radarjambi.co.id-KOTA JAMBI–Musim penghujan, masyarakat di Provinsi Jambi harus waspada dengan penyakit musiman berbahaya. Genangan air di mana-mana, akan mempermudah munculnya penyakit seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) dan malaria.
Karena genangan air tersebut adalah tempat jentik nyamuk berkembang dengan cepat. Samsiran Halim, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi menyampaikan, untuk musim hujan ini pihaknya telah menyiapkan beberapa antisipasi penyakit.
Tidak hanya DBD dan malaria, keracunan akibat digigit ular juga mungkin saja terjadi.
Kemudian penyakit gatal-gatal, air yang kurang bersih dan penyakit akibat sanitasi buruk lainnya. Untuk itu, Samsiran menyebut antisipasi ini akan dirapatkan dengan BPBD Provinsi Jambi.
"kemarin sudah mulai rapat, untuk langkah antisipasi banjir di tiap daerah," katanya.
Sementara itu, Plt Dirut RSUD Raden Mattaher Jambi melalui Direktur Pelayanan Kesehatan RSUD Raden Mattaher dr Firman mengatakan, untuk mengukur volume pasien yang terkena penyakit musim hujan, pihaknya hanya menunggu rujukan dari rumah sakit Tipe C.
“Karena biasanya kalau sudah bisa tertangani di sana, tidak sampai ke RSUD lagi,” katanya. Dia menambahkan, selain rumah sakit Tipe C, yang terbanyak menerima pasien di musim hujan ini adalah Puskesmas. Karena Puskesmas telah tersebar di daerah dan di kecamatan.
“Jadi kami hanya menunggu rujukan, kalau tidak ada maka tidak bisa hitung persentase,” sebutnya. Berkaca dari tahun lalu, Firman mengatakan persentase pasien yang dirujuk ke RSUD akibat penyakit musim hujan tidak terlalu tinggi. Dia mengatakan, biasanya kalau sudah dirujuk ke RSUD, itu disebabkan karena sudah kompilasi penyakitnya.
“Tahun lalu bahkan hanya di bawah 10 persen saja,” ujarnya. Sementara penyakit yang sangat diwaspadai dan berbahaya di musim hujan, Firman mengatakan masih penyakit endemik malaria dan DBD. Sedangkan untuk kunjangan terbanyak hingga saat ini di RSUD Raden Mataher ini, Firman menjelaskan masih didominasi penyakit Onkologi seperti kanker dan kecelakaan.
“Sedangkan untuk penyakit lain, biasanya yang masuk sebentar saja kemudian langsung dikembalikan ke RS tipe C,” tandasnya.
Repoter : Musriah
Editor : Ansori
Siswi SMA 2 Tebo Bicara Tentang Krisis Iklim Di KTT Iklim PBB