RADARJAMBI.CO.ID,- Gerakan Pemuda (GP) Ansor Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi Jambi ikut menggelar Kirab Satu Negeri dimulai, Senin (01/10) pukul 01.00 WIB didepan gedung PBNU Provinsi Jambi.
“Kegiatan kirab satu negeri di Provinsi Jambi ini berlangsung selama lima hari . Adapun kegiatan nya nanti akan diadakan seminar kebudayaan , Ziarah ke makan pahlawan jambi rencana dipusatkan di Pulau Berhala, dan diadakan Tablig Akbar ,”kata Ketua GP Ansor Provinsi Jambi Juwanda.
Juwanda menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak ada tendensi politik. Kegiatan ini murni untuk meningkatkan rasa kecintaan terhadap bangsa dan negara, sebagai bentuk kebersamaan dalam keberagaman.
Kegiatan kirab satu negeri GP Ansor ini ada lima titik pemberangkatan yakni mulai dari Sabang, Nunukan, Pulau Miangas, Pulau Rote, dan Merauke. Sedangkan untuk Provinsi jambi titik starnya dari sabang.
Juwanda juga menjelasakan kegiatan bertajuk Kirab Satu Negeri ini akan berakhir di Kota Yogyakarta pada 26 Oktober 2018 atau setelah menempuh waktu selama enam pekan.
Kirab bertema Bela Agama Bangsa Negeri ini digelar dengan tujuan memperkokoh konsensus kebangsaan di tengah berbagai kemelut dan ancaman yang dihadapi Indonesia saat ini.
"Kirab ini tujuannya mengokohkan konsensus nasional bangsa Indonesia (Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, UUD 1945), menguatkan fungsi agama sebagai rahmah, dan sumber perdamaian, serta menjadikan Indonesia sebagai inspirasi bagi dunia dalam hal kehidupan yang majemuk dan damai," tuturnya.
Melalui kirab ini, kata dia, GP Ansor mengajak masyarakat untuk semakin memahami dan menghargai kemajemukan dan keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia. Berbagai keragaman seperti suku, adat, agama, dan bahasa adalah kekayaan yang sangat berharga nilainya.
Menurut GP Ansor Provinsi Jambi Juwanda , sikap saling menghargai berbagai keragaman seharusnya menjadi modal dasar untuk melanjutkan pembangunan yang sudah dirintis para pendiri negeri.
Selain itu, lanjut Kirab Satu Negeri ini juga bertujuan mengajak mayoritas masyarakat yang cenderung diam agar berani bersuara menghadapi ancaman sekelompok pihak yang ingin mengubah konsensus kebangsaan, terutama mempolitisasi agama demi tujuan-tujuan politiknya.
“Saat ini kebinekaan menghadapi ancaman dari kelompok yang memaksakan kepentingannya sendiri dan membahayakan keutuhan bangsa,” ungkapnya.
Dia mengatakan, Kirab Satu Negeri juga diharapkan menjadi kampanye positif untuk menunjukkan kepada dunia internasional bahwa kerukunan di Indonesia bisa terwujud dengan baik karena kokohnya konsensus persatuan dan kebangsaan.
Reporter : Endang Heryanto
Editor : Ansori
Ustad Kondang Abdul Somad Dijadwalkan Tampil Tabligh Akbar Batanghari
Ratusan Honorer K2 di Jambi Demo Tolak Regulasi Penerimaan CPNS 2018
39 Kades Terpilih Sarolangun Resmi Dilantik dan Diambil Sumpah
Siswi SMA 2 Tebo Bicara Tentang Krisis Iklim Di KTT Iklim PBB