Akibat Tiang PLN Patah, Listrik Padam Belasan Jam

Kamis, 17 Januari 2019 - 20:17:30


Tiang Listrik yang Patah Akibat Tertabrak Mobil di Perbatasan Desa Pengedaran dan Desa Ladang Panjang
Tiang Listrik yang Patah Akibat Tertabrak Mobil di Perbatasan Desa Pengedaran dan Desa Ladang Panjang /

Radarjambi.co.id - SAROLANGUN - Akibat tiang PLN patah tertabrak truk, mengakibatkan terjadinya pemadaman listrik yang cukup lama, kurang lebih 13 jam di beberapa kecamatan. Ini menjadi keluhan masyarakat Sarolangun.

Satu diantaranya di Kecamatan Sarolangun mengalami pemadaman listrik pada Rabu malam hingga Kamis 17 Januari 2019 pagi.

Warga Sarolangun, Sarji pemilik warung photo copy yang kesehariannya mengandalkan tenaga listrik sangat kecewa karena pengerjaan photo copy terhambat.

"Belasan jam, mati biasonyo sebentar semenit idup lagi, ini lah seharian dak hidup, kerjoan numpuk," katanya.

Ketika dikonfirmasi pihak PLN Sarolangun melalui Manager PLN ULP Sarolangun, Rinaldo Jaya Sitorus mengatakan, pemadaman listrik pada Rabu malam hingga Kamis pagi, memang terjadi di beberapa wilayah Sarolangun yang akibatkan adanya tiang PLN patah karena di tabrak truk di perbatasan desa Pangedaran, Kecamatan Pauh dan desa Ladang Panjang, Kecamatan Sarolangun.

"Tiang tersebut merupakan suplay utama dari PLTU Samaran untuk wilayah Pelawan, Singkut dan Pulau Pandan," ujarnya.

Pihak PLN masih berupaya keras menormalkan kondisi kelistrikan tanpa istirahat dan jeda. Karena menurut Rinaldo, untuk perbaikan tiang patah pekerjaan ini cukup berat karena memerlukan alat berupa crane.

"Kami dari pihak PLN Sarolangun meminta maaf kepada pelanggan yang mengalami pemadaman akibat kejadian ini dan untuk bersabar serta dukungan semua lapisan masyarakat," sebut Rinaldo.

Pihak PLN juga menghimbau kepada warga masyarakat agar tidak menanam pohon tinggi seperti karet, bambu, palem, sawit danlainnya di bawah atau dekat dengan jaringan tegangan menengah dan merelakan tanam tumbuh yang berada di sekitar jaringan untuk di lakukan pemangkasan dan jika perlu dilakukan penebangan agar tidak mengganggu jaringan listrik.

 

 

Reporter : C. Rangkuti

Editor     : Ansori