Radarjambi.co.id. BANDUNG,-Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo meminta pers nasional harus mampu memulihkan kepercayaan masyarakat.
“Pada saat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap anggota legistatif, eksekutif, dan yudikatif, maka pers sebagai kekuatan keempat harus memulihkan kepercayaan masyarakat. Pers harus menyampaikan bahwa masih ada anggota legislatif, eksekutif, dan yudikatif yang masih bekerja dengan benar,” katanya.
Ini disampaikan Yosep dalam diskusi publik bertema “Menjaga Netralitas dan Independensi Pers dalam Pilkada 2018 dan Pemilu 2019” di Aula Gedung Sate, Bandung, Selasa (10/4).
Selain itu, menurut Yosep, di tengah riuhnya informasi palsu (hoax) dan ujaran kebencian di media sosial, pers Indonesia juga harus mampu menjadi verifikator.
“Kita tahu medsos banyak dijadikan tempat penyebaran hoax dan ujaran kebencian sehingga masyarakat bingung mana informasi yang benar dan bisa dipercaya,” katanya.
Penyebaran informasi palsu ini diperparah dengan masih banyaknya wartawan abal-abal alias wartawan yang bekerja pada media tak jelas
“Ada media yang menggunakan nama KPK padahal setelah kami cek ternyata itu singkatan dari Koran Penelusuran Kasus, atau ada juga yang memalsukan nama media Tempo,” katanya.
Hal ini kata Yosep, menjadi tantangan tersendiri bagi pers Indonesia.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, mengatakan peran media saat ini memang luar biasa. Menurut Heryawan, media bisa memasifkan sebuah kejadian di sebuah tempat ke seluruh dunia. “Apalagi pada zaman perkembangan IT seperti sekarang ini,” katanya.
Karena itu Heryawan berharap pers bisa menyampaikan konten-konten media yang positif dan tidak membingungkan masyarakat.
Sumber : Kumparan