Radarjambi.co.id - SAROLANGUN - Peningkatan pembangunan infrastruktur masih menjadi prioritas usulan Musrenbang di Kecamatan Bathin VIII.
Seperti, jembatan gantung, pengaspalan jalan, pembangunan Bides dan Pustu serta
pembangunan turap.
Musrenbang berlangsung pada Selasa (12/2 red), lalu diaula kantor camat Bathin VIII.
Plt Kepala Bappeda Sarolangun, Dedy Hendry mengatakan, Musrenbang yang dilaksanakan tahun 2019 ini lebih menarik, jika dibandingkan dengan pelaksanaan Musrenbang pada tahun sebelumnya karena sudah menerapkan sistem E-Planning, jadi setiap usulan dari desa dan kelurahan sudah dientry melalui E-Planning.
“Bappeda akan menyeleksi hasil dari Musrendes , Musren kelurahan menjadi usulan skala prioritas pada tingkat kecamatan. Sebetulnya, Musrenbang tingkat kecamatan tidak perlu dibicarakan lagi secara mendatail, sebab skala prioritas yang diusulkan akan diseleksi, apabila hal tersebut tidak mampu didanai oleh dana desa,”katanya.
Ditambahkan Dedy Hendry, jika berdasarkan usulan dari setiap desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten Sarolangun bisa direalisasikan dalam APBD Kabupaten Sarolangun 2021, apabila anggaran dana sudah mencapai Rp. 12 Triliun.
“Perlu dketahui APBD Kabupaten Sarolangun 2019 Rp 1,3 Triliun, jadi tidaklah mungkin semua usulan desa dan kelurahan di 10 kecamatan bisa terakomodir. Kami minta peserta Musrenbang dapat menggunakan pembangunan di desa masing-masing dengan menggunakan dana desa,”ucapnya.
Camat Bathin VIII, Cek Ujang mengaprisiasi kehadiran seluruh Kades dan lurah di Musrenbang Bathin VIII.
Ia berharap peserta Musrenbang benar-benar menyingkapi positif terhadap arahan dari pihak Bappeda.
Dalam hal ini, Cek Ujang juga menyampaikan realisasi proyek fisik yang akan digelontorkan tahun 2019 ini, seperti jembatan travesium di desa Rantua Gedang, pengaspalan jalan di desa Batu Penyabung, pengaspalan jalan di Kelurahan Limbur, pembangunan jembatang gantung di desa Teluk Mancur dan lainnya.
“Skal prioritas yang diusulkan oleh desa dan kelurahan di Musrenbang Bathin 2019 dapat terakomodir dalam APBDP Kabupaten Sarolangun 2020 mendatang,”harapnya.
Sementara itu, Wabup H Hillalatil Badri menjelaskan, bahwa kondisi APBD Kabupaten Sarolangun saat ini masih terbatas untuk mengakomidir semua usulan desa dan keluarahan, justru itu diminta desa dan keluarahan untuk mengusulkan pembangunan yang benar-benar menjadi prioritas, atau sebaliknya usulan yang yang tidak terkaper dari dana desa dan PPDK.
“Pada tahun 2020 dana PPDK akan dinaikkan menjadi Rp 300 juta perdesa dan kelurahan, hingga menuju sampai Rp 500 juta. Saya berharapkan usulan Musrenbang ini bisa teralisasi dan tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan masyarakat,”jelasnya.
Menariknya, usulan jembatan gantung yang menghubungkan Keluruhan Limbur Tembesi menuju seberang Sungai Tembesi sangat diharapkan oleh masyarakat, karena ada sekitar 50 hektar lahan perkebunan,pertanian dan peternakan yang belum maksimal dimanfaatkan masyarakat, sebab terkendala dengan sarana jembatan gantung.
“Sudah tujuh tahun masyarakat mengusulkan jembatan gantung di Keluarahan Limur Tembesi, tapi terealisasi, padahal dengan adanya jembatan gantung bisa mendongkrak perekonomian masyarakat,”kata Luruh Limbur Tembesi, Azhari ST.
Musrenbang Kecamatan Bathin VIII dibuka oleh Wabup, H Hillalatil Badri dan dihadiri Plt kepala Bappeda, Ir Dedy Hendry, dua anggota DPRD Sarolangun, H Zulkifli dan M Basyid, unsur Tripika serta sejumlah tokoh masyarakat.
Reporter : C. Rangkuti
Editor : Ansori