Salah satu Perumahan di Kota Muaro Tebo
Radarjambi.co.id-JAMBI-Salah satu faktor yang membuat kota cepat tumbuh berkembang karena banyaknya Perumahan yang dibangun, sayangnya Ibu Kota Kabupaten Tebo, Kota Muaro Tebo ternyata kurang "Sexy" dimata Deplover Perumahan, ini juga yang menjadi penyebab lambannya pertumbuhan kota Muaro Tebo, hal tersebut diakui oleh Masri, Rabu (26/11) salah seorang Deplover Perumahan di Tebo.
Salah satu penyebab mendasar yang membuat kurang sexynya kota Muaro Tebo menurut Masri adalah mahalnya harga tanah.
"Apalagi arah daerah pasar, itu harga tanah tidak masuk untuk dibangun Perumahan bersubsidi, untuk daerah pal 12 memang dekat dengan komplek perkantoran, tapi jauh dari pasar, tanah memang agak murah, tapi jual unitnya agak sulit, karena jauh dari pasar, " Ujar Masri.
Dikatakannya lagi sekarang ini persyaratan Perumahan adalah Deplover harus menyediakan jalan lingkungan yang sudah dicor beton.
"Selain itu kita Deplover harus menyediakan 35 persen dari total luas areal Perumahan itu wajib untuk Fasilitas Umum (Fasum)dan Fasilitas Sosial (Fasis), kalo harga tanah mahal tentu saja tidak masuk hitungannya, "lanjut Masri lagi.
Hal senada juga disampaikan oleh Taufik Thaib Deplover Perumahan di Tebo yang lebih melirik daerah Rimbo Bujang untuk mengembangkan usaha Perumahannya. " Pembeli masih sepi, ini juga kendala utama, untuk di Kota Muaro Tebo kita Deplover masih sulit untuk menjual unit kita, dalam satu bulan saja laku 2 unit sudah jago, "sebut Taufik.
Taufik juga menyebutkan alasan kenapa dirinya lebih memilih kawasan Rimbo Bujang karena menurutnya pasar Perumahan lebih bagus disana dibandingkan di Kota Muaro Tebo.
" Untuk di Rimbo saya sudah main Perumahan non subsidi, marketnya lebih bagus disana, "tukasnya lagi.
Ketika ditanyakan kepadanya terkait perizinan apakah ada kesulitan, Kedua Deplover Perumahan ini mengakui Pemkab Tebo tidak pernah mempersulit perizinan mereka. " Kalau Pemkab Tebo support nya untuk pengembangan Perumahan bolehlah, tidak pernah mempersulit izin Perumahan, tidak neko-neko dan aneh-aneh, "tutup Taufik. (yan/akd)