PW ISNU Jambi Hadiri Kongres II ISNU di Istana Negara

Jumat, 24 Agustus 2018 - 19:30:47


Pengurus PW ISNU Jambi bersama Ketum PP ISNU, Ali Masykur Musa
Pengurus PW ISNU Jambi bersama Ketum PP ISNU, Ali Masykur Musa /

radarjambi.co.id-Pengurus Wilayah Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PW ISNU) Provinsi Jambi menghadiri kegiatan pembukaan Kongres II ISNU di Istana Negara Jakarta pada Jum'at, 24/8. Adapun utusan PW ISNU Provinsi Jambi dipimpin oleh Ketum, Prof DR H Lias Hasibuan MA, & dihadiri beberapa Profesor antara lain Prof H Suaidi As'ary MA Ph.D, Prof Dr Bader Johan SH MH,
Prof Dr Hj Elita Rahmi SH MH, Dr Hj. Fadlilah, M.Pd, Dr. Bahrul Ulum, MA serta Pahmi.Sy. M.Si.

Dalam Kongres II ISNU yang dibuka langsung oleh Presiden RI Ir H Joko Widodo serta dihadiri oleh 150 profesor yg berasal dari seluruh Indonesia dengan berbagai disiplin Ilmu dan seluruh pengurus PW ISNU se Indonesia.
Salah satu delegasi PW ISNU Provinsi Jambi, Pahmi Sy menyatakan jika Presiden RI Joko Widodo mengutarakan bahwa adanya para sarjana Nahdlatul Ulama memberikan tambahan sumber daya bagi dirinya sebagai kepala negara. Dengan sumber daya tersebut, NU bersiap bersama bangsa dan negara untuk memajukan Indonesia.

“Sore ini saya bersama para sarjana NU. Ini memberi tambahan kepada saya bahwa NU siap dengan sumber dayanya dalam rangka membawa Indonesia lebih maju,” ungkap Jokowi.

Mantan Wali Kota Solo, Jawa Tengah ini menegaskan bahwa ISNU merupakan kolam pengetahuan bangsa. ISNU merupakan wadah berkumpulnya guru besar, doktor, magister, serta sarjana yang mempunyai wawasan agama dan kebangsaan yang kuat.

“Ini penting untuk menghadapi era industri 4.0 yang bergerak sangat cepat yang menurut Mckinsey Global Institute kecepatannya 3.000 kali lipat dibanding revolusi industri sebelumnya,” jelas Jokowi.

Menurut Presiden, perubahan politik, ekonomi, teknologi, sosial, dan lain-lain mengubah gaya dan pola hidup manusia sehari-hari. Masyarakat harus mengantisipasi perubahan tersebut agar ada manfaatnya sehingga tidak merusak.

Selain dihadiri para peserta Kongres, acara pembukaan tersebut juga dihadiri Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Ketua Umum PP ISNU H Ali Masykur Musa, Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, serta para menteri kabinet kerja.

Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) H Ali Masykur Musa mengatakan bahwa para intelektual yang tergabung di dalam ISNU memiliki semangat nasionalisme yang tinggi, yakni untuk mendedikasikan kemampuan intelektualnya untuk bangsa.

"Kami dedikasikan ISNU untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia agar lebih maju, bemartabat, dan berperadaban di bawah kepemimpinan Bapak Ir Joko Widodo yang akan kembali maju dalam Pemilihan Presiden 2019 berpasangan dengan Kiai Ma'ruf Amin," kata Ali saat menyampaikan sambutan.

Menurut Ali, ISNU memiliki ratusan guru besar dan doktor dari berbagai latar belakang ilmu pengetahuan yang menjadi anggota dan aktif di bawah naungan organisasinya.

"Terdapat lebih dari 350 Guru Besar dari berbagai ilmu pengetahuan yang menjadi anggota dan aktif di ISNU. Selain itu, ISNU juga memiliki lebih dari 900 Doktor dari berbagai ilmu pengetahuan, belum lagi para lulusan Magister dan Sarjana yang tak terbilang jumlahnya," ucap Ali.

Kongres II ini diikuti oleh seluruh Pengurus Pusat, Pengurus Wilayah, Pengurus Cabang se-Indonesia yang bertempat di Universitas Islam Nusantara, Bandung, Jawa Barat, dengan tema “Pembangunan Inklusif dan Islam Nusantara Menyongsong se-Abad Indonesia sebagai Negara Kesejahteraan Pancasila”.

Menurut Ali, gagasan ini merupakan penguatan faktor kembar yang menopang kokohnya NKRI, yaitu agama yang ramah dan bersahaja, serta pembangunan yang inklusif.

"Keduanya adalah syarat mutlak terwujudnya Indonesia sebagai negara kesejahteraan Pancasila," ucapnya.

Perlu diketahui, ISNU merupakan badan otonom NU yang dibentuk pada 2012. ISNU berfungsi melaksanakan kebijakan NU pada kelompok sarjana dan intelektual. Salah satu tujuan ISNU adalah mewadahi kegiatan para sarjana, ilmuwan, intelektual, dan professional NU dari berbagai disiplin ilmu.

REPORTER : SUPARMIN
EDITOR : ANSORI