Proyek Rigit Beton Dinas Perkim Tak Gunakan Batching Plant

Selasa, 27 November 2018 - 20:48:33


Batching Plant Seadanya yang Terbuat Dari Papan Kayu digunakan Untuk Proyek Rigit Beton
Batching Plant Seadanya yang Terbuat Dari Papan Kayu digunakan Untuk Proyek Rigit Beton /

Radarjambi.co.id - KUALA TUNGKAL - Beberapa pekerjaan proyek pembangunan jalan rigit beton yang ada dalam Kota Kualatungkal diguga menggunakan atau alat yang seadanya tanpa Batching Plant.

Hal ini sangat disayangkan karena pihak perusahaan diduga untuk mendapatkan keuntungan yang lebih sehingga menghalalkan berbagai cara demi mempercepat dan mempermudah jalannya proyek meski itu menyalahi aturan.

Dari data yang dihimpun, ada sekitar delapan titik pekerjaan di Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Kabupaten Tanjab Barat yang seharusnya menggunakan alat khusus batching plant yang diduga dikerjakan oleh perusahaan yang tidak memiliki peralatan lengkap.

Dari hasil penelusuran dilapangan, alat Batching Plant yang seharusnya digunakan untuk memasak semen cor tidak digunakan melainkan pengadukan secara manual dengan menggunakan kawah papan biasa yang ditampung oleh mobil molen, seperti yang terletak di jalan beringin Parit Lapis Kecamatan Tungkal Ilir.

Seperti diungkapkan salah seorang masyarakat yang juga tokoh pemuda Tanjab Barat, Wawan yang sangat tidak mendukung kegiatan proyek jalan rigit beton yang dikerjakan secara manual karena sangat merugikan masyarakat karena diragukan kualitas fisik pekerjaan tidak bertahan lama.

"Kita curiganya selama ini semua pekerjaan proyek beton di Kualatungkal menggunakan alat sedanya seperti sekarang ini, yang ada di jalan beringin arah Parit lapis Tungkal ilir," ungkapnya.

Dikatakannya, dikhawatirkan hasil pekerjaan tidak sesuai yang diharapakan, buktinya lantai dasar jalan sebagian ada yang sudah hancur karena tidak bagusnya kualitas coran.

Dia juga mempertanyakan kinerja pokja ULP, pengawas lapangan, dan Dinas Perkim Tanjabbar.

"Perusahaan yang tidak memiliki peralatan lengkap kok bisa dinmenangkan dalam lelang, apa tugas Pokja ULP, Pengawas, dan instansi terkait, inikan sudah jelas ada mainnya saat proses tender," lanjutnya.

Dia juga meminta kepada instansi terkait untuk menjelaskan apakah alat yang ada saat ini sudah memenuhi standar yang telah diajukan atau tidak.

"Jika benar, saya rasa mereka adalah pejabat yang punya kredibilitas yang tangguh, terutama Kadis Perkim jangan ciptakan pekerjaan bodoh-bodohan untuk masyarakat Tanjabbar," jelasnya.

Dia menambahakan jangan sampai Kepala Daerah yang sudah bersusah payah memperjuangkan pembangunan untuk rakyat terkena imbas dari kurangnya pengawasan dari pejabat instansi terkait.

 

 

Reporter : Kenat

Editor     : Ansori