Radarjambi.co.id - SUNGAI PENUH - Meskipun masa Razia Zebra telah habis, namun Satuan Lalulintas (Satlantas) Polres Kerinci, terus merazia kenderaan bermotor dalam wilayah kota Sungaipenuh.
Selain itu, saat Razia petugas lalulintas terkesan sengaja bersembunyi, terutama dijalan tikungan. Seperti halnya, keberadaan petugas yang bersembunyi di jalan tikungan depan lapangan merdeka, tepatnya didepan kantor camat Sungaipenuh dan Telkomsel.
"Ya, awalnya saya tidak lihat adanya petugas yang Razia, ketika saya menikung petugas sudah didepan saya, sehingga tidak bisa menghindar," salah seorang pengguna kendaraan, yang tidak mau disebutkan namanya kepada media ini.
Sumber juga menyebutkan, bersamaan dengan dirinya, juga banyak kendaraan, terutama R2 yang ditahan.
"Setiap hari ada puluhan kenderaan yang ditangkap dan ditilang, iya kalau uangnya masuk ke kas Negara," sumber mempertanyakan.
Sumber juga menyayangkan petugas lantas juga melakukan pengejaran terhadap pengguna jalan yang lari dan menghindar dari Razia.
"Coba kalau yang dikejar jatuh dan kecelakaan, siapa yang bertanggungjawab," ungkap sumber.
Pantauan media ini dilapangan, saat peringatan Hari Guru, Senin (29/11) lalu, yang diselenggarakan dilapangan pemda Kerinci, terjadi kemacetan total lalulintas disimpang Rumah Sakit Umum (RSU) MHA. Thalib Sungaipenuh, bahkan kemacetan dari pagi hingga siang hari.
Anehnya, saat terjadi kemacetan lalulintas, petugas lalulintas bukannya mengatur kemacetan lalulintas, malah sejumlah petugas lalulintas terlihat melaksanakan Razia didua jalur depan Pos Polantas kota Sungaipenuh.
Sementara itu Kapolres Kerinci, melalui, Kasat Lantas AKP Darmadi, saat dihubungi melalui telponnya kemarin, menyebutkan setelah masa Razia Zebra yang dilakukan, untuk mencapai target pihaknya terus melakukan Razia Rutin.
"Kalau Razia Zebra sudah selesai, kita berhasil mendapat 900 tilang, namun kita ditargetkan lebih 2000 tilang," sebut dia.
Dia juga menyebutkan, untuk memenuhi target tersebut, pihaknya terus melakukan Razia Rutin, bahkan terus berlanjut hingga desember.
Dia juga mengatakan, setiap tilang akan membawa pemasukan Briva bagi negara. Sebaliknya, pihaknya juga mendapat Rp. 10 ribu per tilang hasil operasi.
Berkaitan dengan keresahan warga, dirinya menghimbau kepada warga pengguna kenderaan untuk melengkapi kenderaannya.
"Tidak perlu resah, kita harapkan pengguna dan pemilik kenderaan melengkapi kenderaannya", harapannya.
Reporter : Soni
Editor : Ansori
Penyidik Kejaksaan Sarolangun Geledah Damkar dan Ruang Asisten III
Julfahmi Tewas Ditembak OTK, Diduga Permasalahan Hutan Piutang
Siswi SMA 2 Tebo Bicara Tentang Krisis Iklim Di KTT Iklim PBB