Radarjambi.co.id - Jakarta - Indonesia Master 2019 akan menjadi momen istimewa bagi ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Mereka akan menjalani kiprah terakhir sebagai pasangan pada turnamen yang akan berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, 22-27 Januari 2019 tersebut.
Liliyana Natsir akan gantung raket atau pensiun setelah turnamen tersebut. Pelatih ganda campuran pelatnas, Richard Mainaky, hanya menyiapkan program untuk anak didiknya tersebut hingga Februari 2019.
Sedangkan Tontowi masih akan melanjutkan kiprahnya di panggung bulutangkis. Tontowi sudah dijajal berpartner dengan Della Destiara Haris di Hong Kong Terbuka, meskipun langsung tersingkir pada babak pertama.
Tadinya tidak terpikir akan main di Indonesia Masters sebagai turnamen terakhir. Tapi setelah diskusi dengan pelatih dan tim PBSI, akhirnya memang diputuskan saya akan tampil dengan Owi untuk terakhir kali di Istora," ujar Liliyana dalam rilis yang diterima Bola.com, Selasa (27/11/2018).
"Harapannya tetap mau memberikan yang terbaik di penutup karier saya, apalagi main di hadapan publik sendiri. Tapi saat ini kan persaingannya sudah ketat, ditambah pemain-pemain muda banyak yang bagus-bagus," tambah Liliyana.
Berbagai prestasi bergengsi telah ditorehkan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir sejak berpartner pada 2010. Prestasi terbaik mereka adalah raihan medali emas pada Olimpiade 2016, di Rio de Janeiro, Brasil.
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir juga memiliki catatan apik pada turnamen bergengsi All England. Mereka meraih tiga gelar beruntun pada turnamen tertua di dunia itu pada 2012, 2013, dan 2015.
Salah satu gelar bergengsi yang belum pernah ditorehkan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir adalah medali emas Asian Games 2018. Upaya mereka menuntaskan penasaran tersebut saat tampil pada Asian Games 2018 di Jakarta, juga gagal terealisasi.
Sumber : jpnn
Terpuruk, Mourinho Dianggap Tak Punya Rencana yang Jelas di MU
Pj Wali Kota Jambi Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Dan Lepas Tim Gabungan Penertiban APK Pilkada