RADARJAMBI.CO.ID, JAKARTA- Kota Jambi semakin berprestasi dalam pengelolaan kebersihan dan lingkungan. Hal itu ditunjukkan dengan kembali masuknya Kota Jambi sebagai nominasi peraih anugerah Adipura tahun 2016.
Kota Jambi yang tahun lalu sebagai peraih anugerah Adipura untuk kota sedang, kali ini ditetapkan tim penilai naik peringkat menjadi nominator Adipura kategori kota besar.
Tim penilai Adipura yang terdiri dari berbagai pakar tersebut, setelah melakukan penilaian yang sangat ketat serta tinjauan lapangan (fact finding) di Kota Jambi merasa perlu menguji komitmen kepala daerah melalui ekspos yang langsung disampaikan oleh Wali Kota Jambi H. Syarif Fasha di Jakarta, Selasa (14/6).
Bersamaan dengan Wali Kota Jambi, ikut menyampaikan eksposnya Wali Kota Palembang, Wali Kota Jakarta Pusat dan Wali Kota Ambon dihadapan tim penilai yang di ketuai Ir. Tuti Hendrawati Mintarsih, MPPM. Turut serta juga sebagai tim penilai Ir. Sarwono Kusumaatmaja Mantan Menteri Lingkungan Hidup, Ir. Bambang Hendroyono, MM, Prof Ir. Johan Silas, Syahrul Wujud, SH, DR. (HC) Hermawan Karta, serta beberapa ahli lainnya.
Sebagaimana diketahui komitmen Pemerintah Kota Jambi dalam pengelolaan persampahan patut diacungi jempol seperti ditunjukkan dengan konsistensinya Pemkot dalam program Waste to energy (mengelola sampah menjadi biogas) bantuan donor UNESCAP,
"Waste to energy yang akan dibangun di Kota Jambi sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo. Yaitu bagaimana persoalan sampah dapat diminimalisir dengan memanfaatkannya kembali menjadi energy dengan mengolahnya ditempat sumber sampah itu sendiri," ujar Fasha dalam eksposnya.
Selain itu Pemkot juga konsisten dengan Waste to resource seperti pada program bank sampah yang saat sudah ada sebanyak 61 bank sampah di Kota Jambi, program 3R, serta juga telah ada 2 sekolah sampah di Kota Jambi.
"Siswa dapat belajar atau bersekolah dengan biaya sekolahnya dari dibayar dengan sampah. Ini satu-satunya di indonesia," tambah Fasha.
Wali Kota Fasha juga menjelaskan rencana pembangunan Tempat Pembuangan Sampah (TPA)Â Talang Gulo seluas 31 hektar itu menjadi TPA terpadu berbasis lingkungan, dengan bantuan donor Bank Pembangunan Jerman (KfW) di Kota Jambi.
"Sekarang dalam status kontrol landvil, dan akhir tahun ini akan mulai dibangun sanitary landvil, insyaAllah tahun 2018 sudah mulai beroperasi," terang Fasha.
Pemerintah Kota Jambi juga konsisten dengan upaya pengembangan ruang terbuka hijau, seperti membangun taman-taman kota, pemanfaatan lahan kosong untuk ruang terbuka hijau, gerakan penanaman sejuta pohon, penataan areal pemakaman umum (TPU) menjadi ruang terbuka yang indah dan jauh dari kesan menakutkkan, pengembangan program adiwiyata, program penurunan beban pencemaran, inovasi dalam lingkungan hidup lainnya, seperti kewajiban calon pengantin menanam pohon di taman sejuta cinta, mewajibkan pemilik ruko menanam pohon dilantai atas bangunannya, kewajiban menanam bagi ASN dan pelajar, kewajiban pengembang perumahan menyediakan RTH, serta pengembangan RTH dan pedesterian.
Pemkot juga menyadari keterlibatan masyarakat dalam menjaga lingkungan dan mengelola sampah juga sangat penting. Oleh karenanya Pemkot juga menggulirkan program pemberdayaan peran masyaralat seperti Kampung Bantar dan Bangkit Berdaya. Program tersebut bertujuan melaksanakan percepatan pembangunan sarana prasarana dan utilitas lingkungan ditingkat RT, upaya percepatan pembangunan dan sanitasi masyarakat perkotaan, serta partisipasi masyarakat dalam pembangunan lingkungan.
Paparan Wali Kota Jambi Syarif Fasha secara detail yang mampu memukau sempat membuat tim penguji kagum khususnya terkait dengan inovasi serta terobosan dan kerjasama dengan donor yang dilakukan Pemerintah Kota Jambi.
Ekspos yang berlangsung kurang lebih 1 jam itu juga membuat beberapa penguji tertarik mengajukan berbagai pertanyaan kepada Wali Kota, termasuk pertanyaan yang diajukan oleh Ir. Sarwono Kusumaatmaja Mantan Menteri Lingkungan Hidup. Satu persatu pertanyaan pun mampu dijawab dengan baik oleh Syarif Fasha.
Tampak hadir dalam ekspos tersebut, Asisten Ekonomi dan Pembangunan H. Rd. Erwansyah, Staf Ahli Pembangunan H. Yan Ismar, Asisten Pemerintahan H. Mukhlis, Kadis DKPP Moncar, Kepala BLHD Evi Primawati, Kadis Kesehatan Ida Yulianti, Kadistarum Masrizal, Kadis Pendidikan Syaiful Huda, Kadishub Rindang Afrianto, Kadis PU Khairudin Fikri, serta beberapa pejabat eselon tiga terkait.(advertorial)
Giliran Staf Ahli Wali Kota Tanjung Balai Studi Banding Ke Kota Jambi
Siswi SMA 2 Tebo Bicara Tentang Krisis Iklim Di KTT Iklim PBB