Radarjambi.co.id - SAROLANGUN - Terkait adanya siswi SMPN 7 di Kecamatan Pauh yang mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, ternyata juga sudah sampai ke telinga Bupati Sarolangun, H Cek Endra.
Kabar tersebut diketahui Bupati setelah adanya laporan Kepala Dinas Pendidikan Sarolangun H
Lukman.
Bupati Sarolangun, H Cek Endra, mengaku sangat prihatin atas apa yang terjadi tersebut, karena seorang pelajar seharusnya tidak melakukan hal yang demikian.
"Kadiknas SMS saya bahwa ada anak SMP gantung diri jam 10 pagi di Kecamatan Pauh," kata Cek Endra.
Hanya saja Bupati tidak menyebutkan secara detil mengenai kronologis atas kejadian tersebut.
Namun, ia menyebutkan bahwa siswi SMP tersebut nekat melakukan hal yang dilarang agama tersebut, karena beberapa hal, yang diketahui setelah meninggal dunia anak tersebut meninggalkan
sepucuk surat.
"Dia (Pelajar SMP Red) meninggalkan surat. Ternyata pesan anaknyo itu nekat melakukuan itu, karena sedang sakit, kemudian pesan kedua, anak itu berharap agar mudah-mudahan kedua orang tuonya tidak bertengkar lagi," kata Cek Endra, dengan nada serius.
Bupati Cek Endra meminta dengan kejadian tersebut agar diambil hikmahnya sebagai pembelajaran kedepan, agar tidak terulang lagi demikian.
Kata Cek Endra, para orang tua harus memperhatikan anaknya dengan memahami psikologi serta berupaya memberikan solusi ketika anak sedang ada masalah.
Terpenting kata Cek Endra, para orang tua agar tidak bertengkar baik dengan suara keras apalagi beradu fisik dihadapan anak-anak, karena ketika melihat hal demikian psikologi anak akan terganggu, bahkan bisa berhalusinasi yang negatif.
"Ya, karena kurang perhatian orang tua, dan suka memamerkan pertengkaran di depan anak, sehingga anak jadi ada masalah. Ketahuilah masalah anak ini banyak, tanyolah jangan biarkan anak kito yang menyelesaikan masalah dio sendiri, yang akhirnya nekat. Apalagi imannya belum kuat," pesan Cek Endra.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sarolangun Lukman menyebutkan kalau saat ini juga sudah ada program pemerintah pusat yang berkerjasama antara pihak sekolah dengan wali siswa/siswi atau dikenal dengan program Didikan didalam keluarga.
Dalam program ini para wali siswa dididik dan baik cara membimbing anak saat dirumah dan
juga menyingkronkan antara pendidikan yang di dapatkan dari sekolah.
“Baru beberapa sekolah yang mendapat program dari pusat ini. Dan sekolah lain biasanya memetik dan saling berbagi ilmu dari sekolah yang sudaha mendapatkan program pusat itu,”kata Lukman.
Ia meminta, paran orang tua jika siswa/siswi pulang dari sekolah harus bisa menciptakan rasa aman dan nyaman. Selaian pendidikan disekolah peran orang tua dirumah juga sangatlah penting.
“Kalau orang tua menunjuk rasa aman dan nyaman dirumah anakpun akan nyaman. Jangan sebaliknya hingga membuat anak tidak betah dirumah,”harap Lukman.
Selaian itu, Lukman juga mengintruksikan agar semua wali kelas yang ada dijajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Sarolangun memiliki nomor kontak bahkan sampai nomor whatshapp wali siswa. Hal ini bisa digunakan untuk para guru menyampaikan apa kegiatan dan pendidikan
disekolah kepada wali siswa.
Sehingga wali siswa pun bisa tahu dan menyesuaikan untuk membimbing anaknya saat dirumah.
“Mulai dari tugas sekolah bahkan kegiatan disekolah bisa dishare oleh guru kepada orang tua. Jadi kalau ada anak-anak yang berkeliaran orang tua juga tahu kalau dari sekolah tidak memberikan tugas maupun tidak,” timpalnya.
Terakhir, Lukman juga menekankan agar guru tidak hanya bisa mengajar memberikan ilmu pengetahuan.
Namun juga memperhatikan pisikologi dan tingkah laku anak didiknya di sekolah.
“Guru juga harus memantau setiap perkembangan siswa. Karena setiap saat anak pasti terpatau sikapnya baik saat dia punya masalah juga bisa kelihatan dari sianak,”tandasnya.
Reporter : C. Rangkuti
Editor : Ansori
Masyarakat Pertanyakan Aktivitas PGE Di Lempur Belum Ada Kejelasan Kapan Akan Beroperasi
Bupati Ingin BKMT Berkontribusi Sukseskan Pembangunan Daerah
Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Satgas PASTI Lakukan Soft Launching Indonesia Anti-Scam Centre