Radarjambi.co.id - GUANGZHOU - BWF World Tour Finals 2018 bakal dimulai di Guangzhou, Tiongkok, Rabu (12/12) pagi WIB. Dari hasil drawing, Senin (10/12) kemarin, wakil-wakil Indonesia mendapat grup berat.
Misalnya tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting dan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Ginting berada di Grup A bersama Chou Tien Chen (Taiwan), andalan tuan rumah Shi Yuqi, dan Son Wan-ho (Korea). ''Mereka bertiga punya tipikal berbeda,'' kata Ginting, ketika dijumpai Jawa Pos di Tianhe Gymnasium, venue pertandingan.
Meski begitu, harapan untuk lolos dari fase grup tetap terbuka. Chou dan Son sudah pernah dikalahkan Ginting. ''Hanya lawan Shi Yuqi saya belum pernah menang,'' imbuhnya.
Sedangkan Greysia/Apriyani dikepung dua pasangan Tiongkok. Yakni Chen Qingchen/Jia Yifan dan Du Yue/Li Yinhui. Satu lagi adalah, musuh bebuyutan mereka, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi.
Pelatih mereka, Eng Hian, mengaku memang tidak ada banyak pilihan bagi anak buahnya. ''Ganda putri memang ketat. Tetapi saya melihat ada peluang. Setidaknya saat melawan ganda putri Tiongkok,'' bebernya di ruangan drawing. ''Targetnya tetap semifinal,'' imbuh Didi, sapaan akrabnya.
Menghadapi tiga lawan di fase grup, Greysia/Apriyani punya rekor yang bagus ketika menghadapi wakil tuan rumah. Melawan Du/Li mereka selalu unggul dalam tiga pertemuan. Sedangkan, melawan Chen/Jia, Greysia/Apri menang pada pertemuan terakhir di Kejuaraan Dunia 2018. Meski skornya ketat juga, yakni 23-21, 23-21
Drawing Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo juga tidak gampang. Unggulan pertama ganda putra itu bakal berduel dengan duo Tiongkok, Han Chengkai/Zhou Haodong dan Li Junhui/Liu Yuchen. Plus wakil Denmark Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen.
Yang harus diwaspadai tentu saja Han/Zhou. Pasangan muda tuan rumah itu selalu mampu menumbangkan Marcus/Kevin dalam dua laga terakhir. Yakni di French Open dan China Open 2018.
''Ya kepinginnya revans lah. Fokus buat mengalahkan mereka,'' kata Marcus.
Setelah drawing, wakil Indonesia menjalani latihan perdana. Mereka menjajal dua lapangan utama dan lapangan latihan. Mereka juga mencoba beradaptasi dengan cuaca 11 derajat Celsius yang terasa hingga di dalam Tianhe Gymnasium.
''Terkadang, shuttlecock-nya memang agak berat kalau cuaca dingin. Makanya dimaksimalkan dua hari latihan ini,'' jelas Ginting.
Sumber : Jpnn
Cristiano Ronaldo Tantang Lionel Messi Uji Kemampuan di Serie A
Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Satgas PASTI Lakukan Soft Launching Indonesia Anti-Scam Centre