Radarjambi.co.id - KUALA TUNGKAL - Memasuki musim Kemarau pada Tahun 2019, bencana tahunan yakni Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang menyebabkan kabut asap mulai diwaspadai oleh Kodim 0419/Tanjab.
Untuk mencegah Karhutla, Komandan Distrik Militer (Dandim) 0419/Tanjab, Letkol Inf Muhammad Arry Yudhistira, tidakbmau kecolongan, saat ini pihaknya gencar melakukan sosialisasi pencegahan Karhutla hingga kepelosok perdesaan wilayah Kabupaten Tanjab Barat.
"Saat ini Kodim 0419/Tanjab, melalui Babinsa kita terus melakukan sosialisasi ke desa-desa terkait pencegahan Karhutla," ungkap Dandim.
Menurutnya, kebakaran hutan dan lahan yang mengakibatkan kabut asap ada dimana-mana memang sangat merugikan orang banyak bahkan mencoreng nama bangsa.
"Kabut asap selain menyebabkan penyakit juga menggagu aktifitas masyarakat. Jika kabut asap tebal penerbangan terganggu, negara tetangga juga terkena dampaknya sehingga kebakaran disini bukan warga Tanjab Barat yang disebutkan tapi asal kabut asap dari Indonesia, kan namanya mencoreng nama bangsa," jelasnya.
Untuk itu disebutkan Dandim, TNI lebih mengutamakan melakukan pencegahan dari pada melakukan pemadaman.
"Jika sudah terjadi kebakaran baru di padamkan, itu sebenarnya sudah gagal. Jadi Pencegahan lebih baik daripada penanganan," ungkap Letkol Arry.
Lebih lanjut dikatakan Dandim, pihaknya melakukan sosialisasi ke masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar, tidak membuang puntung rokok sembarangan dan tidak membakar sampah pada lingkungan yang membuat api mejalar.
"Lebih baik menggunakan tenaga manual, walaupun lebih capek tapi resikonya kecil dan tidak merugikan orang banyak. Masyarakat kan butuh solusi bukan hanya menebar janji. Tidak hanya TNI, baik Polri maupun instansi pemerintah terkait juga harus melakukan sosialisasi untuk menyadarkan masyarakat tentang bahaya Karhutla," sebut Dandim.
Diakui Arry Yudhistira, pada tahun 2018 lalu Karhutla sudah menurun drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, tidak hnaya di Kabupaten Tanjab Barat tapi secara keseluruhan di Indonesia.
Reporter : Kenata
Editor : Ansori
Rp 11,5 Miliar Anggaran Untuk Wisata Hutan Mangrove Tanjabbar Bakal Miliki Ikon Wisata Baru
Pencapaian Pembangunan Fisik Kawasan Terpadu SAD Mendekati 100 Persen
Anggota Dewan Muarojambi Junaidi Hadiri Pembukaan MTQ XXVII Kumpeh Ulu