Peminat Ujian Paket Menurun

Rabu, 21 November 2018 - 19:47:57


Ilustrasi
Ilustrasi /

Radarjambi.co.id - SAROLANGUN - Berdasarkan data yang dihimpun di Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sarolangun bahwa di tahun 2018 ini, jumlah peserta yang mengikuti ujian A,B,C mengalami penurunan jika dibandingkan tahun sebelumnya yakni tahun 2017.


Hal itu dikatakan oleh Kabid Paudni Dikbud Sarolangun melalui Kasi Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Saidina Umar, beberapa waktu yang lalu.

“Untuk Paket A 16 orang, Paket B 75 dan Paket C 144 orang, jadi jumlah totalnya tahun ini 235 orang,” kata Saidina.

Ujian paket tersebut menurutnya, telah menggunakan sistem UNBK yang sesuai standar nasional, yang berada di beberapa sekolah yakni menggunakan sekolah yang memang layak dan memiliki kelengkapan.

“Dibagi tempatnya, untuk ujian Paket C kita menggunakan SMA Muhammadiyah dan SMK Muhammadiyah Singkut dan SMA Batang Asai, sementara Paket B kita juga gunakan SMP dan SMA Batang Asai dan ada juga SMK Muhammadiyah Singkut dan SMP N 7 Kecamatan Pauh. Paket A di SD 69 Desa Sungai Gedang Kecamatan Singkut,”sebutnya.

Dari jumlah yang ada lanjut dia, jika dibandingkan dengan tahun 2017 lalu jauh mengalami penurunan.

“Tahun 2017 Paket A kosong, Paket B 112 orang, Paket C 198, dan total 310 orang. Artinya jika dibanding dengan tahun sebelumnya berkurang dan tentunya ini menunjukkan hampir mayoritas masyarakat sudah peduli dengan pentingnya pendidikan, apalagi kegiatan ini diadakan setiap tahunnya,”terangnya.

Selain itu dijelaskannya, dalam proses sistem pembelajaran paket A, B dan C ada ada tiga tahapan yang sudah dipersentase sesuai petunjuk dan aturan yang telah ditentukan.

“Pertama tatap muka minimal 22 persen ke atas, kedua belajar bimbingan atau sistim modul dengan persentase 20 persen, selebihnya 60 persen belajar mandiri artinya belajar di rumah masing-masing dengan diberikan tugas oleh tutor sesuai dengan kurikulum yang ada,” tambahnya.

Disisi lain, pihak Dikbud saat ini juga terus berupaya meningkatkan SDM masyarakat melalui program pemberantasan buta aksara dasar.

“Kami juga saat ini terus fokus pada pendidikan buta aksara dengan sasaran masyarakat yang memang tidak mengambil paket, tahun ini saja peserta dari desa jernih air hitam jumlahnya ada 30 orang dan di kalangan suku anak dalam Keaksaraan dasar khusus SAD, 30 orang,” pungkasnya.

 

 

Reporter : C. Rangkuti

Editor     : Ansori