Radarjambi.co.id - SAROLANGUN - Soal kualitas air bersih yang berasal dari PDAM Tirta Sako Betuah, hingga saat ini masih menjadi sorotan DPRS Kabupaten Sarolangun.
Bahkan setiap kali hearing soal kualitas air bersih PDAM selalu dipertanyakan namun hingga saat ini juga masih belum memuaskan.
Muslim Hamzah, wakil ketua Komisi II, kemarin usai hearing dengan PDAM Kabupaten Sarolangun juga menyampaikan hal yang sama.
“Ini acap kali kami sampaikan soal kualitas air bersih milik PDAM,”ujar Muslim.
Ia mengakui, sangat berharap kalau PDAM Sarolangun bisa lebih fokus untuk meningkatkan kualitas air bersih yang dikelolanya.
Sebab masyarakat Sarolangun tentu juga sangat berharap kualitas air dari PDAM yang memadai.
“Coba bayangkan jika masyarakat bikin sumur bor berapa lagi biaya yang dikeluarkan. Kalau air PDAM bersih dengan biaya yang murah masyarakat lebih memilih pasang PDAM,”kata Muslim.
Ditahun 2019 ini, waka Komisi II Muslim saat hearing dengan PDAM, menekan agar PDAM harus bisa meningkatkan kualitas.
Sebab dalam hal ini pemerintah daerah sudah membantu dengan menyertai modal kepada PDAM sebesar Rp 10.5 Miliar. Dan dana ini dibagi menjadi Rp 4,5 M untuk Intake daerah Panti. Sementara sisanya merupakan penyertaan modal Pemkab terhadap PDAM seperti untuk perbaikan-perbaikan saluran dan sebagainya.
“Dengan bantuan penyertaan modal ini, komisi II berharap bahwa PDAM bisa lebih optimal dalam pelayanan baik itu menyuplai air bersih yang berkualitas kepada masyarakat.
Sehingga menambah minat pelanggan baru PDAM ketimbang masyarakat membuat sumur Bor,”harapnya.
Ditempat terpisah, Direktur PDAM Tirta Sako Betuah Sarolangun, Sargawi dihubungi harian ini tak menapik soal kritikan dan saran anggota Dewan. Namun Sargawi akui soal kualitas air bersih di Kabupaten Sarolangun yang kerap menjadi keluhan adalah di unit pelayanan di Kecamatan.
“Kalau didalam Kota saya rasa kualitas air bersih sudah bagus dan tidak ada masalah dengan ketersediaan air baku kita yang ada saat ini.”kata Sargawi.
Kendalanya sebut Sargawi sering terdapat di bagian Unit pelayanan. Pertama, terkendala kualitas air baku yang sangat berpengaruh dan perlu perhatian khusus dalam pelayananya dan dalam proses nya harus pas sebagai contoh pembersihan bak penampungan dan lainya.
“Selain terkendala kualitas air baku juga terkendalam SDMnya karena di unit-unit yang bertangung jawab adalah kepala unit,”bebernya.
Saat ini jelas Sargawi pihaknya sedang melakukan evaluasi secara keseluruhan terhadap komponen-komponen yang ada. Bahkan hal ini dituangkan dalam fakta integritas.
“Ini sudah sering saya sampaikan kepada staf dan kepala unit. Makanya saat ini kami sedang lakukan evaluasi. Jika ada masalah seperti kualitas air tidak bisa diselesaikan maupun masalah lain dalam tiga bulan otomatis kami evaluasi,”tambahnya.
Dalam hal ini, Sargawi akui tidak main-main soal peningkatan pelayanan maupun dalam menyuplai kualitas air kepada pelanggan PDAM.
Karena hal ini katanya menjadi perhatian banyak orang bahkan saat ini sudah adanya dunia medsos.
“Dan atas masukan dewan tadi memang bagus dan tentu semua masukan tersebut akan kami sikapi dengan bagus juga,”pungkasnya.
Reporter : C. Rangkuti
Editor : Ansori
Pembangunan Tanaga Geothermal Lempur, Dipertanyakan Anggota BPK RI Angkat Bicara
Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Satgas PASTI Lakukan Soft Launching Indonesia Anti-Scam Centre