang digelar Di MCC Jambi.
Terkait ekspansi ke Jambi, dr. Luigi mengaku memiliki alasan pribadi, namun juga melihat potensi besar kota Jambi tersebut.
"Untuk di Jambi mengadakan seminar untuk 100 - 200 orang saja tidak terlalu rame namun ini awal perjuangan kita, di 2026 supaya masyarakat Jambi jauh lebih sehat secara finansial maupun secara ekonomi, kami selalu meberikan kesempatan kepada teman- teman untuk berbisnis dengan modal yang sangat kecil dan legal," ujarnya saat sesi wawancara di MCC Jambi.
Terkait stigma terhadap MLM, dr. Luigi menegaskan bahwa sistemnya tidak salah, melainkan seringkali perusahaan yang tidak kredibel. AFC, menurutnya, telah diseleksi pemerintah Indonesia, didukung Kedutaan Besar Jepang, diaudit setiap tiga bulan, dan terdaftar di Bursa Efek Tokyo—menunjukkan keseriusan dan kredibilitas perusahaan.
AFC juga dikenal memiliki sistem pendukung yang kuat dan terbukti melalui berbagai penghargaan, termasuk rekor MURI untuk pembayaran bonus terbesar dalam satu hari senilai Rp112 miliar serta penyelenggaraan 508 acara besar dalam satu tahun. Dengan dukungan sistem tersebut, AFC berharap masyarakat Jambi dapat melihat peluang bisnis yang legal, sehat, dan menjanjikan.
Perusahaan Indonesia yang menaungi kerja sama ini adalah H & E Dermatech, yang berkolaborasi dengan Asayama Family Club (AFC). Adapun struktur pimpinan perusahaan meliputi CEO Bpk. Ernest Prayudha, Co-CEO Bpk. Michel Ronald Tampi, serta General Manager Bpk. Nicolas Rampisela. Kerja sama antara pihak Indonesia dan Jepang ini telah didukung resmi oleh Kedutaan Besar Jepang dan telah beroperasi sejak 2014. Pada tahun 2018, AFC mulai mendapatkan izin menerapkan sistem MLM di Indonesia yang terus berkembang hingga kini. (*ria/akd)