RADARJAMBI.CO.ID, MUARATEBO - Satu unit sepeda motor milik warga Suku Anak Dalam (SAD) yang diduga hendak mencuri berondolan buah sawit, hangus dibakar ratusan warga dan karyawan PT Tambora, di lokasi perkebunan PT TamboraDesa Betung Bedarah Barat Kecamatan Tebo Ilir. Insiden tersebut terjadi sekitar jam 17.30 WIB, Selasa (23/09).
Informasi yang berhasil dihimpun, sekitar 8 orang yang terdiri dari 2 orang warga SAD dan 6 orang warga umum masuk ke lokasi perkebunan PT Tambora dengan mengendarai 7 unit sepeda motor. Begitu bertemua dengan warga dan karyawan perusahaan, 8 orang tersebut panik dan langsung berlari. Hal itu membuat warga dan karyawan perusahaan curiga dan langsung melakukan pengejaran.
Aksi kejar-kejaran tersebut mengundang perhatian warga dan karyawan yang lain. Hal itu membuat delapan orang tersebut bertambah panik. Ditambah lagi beberapa rombongan warga dan karyawan melakukan penghadangan dipersimpangan jalan keluar kebun perusahaan . Akibatnya, salah-satu sepeda motor yang dikendarai warga SAD terjatuh.
Dari informasi lain mengatakan, jatuhnya sepeda motor yang dikendarai SAD diduga akibat sengaja ditambrak dengan mobil oleh oknum Menejer PT Tambora, saat pengejaran. Sehingga korban terjatuh dan melarikan diri untuk menghindari amukan massa. Saat korban melarikan diri, sepeda motor milik korban yang tertinggal langsung dibakar masa yang sudah terbawa emosi.
“Begitu mau ditangkap, kubu (SAD,red) langsung berlari ke dalam kebun dan membiarkan sepeda motornya tertinggal. Warga langsung emosi dan membakar sepeda motor tersebut,†ungkap SY saksi mata kejadian.
AKP Aznof Pefriadi, Kapolsek Tebo Ilir saat dikonfirmasi dilokasi kejadian, membenarkan adanya aksi pembakaran sepeda motor milik SAD yang dilakukan oleh masa.
"Betul telah terjadi pembakaran satu unit motor milik warga SAD yang melarikan diri. Motor yang dibakar dengan barang bukti brondol yang diserahkan oleh pihak perusahaan sudah kita amankan, anggota kita juga sampai saat ini masih melakukan upaya pencarian terhadap pelaku pencurian brondol yang diduga dilakukan oleh SAD dan masyarakat umum, kita juga akan mencari tahu apakah SAD yang ditabrak terluka atau tidak,†jelas Kapolsek.
Untuk antisifasi aksi lanjutan, Kapolsek menghimbau agar kedua belah pihak bias menahan diri, dan jangan sampai terprovokasi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, “Mari kita sama-sama menahan diri. Jangan samapi terbawa emosi karena akan merugikan kita semua,†himbaunya.
(*)
Hendri Sastra Tersangka Kasus Pipanisasi Tanjabbar 2009-2010
Setelah 8 Jam, Pria yang Nekat Manjat Batanghari II Akhirnya Turun
KPU Gelar Debat Publik Kedua Calon Bupati dan Wakil Bupati Merangin