Radarjambi.co.id - SAROLANGUN - Dalam satu bulan terakhir Kabupaten Sarolangun dikejutkan dengan peristiwa gantung diri yang korbanya para Pelajar yang masih duduk di bangku sekolah.
Sebelumnya korban atas nama Rian Saputra (17) siswa SMK 4 Sarolangun mengakhiri hidupnya pada Senin (21/1) lalu.
Kemarin Selasa (29/1) peristiwa yang sama kembali dilakukan oleh Puja Rismawati (16) warga Rt 05 Dusun Sukamaju Desa Lubuk Napal Kecamatan Pauh.
Puja Rismawati ditemukan tewas sekitar pukul 11.00 WIB di dapur didalam rumah tempat tinggalnya dengan mengunakan seutas tali.
Dari informasi yang didapatkan, korban pertama kali ditemukan oleh adik korban, yang melihat kakaknya sudah tergantung.
Peristiwa ini pun cepat menyebar dan adik korban memberitahukan kepada tetangganya yang kemudian datang menolong.
Dalam keadaan terkejut tetangga korban Tima dan Putri yang melihat kejadian itu langsung berusaha menurunkan korban dengan cara memotong tali gantungan dengan mengunakan sebilah pisau.
Hal ini juga dibenarkan oleh Kapolres Sarolangun AKBP Dadan Wira Laksana melalui Kabag Ops Kompol Agus Saleh dikonfirmasikan harian ini kemarin.
Menurut Kabag OPS petugas setelah mendapat laporan juga segera turun kelokasi, mengamankan sejumlah barang bukti, meminta keterangan beberapa saksi dan juga mendatangkan petugas Medis untuk dilakukan visum.
“Ya korban tewas dengan cara gantung diri mengunakan tali didalam dapur rumah tempat tinggal korban,”kata Kabag Ops.
Menurut Kabag Ops, setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim ahli tim medis dan dilakukan penyelidikan dan juga berdasarkan keterangan saksi-saksi korban murni meninggalkan karena gantung diri.
“Menurut keterangan Dokter Puskesmas atas nama dr Budi terdapat seperti bekas jeratan pada leher korban dan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” tambah Kabag Ops.
Usai dilakukan pemeriksaan guna kepentingan penyidikan korban pada sorenya dimakamkan.
“Sekira jam 12.30 WIB korban dimakamkan di TPU Dusun Sukamaju Desa Lubuk Napal,”sebutnya.
Sementara itu dugaan kuat motif korban mengakhiri hidupnya dengan gantung diri lantaran kekecewaan korban terhadap orang tuanya.
Hal ini juga diperkuat dengan pesan yang ditinggalkan korban pada tiga lembar kertas.
“Korban kecewa degan orang tua korban karena sering ribut dan korban kurang diperhatikan oleh orang tua korban sehingga korban mengambil jalan pintas degan gantung diri,”tambah Kabag Ops.
Didalam surat yang ditemukan dilokasi kejadian. Korban meninggalkan pesan tiga lembar kertas.
Untuk lembar pertama person korban berbunyi,”Aku kecewa giliran aku sakit kamu marah galo dengan aku. Kamu dak ado nian nak guru-guru aku, aku kecewa dengan kamu.” Dan pada kertas kedua korban menyebutkan,”Mak aku pergi jangan sering belago yo mak,”tulis korban dikertas tersebut yang ditujukan kepada orang tuanya.
Dan pada kertas lembar terakhir korban mengungkapkan isi hatinya bahwa dirinya sayang semua terhadap keluarganya yang ditinggalkan yang berbunyi,”Aku sayang kamu galo,”.
Ditempat terpisah, Kepala Sekolah SMP 7 Sarolangun yang berlokasikan di Kecamatan Pauh, Sukardiman dikonfirmasikan mengakui kalau siswi yang meninggal itu merupakan siswinya yang kini masih duduk di bangku kelas III SMP.
“Ia benar pak. Kami sangat terkejut dengan kejadian ini. Bahkan kami tidak percaya kalau korban mengakhiri hidup dengan gantung diri,”ujar Sukardiman dihubungi via ponselnya.
Sukardiman juga menyebutkan kalau pada hari Senin (28/1) lalu korban masih masuk sekolah dan ikut apel upacara Senin.
Diceritakan Sukardiman, korban saat mengikuti upacara sempat jatuh sakit tak sadarkan diri didalam barisan.
“Senin masih masuk dan sempat sakit dan di rawat di sekolah UKS, kemudian pulih dan hari yang sama korban juga datang pada les sore harinya. Saat kejadian pada Selasa memang korban tidak masuk sekolah dan kami terkejut mendapat informasi hari itu,”terang Sukardiman seraya menambahkan kalau korban adalah seorang yang periang, energik dan bersahabat dengan teman-temanya.
Reporter : C. Rangkuti
Editor : Ansori
Gubernur Jambi Gunakan Hak Suaranya di TPS 14 Kediaman Pribadinya