RADARJAMBI.CO.ID, JAMBI- Bank Pembangunan Jerman atau KFW membantu pembangunan tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Jambi dengan nilai Rp 245 miliar. Walikota Jambi, H Syarif Fasha, mengatakan, pihak konsultan dari KFW telah memaparkan hasil Detail Engineering Design (DED) untuk pembangunan TPA Talang Gulo di Kota Jambi yang baru.
"Kita pokoknya terima dana itu, kalau untuk dana hibah atau pinjaman itu urusan pemerintah pusat, yang penting Kota Jambi mendapat dana itu untuk pembangunan TPA yang baru, karena TPA kita yang lama sudah over kapasitas," kata Fasha, usai mendengarkan pemaparan dari pihak KFW, Rabu, (25/5).
Dia menjelaskan, dalam pembangunan TPA tersebut saat ini sudah melalui tahap penyelesaian DED. TPA baru yang akan dibangun menggunakan dana dari Jerman tersebut, nantinya dibangun dengan sistem "Sanitary Landfill".
"Kegiatan fisiknya akan dilaksanakan pada awal tahun 2017, dan nanti operasionalnya TPA yang baru ini sudah dimulai tahun 2018," katanya.
Pada pemaparan DED yang dihadiri oleh perwakilan KFW dan juga sejumlah pejabat terkait dari Kementerian PU-Pera, pihak konsultan meminta Pemerintah Kota Jambi untuk segera menyelesaikan proses kajian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
"Tadi intinya saya memastikan proses kajian AMDAL dari pembangunan TPA tersebut akan selesai pada akhir 2016, sehingga jika AMDALnya selesai, langsung bisa lanjut pembangunan fisik," katanya.
Selain itu, pada pemaparan tersebut, pihak konsultan memparkan dua opsi pada pengelolaan sampah dengan konsep Instalasi Pengelolaan Lindi (IPL). Pihak konsultan juga menyarankan agar Pemkot Jambi menerapkan opsi 1-3 karena biaya operasional jauh lebih murah.
"Kita menerapkan opsi 1-3, karena biaya perawatan alatnya tidak terlalu mahal, dan hasil pengeolahan itu juga baku mutu air limbah juga sudah memenuhi unsur dari syarat baku mutu sesuai aturan dari Kemen LHK," ujarnya.
Pihak Pemkot Jambi, kata Fasha, telah menyiapkan lahan selusas 21 hektar untuk pembangunan TPA yang baru tersebut yang lokasinya tidak jauh dari TPA yang lama.
"Kalau TPA yang baru ini sudah selesai, TPA yang lama nanti akan kita tutup, kita carikan alternatif apakah nanti akan dijadikan ruang terbuka hijau atau lahan yang lebih bermanfaat," tutup Fasha.(advertorial)
Siswi SMA 2 Tebo Bicara Tentang Krisis Iklim Di KTT Iklim PBB