RADARJAMBI.CO.ID, KOTA JAMBI,- Gubernur Jambi, H Hasan Basri Agus (HBA) mengusulkan tumenggung-tumenggung Suku Anak Dalam (SAD) yang tersebar di kawasan hutan lindung di Provinsi Jambi dijadikan Polisi Hutan (Polhut) honorer.
Usulan ini disampaikannya secara langsung kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia, sewaktu melakukan kunjungan kerja di Provinsi Jambi, Selasa siang kemarin.
Dirinya menilai, bahwa pengawasan hutan akan lebih insentif jika dilakukan oleh SAD, yang mengetahui secara pasti kondisi hutan.
"Mereka ini kan orang rimba yang mengetahui pasti tentang kondisi rimba. Tidak hanya itu, mereka ini juga rasa memilikinya terhadap hutan sangat tinggi, jadi akan lebih maksimal. Jika kita jadikan mereka ini sebagai Polisi Kehutanan honorer," usul HBA.
Menanggapi usulan Gubernur HBA, Menteri LHK Republik Indonesia, Dr Ir Siti Nurbaya M Sc, mengatakan bahwa hutan sejatinya untuk kesejahteraan masyarakat, Suku Anak Dalam yang telah hidup dan besar di hutan sudah sepatutnya diperhatikan tingkat pemenuhan kebutuhan hidupnya.
"Saya tegaskan ada instrumen hukum untuk diselesaikan, tata ruang adat di Taman Nasional (bagi SAD) akan bisa ditempuh dengan enclave, Hutan Tanaman Rakyat, Zona Tradisional, dan Hutan Desa," jelas Menteri.
Keberadaan hutan seharusnya menjadi akses produktifitas ekonomi bagi SAD. Apalagi dengan adanya konsesi perkebunan pembagian 20 persen bagi SAD.
"Terkait konflik SAD ini, kita akan selesaikan semua, hari ini juga akan diperjelas bahwa kewenangan Konservasi, Taman Nasional ada di Pusat dan yakinlah kita akan tangani dengan baik," tegasnya.
Kunjungan Menteri LHK Republik Indonesia ke Jambi ini, dalam rangka membuka Rapat Koordinasi Rencana Aksi Upaya Kesiapsiagaan Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan tahun 2015 di Provinsi Jambi.
Berdasarkan catatan Kementerian LHK, titik hot spot di Provinsi Jambi sendiri tersebar di Kabupaten Tebo, Muarojambi, Sarolangun, Batanghari dan Tanjung Jabung Barat. (flh)
HBA : Alhamdulillah Pertumbuhan Ekonomi Jambi Peringkat Dua se Indonesia
Siswi SMA 2 Tebo Bicara Tentang Krisis Iklim Di KTT Iklim PBB