RADARJAMBI.CO.ID, JAMBI- Terkait dengan pemberitaan beberapa waktu yang lalu tentang pemberian insentif bagi para Lurah dan Camat se Kota Jambi dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mayang Kota Jambi. Wali Kota Jambi H. Syarif Fasha angkat bicara.
Wali Kota Jambi H. Syarif Fasha mengatakan, bahwa mengenai pemberian insentif bagi camat maupun lurah se Kota Jambi adalah betul atas perintah dari saya, karena ada suatu permasalahan di PDAM selama ini banyak program PDAM seperti pasang baru dan lain sebaginya itu tidak berjalan dengan maksimal.
"Saya katakan, PDAM tidak bisa bekerja sendiri, PDAM harus merangkul camat dan lurah untuk melaksanakan program PDAM ini, konsekuensinya nanti karena lurah dan camat sebagai tempat perpanjang tangan bagi PDAM, dan mungkin bisa dibantu untuk biaya transportasinya, jadi bukan honor atau tapi hanya sebagai biaya transportasi dan itu tidak besar yang diterima oleh para lurah dan camat,"katanya.
Fasha menjelaskan, dan untuk pemberian insentif tersebut menggunakan dana dari PDAM sendiri tidak menggunakan dana dari APBD karena PDAM sendiri mempunyai dana dan telah dianggarkan. Dan tidak ada kecemburuan sosial bagi petugas PDAM yang dilapangan menggenai pemberian insentif tersebut.
"Cemburunya apa, yang diberikan itu hanya 200 sampai 300 ribu bukan 10 juta kok, makanya petugas PDAM itu lihat dulu berapa yang dibagikan insentif bagi camat dan lurah itu,"jelasnya.
Fasha juga menambahkan, pertanyaannya selama ini PDAM mampu tidak untuk menambah pelanggan, jadi dalam menambah pelanggan baru PDAM itu sangat butuh Lurah dan Camat, jadi nanti para lurah bisa menggumpulkan para ketua RTnya untuk mendata warga masyarakat dilingkungan kelurahan yang ingin menjadi pelanggan baru PDAM.
"Jadi ada program PDAM yang selama ini tidak berjalan, yaitu program pemasangan baru itu, ada program dari pemerintah pusat tentang program 2000 sambungan baru bagi rumah tangga yang sederhana dan miskin itu tidak berjalan,"jelas Fasha.
Karena dengan keterbatasan tenaga yang ada di PDAM sendiri maka program tersebut tidak berjalan, maka PDAM harus bekerjasama dengan Camata, Lurah dan RT di Kota Jambi, bagaimana lurah ini berjalan untuk sosialisasi, pihak PDAM akan memberikan bantuan insentif untuk transfortasi bagi camat dan lurah dan ini adalah tugas tambahan bagi camat dan lurah tersebut, sebut Fasha.
Menurutnya lagi, mengenai dana hibah dari apbd, selama ini pemerintah Kota Jambi belum ada memberikan hibah kepada PDAM, yang pemkot bantu ke PDAM itu fasilitas, pipa untuk pemasangan baru, bangun IPA, resertpoar, boster bukan menggunakan dana pemerintah untuk itu tidak ada.
"Ada dana dalam apbd Kota Jambi untuk PDAM, tapi peruntukannya pembangunan resertpoar, pembangunan IPA, untuk pembelian boster, penggantian pipa itukan, ada bantuan genset dari pemerintah propinsi untuk PDAM tapi instalasinya tidak ada, jadi untuk pembelian instalasi tersebut sangat membutuhkan dana sebesar 2 miliar, jadi kami sudah minta kepada PDAM untuk menganggarkan dana tersebut dan ternyata pihak PDAM belum sanggup,"ujarnya.
Untuk besaran dana yang dianggarkan dalam apb Kota Jambi tiap tahunnya untuk PDAM sekisar 10 miliar, dan kita masih sangat butuh dana sebesar 450 miliar untuk membangun PDAM, pungkasnya.
Reporter: Chandra
Editor: Gustav
Airin Rachmi Diany Terpilih Menjadi Ketua Apeksi Masa Bakti 2016-2020
Pj Wali Kota Jambi Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Dan Lepas Tim Gabungan Penertiban APK Pilkada