HBA Pastikan Kehadiran Jenang Jadi Penyambung Tangan Pemerintah

Selasa, 14 April 2015 - 22:24:41


Gubernur HBA menyapa warga SAD.
Gubernur HBA menyapa warga SAD. /

RADARJAMBI.CO.ID, KOTA JAMBI -Gubernur Jambi, H Hasan Basri Agus (HBA) hadiri pengukuhan Jenang Suku Anak Dalam (SAD).

Dalam sambutannya, HBA mengatakan, bahwa kehadiran dirinya merupakan upaya pemerintah untuk mengakomodir dan melestarikan kearifan lokal yang ada di Jambi.

Dikatakannya, kalau dulu, berbagai urusan dan permasalahan komunitas SAD diselesaikan oleh Jenang dengan kaidah budaya SAD, terutama kalau ada perselisihan, tidak sampai ke ranah hukum. Namun sekarang, kondisi sudah berubah.

Untuk itu, kata HBA, dengan dikukuhkannya Jenang SAD Bukit 12 Kecamatan Air Hitam yang baru, diharapkan dapat mengaktifkan kembali peran jenang dalam kehidupan sosial SAD. Dimana keberadaan Jenang SAD adalah kekhasan tersendiri SAD, kearifan lokal SAD.

Gubernur juga mengungkapkan, akhir-akhir ini, Provinsi Jambi menjadi sorotan Nasional berkaitan dengan permasalahan SAD. Namun demikian, HBA menyatakan bahwa sebenarnya, pemerintah, baik Pemerintah Provinsi Jambi maupun Pemerintah Kabupaten sudah berusaha untuk melakukan pembinaan dan membantu pemenuhan kebutuhan SAD.

Bahkan, kata HBA, sejak dirinya menjabat Bupati Sarolangun beberapa waktu yang lalu, dirinya pernah membangun 15 unit rumah yang diperuntukkan bagi SAD, tetapi rumah itu tidak ditempati oleh SAD, karena pola hidup SAD yang hidup berpindah-pindah.

Kendati demikian kata gubernur, pemerintah terus berusaha untuk melakukan pendekatan dan pembinaan kepada SAD supaya mau hidup menetap.

"Tahun 2014, 60 unit rumah dibangun di Kabupaten Bungo untuk SAD. Tahun 2015, 24 unit rumah dibangun bagi SAD di Kabupaten Merangin," ujar HBA dalam sambutannya saat menghadiri pengukuhan Jenang Suku Anak Dalam Bukit Dua Belas, di halaman Kantor Camat Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Selasa (14/4) siang.

Gubernur juga berharap, keberadaan Jenang SAD bisa berkontribusi besar terhadap pembinaan yang dilakukan pemerintah terhadap SAD. Berkaitan dengan bantuan-bantuan yang diberikan oleh berbagai pihak kepada SAD, baik dari pemerintah maupun dari perusahaan dan pihak lainnya, HBA meminta agar bantuan tersebut dimanfaatkan semaksimal mungkin.

HBA juga meminta agar Jenang SAD yang dikukuhkan dicatat di Kesbangpol, sehingga ada dasar resmi pemerintah untuk memberikan bantuan bagi pembinaan SAD melalui Jenang SAD.

Untuk diketahui, jenang adalah orang yang ditunjuk dan dipercaya dalam hubungan SAD dengan masyarakat luar secara turun-temurun. Pengukuhan Jenang SAD Bukit Dua Belas tersebut dilakukan oleh Bupati Sarolangun, H Cek Endra dan disaksikan oleh Gubernur Jambi. Jenang SAD Bukit Dua Belas yang dikukuhkan adalah Muhammad Azek Rozali (52 tahun), anak dari Muhammad Rozali (alm), juga Jenang SAD Bukit Dua Belas yang meninggal pada tahun 1998 di usia 63 tahun.

Sebelumnya, Bupati Sarolangun, H Cek Endra, dalam sambutannya mengatakan, bahwa pengukuhan Jenang SAD Bukit Dua Belas Kecamatan Air Hitam sudah melalui musyawarah tumenggung-tumenggung SAD.

Cek Endra juga mengatakan, pemerintah akan terus berupaya memfasilitasi dan menerima aspirasi SAD.

"Kita sekolahkan anak-anak SAD. Tidak cukup hanya disekolahkan, tetapi diasramakan, termasuk makan dan minum dijamin, karena kalau hanya disekolahkan tidak diasramakan, pulang sekolah mereka akan kembali melangun, sehingga sekolahnya tidak berjalan lancar," jelas Cek Endra.

Cek Endra mengemukakan, anak-anak SAD akan disekolahkan di pondok pesantren karena pondok pesantren memiliki asrama.

"Kalau kita menunggu dibangun sekolah dan asramanya, nanti kelamaan," sebut Cek Endra.

Dengan demikian, Cek Endra minta kepada Jenang SAD yang baru dilantik untuk mendata anak-anak SAD usia sekolah. "Jangan ada anak-anak SAD yang tidak sekolah," tegas Cek Endra.

Camat Air Hitam, Feri Riswandi S IP, dalam laporannya menyampaikan, Pemerintah Provinsi Jambi telah memberikan bantuan bagi SAD berupa 1 ton beras, 124 paket sembako, dan 50 paket peralatan sekolah.

"Bantuan dari Pemerintah Kabupaten Sarolangun berupa tenda, tikar, dan sembako," ujar Feri Riswandi.

Feri Riswandi menerangkan, ada 1 200 jiwa SAD di Bukit Dua Belas, namun yang terdata baru 57 kk dengan jumlah 600 jiwa. Ia menerangkan, sebelumnya pada tanggal 31 Maret 2015, Camat Air Hitam dan jajarannya bekerjasama dengan PT SAL telah mengadakan pengobatan gratis dan memberikan sembako gratis bagi SAD Bukit Dua Belas.    

Selain itu, katanya, Pemerintah Kabupaten Sarolangun juga telah memberikan BPJS kepada 536 orang SAD, yang diberikan langsung oleh Wakil Bupati Sarolangun beberapa waktu lalu.

Feri Riswandi mengungkapkan, sejak Jenang Baharuddin meninggal, tidak ada lagi Jenang SAD Bukit Dua Belas, dan sekarang diaktifkan kembali.

Muhammad Azek Rozali, Jenang SAD Bukit Dua Belas yang baru dikukuhkan, dalam sambutannya menyatakan, jenang adalah pemimpin di luar Rimba, yang juga sebagai perpanjangan tangan pemerintah. "Mengukuhkan Jenang SAD berarti mengaktifkan kembali adat dalam menyelesaikan masalah," tutur M Azek Rozali.

Azek Rozali mengemukakan, musyawarah penentuan jenang mendesak dilakukan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi SAD, seperti maraknya penggunaan senjata api dan karena hutan sebagai tempat mendapat makanan, tempat berburu, dan tempat bercocok tanam, sudah sangat minim.

Ia juga mengungkapkan permasalahan lainnya yang dihadapi SAD, yakni tidak ber KB dan masalah pendidikan.

"Mari kita bina SAD, kita ayomi SAD, dan harapan kita supaya SAD sejajar dengan komunitas masyarakat lainnya," harap Jenang Azek Rozali.

Pada kesempatan tersebut, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia (Jakarta), memberikan bantuan CSR  berupa 70 paket peralatan sekolah, dan 228 paket sembako bagi SAD Bukit Dua Belas.

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia adalah rekanan PT Sinar Mas yang bergerak dalam bidang kemanusiaan. Selanjutnya Gubernur, Bupati, Camat, dan Jenang SAD Bukit Dua Belas meninjau pengobatan gratis bagi SAD yang dilakukan di Kantor Camat Air Hitam.(flh)