RADARJAMBI.CO.ID, KOTA JAMBI -Organisasi induk Himpunan Masyarakat Minang (HMM) yang merupakan rumah besar bagi seluruh masyarakat Minang khususnya yang ada di Provinsi Jambi dan Sumatera Barat umumnya, mempertanyakan ketidakhadiran Gubernur HBA dalam acara Silaturrahim dan Pengukuhan Pengurus Himpunan Masyarakat Minang (HMM) se - Provinsi Jambi yang digelar di Gedung Olah Raga (GOR), Kota Baru, Jumat (27/3) kemarin.
Sementara itu, untuk diketahui Pemerintahan Daerah Provinsi Jambi yang dipimpin oleh Gubernur HBA, pada dasarnya merupakan payung nagari dalam struktur kelembagaan HMM. Oleh karenanya, selaku payung nagari sudah selayaknya seorang gubernur menghadiri acara HMM tersebut.
Ketua Himpunan Masyarakat Minang Provinsi Jambi, H Aslim Kesuma, kepada koran ini kemarin, Minggu, (29/3/2015) mengatakan, masyarakat minang yang hadir sebetulnya sangat menginginkan HBA untuk hadir dan mengukuhkan pengurus Himpunan Masyarakat Minang (HMM) Provinsi Jambi periode 2014-2019.
Hanya saja, menurutnya, Gubernur HBA berhalangan hadir dikarenakan kesibukannya mempersiapkan kedatangan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Sabtu (28/3/2015) kemarin, dan digantikan oleh Asnawi AB, selaku Staf Ahli Gubernur.
“Sebetulnya kita berharap beliau (HBA, red) yang hadir, tapi kenyataannya beliau tidak hadir. Katanya sibuk menyambut kedatangan pak Jusuf Kalla (JK). Kita setengah enam baru dikasih tahu kenapa beliau tidak hadir,†kata Aslim.
Dikatakannya, dalam struktur HMM, pemerintahan Gubernur HBA sebagai pucuk undang dan kehadiran mantan Gubenrur Jambi, Zulkifli Nurdin (ZN) maupun istrinya Ratu Munawwaroh, sebagai orang yang telah diberikan gelar adat minang sejak lama, keduanya menyandang gelar, Yang Dipertuan Maharajo Dewang Sangguano untuk Zulkifli Nurdin dan Puan Puti Junjuang Dalimo untuk Hj Ratu Munawwaroh.
“Iya begitulah aturan yang berlaku dalam adat kita. Pak HBA sebagai gubernur dan Pak Zulkifli Nurdin sebagai mantan gubernur, kita anggap sebagai pelindung kita di Provinsi Jambi ini. Alhamdulillah pak Zul menepati janjinya untuk hadir,†jelasnya.
Kemudian ia menjelaskan, gelar adat yang diterima HBA di Istana Linduang Bulan, Pagaruyuang baru-baru ini, pihaknya baru mengetahui jika HBA mendapatkan gelar tersebut.
Menurut Aslim, gelar adat yang diterima HBA tersebut sifatnya merupakan pemberian secara pribadi, karena pemberiannya pun berlangsung di rumah pribadi.
“Kita tidak tahu gelar apa yang diterima pak HBA. Soalnya kami (HMM, red) baru tahu setelah keluar pemberitaan di media massa. Pemberian gelarnya pun di rumah pribadi. Yang pastinya kita tidak mengetahui soal gelar adat itu,†sambungnya.
Aslim juga memastikan, bahwa mengenai pemberitaan selama ini yang mengatasnamakan masyarakat Minang yang ada di Provinsi Jambi mendukung pemberian adat tersebut dinilainya kurang tepat.
Hal itu dapat dibuktikan dengan ketidakhadiran gubernur saat silaturrahim dan pengukuhan HMM Jumat kemarin.
"Tidak bisa dikatakan seluruhnya masyarakat Minang setuju HBA diberikan gelar adat. Buktinya saja HMM tidak mengetahui hal itu," sahutnya.
Menurutnya, pemberian gelar adat itu tidak melibatkan semua masyarakat Minang yang ada di Provinsi Jambi, termasuk HMM selaku organisasi induk Himpunan Masyarakat Minang di tingkat provinsi juga tidak dilibatkan.
Aslim menambahkan, bahwa dengan ketidakhadiran Gubernur HBA dalam acara silaturrahim sekaligus pelantikan pengurus HMM kemarin, itu sangat disayangkannya.
"Ini sudah jelas dengan tidak hadirnya beliau (HBA, red) tentu saja mendapatkan tanggapan sendiri bagi masyarakat Minang," tutupnya. (adv)
Waaww!!! 19 Dewan Bersatu Gulingkan AJB Pada Pilwako Sungaipenuh
HBA Masih Berpeluang Didukung PKB, Sofyan: DPP Belum Putuskan Dukungan
Temui Cak Imin Minta Dukungan di Pilgub, Zola Merapat ke PKB