RADARJAMBI.CO.ID- Pemerintah Provinsi Jambi mengapresiasi dilakukan Pemberdayaan SAD di sarolangun. Hal ini terungkap pertemuan tindak lanjut pemberdayaan SAD di kawasan taman nasional bukit 12 yang dihadiri wagub, bupati Sarolangun Danrem 042/Gapu, Dandim Sarko dan OPD Pemprov dan Sarolangun, bertemat diruang pertemuan Sekda, Senin (5/2/2018).
Bupati Sarolangun H Cek Endra dalam paparannya mengatakan SAD di Sarolangun bermukim dikawasan Taman Nasional Bukit 12. Kawasan ini kata Cek Endra juga pernah dikunjungi Presiden RI Joko Widodo beberapa tahun lalu. Jumlah SAD yang bermukim di taman nasional bulit 12 ada sebanyak 2021 jiwa atau 550 kk.
Kawasan ini, juga berkonflik dengan balai TNBD yang tidak memerbolehkan membangun jalan setapak dan fasilitas di dalam kawasan. Setelah kunjungan presiden kata Cek diusulkan pemberian lahan dan mendapat lahan dan baru seluas 5400 hektar.
Namun kawasan tersebut telah diokupasi oleh masyakat dan telah ditanami karet dan krlapa sawit. Sehingga tidak bisa dilakukan. SAD kata dia juga tidak mau dipindahkan dan ingin menetap dikawasan TNBD.
Pemkab Sarolangun mengusulkan kembali lahan 10 hektar dan bahkan telah dianggarkan sebagai kawasan terpadu. Diatas lahan etrsebut akan dibangun berbagai fasilitas seerti pustu, sararans pendidikan, dan jalan setapak. Namun tiak diizinkan pihak balai TNBD.
Pembangunan jalan setaak ini sebagai upaya dari pemerintah memberdayakan suku afat terpemcil. "Kami sudah minta izin tapi tidak dapat. Dan jalan setapak ini sangat dibutukan karena berjarak sekitar 11 kilometer. Kalau ada SAD yang sakit harus digendong, karena seeda motor tidak bisa masuk," ucap Cek.
Selanjutnya masalah pendidikan anak Saf tifak bisa dicampur fengan warga fesa.Sad tak mau dipindahkan karena sesuai Pemkab Sarolangin juga berencana Akan dibangun pontren tujuan agar mereka bisa menetapkan, kemudian akan ada pelatihan usaha sehingga bisa mandiri. Postu juga telah dibangun di bulit suban dengan berkeling di 5 temenggung titik terjauh 11 km. Jika pemerintah dibolehkan membangun jalan maka akan lebih baik dan cepat sampai saat ini selalu berbenturan dengan balai. "Tenaga medis sulit untuk masuk," ucapnya.
Kedepan Pemkab saroalngun tetap akan bangun kawasan dengan dibantu panglima sriwijaya dengan dana csr. Tahun imi juga ada akan dibangun 50 unit rumah. Diusulkan kembali kekementrian kehutanan telah jalan dikawasan terpadu dan minta bantuan dari pemprov jambi. Hutan kemasyarakatan akan diusulkan sesuai dengan perintah kementerian kehutanan.
"SAD terbelakang dan miskin tentunya akan berpengaruh terhadap nama provinsi jambi ditingkat nasional," ucapnya.
Wagub Facfrori Umar mengapresiasi dengan adanya pertemuan ini. Karena Presiden Jokowi akan berkunjung ke sarolangun.
Namun demikian lakukan dengan aturan. Memberdayakan SAD memang susah, dan berat. Karena kehidupan mereka telah berlangsung turun-temurun dan sulit untuk dibina. Tapi harus sabar SAD ada di jambi, sumsel, dan riau hidup nomaden dan hidup berpindah-pindah.
"Saya empat kali mendampingi mensos untuk memberdayakan tapi sampai saat ini belum dapat dilakukan. Bahkan pernah dibangun rumah pada masa orde baru dan terbengkalai.
"Perlu kebersamaan dan tanggungjawab mrnjalankan program ini. Karena akan dikunjungi oleh presiden," ungkapnya.
Danrem 042 gapu Kol Inf Refrizal menyambut baik atas terselenggara dan ini bukanlah barang baru. Bila melihat kronologis dibeberapa tempat juga ada masyarakat yang terbelakang serto SAD di Jambi.
"Kita akan mengubah cara pandang mereka dengan program yang berkelanjutan. Pertimbangan mereka tetap mempertahankan hidup nomaden ini program terpadu ini salah satu solusi," ucapnya.
Dikatakannya Panglima berharap apa yg dilakukan pemerintah sarolangun harus didukung untuk pemberdayaan SAD dikawasan tersebut.
REPORTER :ENDANG
Sekda Berharap Laporan Pengaduan Masyarakat Dipilah Dan Diverifikasi
Wagub Minta Hilangkan Kampaye Barbau Sara dan Ujaran Kebencian
Bupati Masnah Saksikan Penampilan Ebi Peserta LDI Asal Muarojambi