RADARJAMBI.CO.ID, JAMBI- Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tak dapat lagi di tolak. Tak ada alasan bagi negara- negara anggota ASEAN untuk mengatakan tidak siap menghadapi ekonomi bebas ini termasuk bagi indonesia. Tahun 2016 adalah tahun dibuka dan dimulainya MEA dimana arus ekonomi baik barang maupun jasa akan menembus sekat-sekat di negara-negara ASEAN.
Dengan tekad mewujudkan Trisaksi Bung Karno, Indonesia menempatkan sektor maritim dan pertanian sebagai penopang ekonomi kerakyatan untuk mewujudkan kemandirian dan kedaulatan dibidang ekonomi karna dua sektor ini menempatkan rakyat sebagai pelopor dan penggeraknya.
Dalam sambutan di acara Festival Bahari Nusantara di Kuala Tungkal beberapa hari lalu, Edi Purwanto selaku ketua DPD mengatakan bahwa PDIP terus berperak aktif dalam nengembangkan ekonomi kerakyatan.
"Indonesia dikenal sebagai negara agraris dan negara maritim dengan potensi yang luar biasa. Ini menjadi kekuatan bagi pengembangan ekonomi kerakyatan karna sektor pangan dan maritim penggeraknya adalah nelayan dan petani" ungkapnya.
Di tempat terpisah, Asriadi,  Wakil ketua DPD bidang kaderisasi dan ideologi menyampaikan hal serupa. Menurutnya ekonomi kerakyatan adalah identitas bangsa dan kader PDI Perjuangan. Masih menurut Asriadi, dalam menghadapi MEA PDI Perjuangan telah menempatkan predikat ekonomi kerakyatan bukan hanya sebagai label dan jargon, tetapi sebagai praktek yang terintegrasi dan berkesinambungan dengan menempatkan rakyat sebagai pelopor ekonomi.
"Kita sedang membangun koperasi kader sebagai salah satu ruang konsolidasi ekonomi kerakyatan untuk melawan praktek monopoli ekonomi kapital" ungkap Asriadi. (*)
Editor: Gustav
Rayakan HUT ke-43, PDIP Kampanye Ikan Lewat Bakar Ikan Massal
Genjot Ekonomi Kerakyatan, PDIP Undang Pakar Ayam Potong dari Kudus
Bangun Ekonomi Kreatif, Ketua PAC PDIP Jambi Selatan Berikan Modal Usaha Untuk Para SARINAH
Siswi SMA 2 Tebo Bicara Tentang Krisis Iklim Di KTT Iklim PBB