Radarjambi.co.id - SAROLANGUN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sarolangun menyebut kondisi cuaca di Kabupaten Sarolangun masih dalam kategorikan sedang dan status masih dalam status siaga.
"Berdasarkan laporan dari BMKG memang kondisi saat ini masih terdapat hujan," kata Kepala BPBD Trianto, melalui Kabid kedaruratan dan logistik BPBD sarolangun, Yen Aswadi, Rabu (30/01) kemarin.
Katanya berdasarkan surat dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jambi mengenai status prakiraan cuaca dan saat ini hujan hampir merata di Sarolangun dan rerata terjadi pada malam hari.
"Cuaca ekstrim belum ada dan masih aman," katanya.
Selain itu, untuk bantuan logistik dan kebutuhan-kebutuhan mendasar yang bakal disalurkanke korban bencana sudah diusulkan ke Pemerintah Provinsi Jambi an opsat untuk di realisasikan.
"Kondisi logistik kami usulkan sebanyak mungkin,mudah mudahan bisa terkabul," katanya.
Lanjutnya, Kalau memang untuk yang sudah terjadi bencana memang sudah kami buat semacam laporan dan membuat laporan ke pusat untuk diusulkan program kegiatan lanjutan.
"Tahun ini yang jelas sudah di cek dengan pusat dan sudah kami usulkan Rp 4 M lebih khusus untuk rawan daerah bencana seperti Batang Asai, Limun seperti ,ada turap, jembatan gantung juga ada" katanya.
Sedangkan infotmasi dari BMKG Jambi, Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih akan terus terjadi beberapa hari kedepan dikarenakan masih adanya masa udara basah dan siklonik tropis yang terpantau dibeberapa wilayah Indonesia sehingga kondisi tersebut menimbulkan awan awan hujan di wilayah provinsi jambi.
Kurnianingsih, Kasi data dan informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jambi menyampaiakan, Secara umum dari bulan Oktober 2018 s/d April 2019 masih musim hujan di Provinsi Jambi. Saat ini potensi hujan masih banyak di wilayah barat dan timur Provinsi Jambi.
Untuk wilayah Jambi memiliki type hujan equatorial dimana dalam satu tahun mempunyai 2 puncak curah hujan. Puncak pertama terjadi pada bulan November kemarin, puncak kedua akan terjadi lagi di bulan Maret-April 2019.
"Curah hujan akan meningkat lagi pada bulan Februari dan Maret nanti," katanya.
Ia menghimbau untuk mewaspadai terjadinya cuaca ekstrim berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang yang dapat mengakibatkan terjadinya genangan air, banjir dadakan, longsor dan pohon tumbang.
Reporter : C. Rangkuti
Editor : Ansori
Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Satgas PASTI Lakukan Soft Launching Indonesia Anti-Scam Centre