Radarjambi.co.id - KOTA JAMBI - Warga yang berada di sekitar pusat perbelanjaan Mall Jamtos, Mayang, Kota Jambi menunding banjir yang kerap melanda saat hujan ditenggarai adanya penutupan dan pengalihan aliran sungai oleh aktifitas bangunan Mall Jamtos.
Guna menindaklanjuti laporan warga tersebut Komisi lll DPRD Kota Jambi bersama tim turun lapangan untuk melihat secara langsung kondisi di lapangan, Senin(21/1).
Jamain, Ketua RT 22 Kelurahan Simpang lll Sipin mengungkapkan bahwa ada pengalihan aliran sungai yang menyebabkan banjir di rumah-rumah warga di sekitaran wilayah tersebut.
“Ada pengalihan dari sungai yang lama menjadi sungai baru oleh pihak Jamtos, awalnya sehingga ada masyarakat yang merasakan betul akibatnya manjadi banjir,”ungkapnya.
Menaggapi hal tersebut Ketua Komisi lll DPRD Kota Jambi Junedi Singarimbun mengatakan bahwa yang dikeluhkan warga adalah saluran drainase yang dialihkan dan menurut informasi dari warga ditutup.
“Harus kita lihat bagaimana pengalihan arus sungai apakah itu memang sudah sesuai aturan atau tidak, volumenya lebih besar atau lebih kecil dari yang lama,”ujar Junedi Singarimbun.
Dikatakan Junedi, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait PUPR dan Perkim Kota Jambi, untuk mencari solusi terbaik apakah drainase yang ditutup mempengaruhi tampungan air hujan sehingga menyebabkan banjir atau tidak, pasalnya pihak Jamtos telah membuat aliran drainase yang lebih besar, menurutnya harus ada kajian dari pihak PUPR.
“Dari warga kita tampung dari pihak Jamtos juga kita tampung kita cari solusi yang tepat kita kan lihat titik permasalahan awalnya dimana apakah di depan ataukah dibelakanng, dan juga saluran drainase milik Provinsi terlalu kecil 120 cm sedangkan mereka buat hampir 2 meter lebih, “terangnya.
Sementara Dion Manajer operasional Jamtos menyampaikan bahwa volume air yang besar berasal dari Jalan Juanda Mayang, banyak pembangunan di daerah Mayang sehingga tidak ada resapan lagi akhirnya masuk semua ke drainase.
“Masuk ke sini ya tentunya dengan daya tampung yang sekian ya nggak mungkin mencukupi, kalau mau dikaji benar- benar kami usul pakailah konsultan Jangan nanti ini itu ternyata salah kalau dari tim teknis melihat berkas yang saya sampaikan ini sudah benar Cuma terjadi botolnek di ujung, karena seberapa besar tampungan kalau ujungnya kecilkan pasti tidak muat juga airnya,”terang Dion.
Dion menjelaskan bahwa dari awal pembangunan sudah dilakukan sosialisasi, sekitar bulan November 2016 bahwa nantinya saluran air akan dipindahkan tetapi di perbesar serta sudah ada kesepakatan dan persetujuan dari warga dan pihak PU.
“ Kami agak bingung dengan warga karena sebelumnya sudah ada kesepakatan , sudah di bicarakan antara warga dengan kami, kami sudah tanggapi dan kami sudah follow up, tetapi saat peninjauan ke lapangan hari ini(kemarin, red) timbul masalah lain yang di sampaikan warga, kami agak bingung arahnya mau kemana,”terang Dion.
“Bapak-bapak itu juga terlibat, sudah ada persetujuan juga dari PU untuk dialihkan, tentunya kami juga perusahaan tidak main sembarangan tau-tau main pindahin saja, adakepentingan warga di belakang juga,”lanjutnya.
Dikatakan Dion bahwa sebelumnya tidak ada masalah. Namun setelah rentang waktu pengalihan sampai 1 tahun baru terjadi banjir.
“Jika masalahnya Jamtos maka ketika habis dialihkan harusnya langsung banjir, ini kan tidak banjir dan kemarin banjirnya pun serempak satu Kota Jambi yang curah hujan lagi tinggi,”ujarnya.
Reporter : Musriah
Editor : Ansori
Pelaku UMKM Perlu Pendampingan, Mewujudkan UMKM yang Berkualitas dan Berdaya Saing
Dewan Gelar Paripurna Tanggapan Bupati Terhadap Empat Ranperda
KPU Sarolangun Optimalisasikan Pendistribusian Logistik Pilkada 2024