RADARJAMBI.CO.ID, BANGKO, – Rencana Bupati Merangin, Al Haris mengajak Pangdam II/Sriwiya Meyjen Iskandar M Sahil untuk meninjau lokasi Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) gagal. Hal itu dikarenakan sedikitnya waktu Mayjen Iskandar menginjakkan kaki di Bumi Tali Undang Tambang Teliti.
Meski memahami kegagalan tersebut, namun Bupati Merangin Al Haris terlihat kecewa. Dia mengatakan, sebenarnya banyak agenda yang ingin diperlihatkan terhadap rombongan Pangdam II/Sriwijaya.
“Kalau lama beliau di Merangin saya akan ajak kelokasi PETI. Walau tidak lama dia singgah, namun kita susdah dikunjungi oleh Pangdam II/Sriwijaya,†kata Bupati usai melepas kepulangan Pangdam II/Sriwijaya Iskandar, kemarin (11/2).
Diungkapkannya, alasan Mayjen Iskandar tidak bisa berlama-lama di Merangin, karena harus menuju Kabupaten Tanjab Timur. Di Tanjabtim, Pangdam ada acara bersama Menteri Pertanian.
“Beliau tidak bisa lama-lama karena sudah ditunggu Menteri Pertanian di Sabak, makanya langsung berangkat,†ungkap Bupati.
Biarpun gagal ke lokasi PETI sebutnya, namun persoalan mengenai PETI yang dihadapi Pemkab Merangin selama ini sudah disampaikan ke Mayjen Iskandar.
“Cuma sempat ngomong tadi. Saya sudah sampaikan mengenai persoalan PETI yang kita hadapi saat ini,†tuturnya.
Terkait persoalan tersebut jelasnya, Pangdam Meyjen Iskandar sangat merespon. Selain merupakan wilayah kerjanya Meyjen Iskandar bernjanji akan berupaya menyelesaikannya.
“Terkait PETI responnya tinggi, dan berjanji akan kembali lagi ke Merangin dalam waktu dekat,†tutupnya.
Selain PETI, Perambahan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), oleh warga pendatang di Kabupaten Merangin, khususnya diwilayah Kecamatan Lembah Masurai, Jangkat dan Sungai Tenang sangat marak.
Bupati Merangin, Al Haris kemarin (11/2) langsung mengadukan persoalan tersebut ke Pangdam II Sriwijaya Mayor Jendral (Mayjen) Iskandar M Sahil, saat kunjungannya ke Merangin.
AL Haris, mengatakan Pangdam merespon aduannya tersebut, dan mengaku prihatin dengan maraknya penebangan liar, termasuk kedatangan warga pendatang yang tak terbendung ke daerah rambahan.
"Tadi saya sampaikan ke Pangdam soal maraknya perambahan TNKS, dan juga masuknya warga pendatang ke wilayah tersebut yang melakukan perambahan," kata bupati.
Pangdam lanjutnya, akan membantu Pemerintah Daerah (Pemda) Merangin, untuk mengatasi dan mencari jalan keluar masalah tersebut.
"Pangdam sangat merespon sekali keluhan yang kita sampaikan terkait perambahan itu. Ia akan membantu mencari jalan terbaik masalah ini," ujarnya. (crk)
Ribuan Warga Sungai Manau Bergelora Menyambut Bang Syukur Dan Khafid Muin